Lompat ke isi

Orang Indo dalam sejarah kolonial

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Agustus 2017 10.52 oleh Pierrewee (bicara | kontrib) (+)
SaOrang Indo-Eropa brother and sister, Dutch East Indies, 1931

Indo (kependekan dari orang Indo-Eropa) adalah orang Eurasia dari campuran keturunan Indonesia dan Eropa. Evolusi awal (pra kolonial) dari masyarakat Eurasia campuran ini di Hindia Timur mulai pada saat kedatangan para pedagang Portugis pada abad ke-16 dan dilanjutkan dengan kedatangan para pedagang Belanda (VOC) pada abad ke-17 dan ke-18.

Pada permulaan abad ke-19, kolonissasi resmi Hindia Timur mulai dan klaim teritorial VOC berkembang menjadi sebuah koloni yang sama sekali baru bernama Hindia Belanda. Komunitas Indo-Eropa pra kolonial yang ada sangat dilengkapi dengan orang Indo yang merupakan keturunan dari para pria Eropa yang menetap di Hindia Belanda. Para pemukim Eropa ini, yang merupakan pejabat pemerintah, pebisnis, pekebun, dan terutama personel militer tanpa istri, terlibat dalam hubungan dengan wanita pribumi. Keturunan mereka dianggap orang Indo-Eropa dan jika diakui oleh sang ayah termasuk kelas hukum Eropa di koloni tersebut.

Pada tahun 1860, terdapat kurang dari 1.000 perempuan Eropa dibandingkan lebih dari 22.000 pria Eropa..[1]

Referensi

Catatan dan kutipan

  1. ^ Van Nimwegen, Nico De demografische geschiedenis van Indische Nederlanders, Report no.64 (Publisher: NIDI, The Hague, 2002) P.18 ISSN 0922-7210 ISBN 978-90-70990-92-3 OCLC 55220176 [1]

Bibliografi

  • Bosma U., Raben R. Being "Dutch" in the Indies: a history of creolisation and empire, 1500-1920 (University of Michigan, NUS Press, 2008) ISBN 9971-69-373-9 Googlebook
  • Cooper, Frederick and Stoler, Ann Laura Tensions of empire: colonial cultures in a bourgeois world (Publisher: University of California Press, Berkeley, 1997) Googlebook
  • (Indonesia) Cote, Joost and Westerbeek, Loes. Recalling the Indies: Kebudayaan Kolonial dan Identitas Poskolonial, (Syarikat, Yogyakarta, 2004).
  • Crul, Lindo and Lin Pang. Culture, Structure and Beyond, Changing identities and social positions of immigrants and their children (Het Spinhuis Publishers, 1999). ISBN 90-5589-173-8 Googlebook: Culture, structure and beyond
  • Henley, David [2] Conflict, Justice, and the Stranger-King Indigenous Roots of Colonial Rule in Indonesia and Elsewhere. (Modern Asian Studies, 38, 2004) pp 85–144 DOI:10.1017/S0026749X04001039 [3] [4]
  • Henley, David [5] Jealousy and Justice; The Indigenous Roots of Colonial Rule in Northern Sulawesi. (Free University Press, Amsterdam, 2002) ISBN 90-5383-795-7 [6]
  • (Belanda) Meijer, Hans. In Indie geworteld, de twintigste eeuw 'De geschiedenis van Indische Nederlanders' triptych series. (Publisher: Bert Bakker, Amsterdam, 2004). ISBN 90-351-2617-3
  • Ricklefs, M. C. A History of Modern Indonesia Since c. 1300 (Stanford University Press, 2001).Googlebook
  • (Indonesia) Soekiman, Djoko. Kebudayaan Indis dan gaya hidup masyarakat pendukungnya di Jawa (Unconfirmed Publisher, 2000). ISBN 979-8793-86-2
  • Taylor, Jean Gelman. The Social World of Batavia: European and Eurasian in Dutch Asia (Madison: The University of Wisconsin Press, 1983). ISBN 978-0-300-09709-2 Googlebook
  • Taylor, Jean Gelman. Indonesia: Peoples and Histories (New Haven: Yale University Press, 2003). ISBN 0-300-09709-3
  • (Belanda) Willems, Wim ‘Sporen van een Indisch verleden (1600-1942).’ (COMT, Leiden, 1994). ISBN 90-71042-44-8
  • (Belanda) Willems, Wim ‘De uittocht uit Indie (1945-1995).’ 'De geschiedenis van Indische Nederlanders' triptych series. (Publisher: Bert Bakker, Amsterdam, 2001). ISBN 90-351-2361-1

Pranala luar