Lompat ke isi

Penatih Dangin Puri, Denpasar Timur, Denpasar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Agustus 2017 10.21 oleh Rachmat-bot (bicara | kontrib) (cosmetic changes)
Penatih Dangin Puri
Negara Indonesia
ProvinsiBali
KotaDenpasar
KecamatanDenpasar Timur
Kode pos
80238
Kode Kemendagri51.71.02.2015 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk6.894 jiwa [1]
Kepadatan... jiwa/km²
Situs webhttp://penatih.denpasarkota.go.id
Peta
Peta
Peta
Peta
Koordinat:


Desa Penatih Dangin Puri merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Denpasar Timur, Kotamadya Denpasar, provinsi Bali, Indonesia.

Sejarah Desa

Sejarah Desa Penatih diawali dengan pelantikan enam orang adipati (wakil raja) dienam daerah pada hari purnama sasih kapat tahun caka 1272 (bulan oktober 1350) oleh raja majapahit. Sri Kresna Kepakisan adalah salah satu yang dilantik menjadi adipati di bali dan berkedudukan didesa Samplangan, Gianyar. sri kresna kepakisan memimpin Bali disertai oleh beberapa kesatria diantaranya kesatria kediri dan kesatria daha, serta para arya di antranya arya pinatih, arya singha sardula dan lain-lainya. Oleh sri kresna kepakisan, ksatria kediri di beri kedudukan sebagai patih, oleh sebab itu beliau bergelar arya kepakisan atau arya kresna kepakisan. Sedangkan arya singha sardula diberi kedudukan sebagai kanuruhan (sekretaris raja) dan oleh karenanya beliau lebih di kenal dengan nama arya kanuruhan. untuk ksatria lainnya di beri kedudukan sebagai anglurah di wilayah bandana negara sekarang badung dan bertempat tinggal di suatu tempat yang bernama desa penatih. adapun arya penatih bergelar arya wang bang pinatih, ini di sebabkan karena beliau sebelumnya berasal dari brahmana yang meninggalkan ke brahmanaannya dan menjadi arya mengikuti kewargaan mertuanya yang bernama i gusti buleleng patih dari kerajaan singhasari di jawa. Di dalam perjalanan desa penatih berubah menjadi kelurahan penatih kecamatan denpasar timur kota denpasar. Terkait dengan pelaksanaan administrasi pemerintahan baik pada masa penjajahan Belanda maupun Jepang serta setelah Indonesia merdeka, wilayah desa penatih pada awalnya meliputi kelurahan penatih dan desa penatih dangin puri dan terdiri dari tujuh desa adat yaitu desa adat angabaya, penatih, penatih puri, gunung, pohmanis dan laplap dimana seluruhnya memiliki 19 banjar. Dalam proses perkembangan selanjutnya terutama karena bertambahnya jumlah penduduk dan semakin kompleknya masalah yang dihadapi maka pada tahun 1981 desa penatih dimekarkan menjadi desa penatih dangin puri dan kelurahan penatih. Adanya pemekaran ini juga dimaksudkan untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat, dan adanya peningkatan status kota denpasar dari kota kabupaten badung menjadi kota administratif yang sekarang menjadi kota Denpasar.


  1. ^ Penduduk Indonesia Menurut Desa - 2010, hal 1390