Lompat ke isi

Malik Mahmud

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Agustus 2017 17.36 oleh Pulorawa (bicara | kontrib)
Malik Mahmud Al-Haytar
[[Wali Nanggroe Aceh]] 1
Masa jabatan
2 November 2012 – Sekarang
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
Sebelum
Pendahulu
tidak ada; jabatan baru
Pengganti
2 November 2019
Sebelum
[[Perdana Menteri Gerakan Aceh Merdeka]] 3
Masa jabatan
2 Juni 2002 – 15 Agustus 2005
PresidenHasan di Tiro
Sebelum
Pendahulu
Ilyas Leube
Pengganti
tidak ada; jabatan dihapus
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Khila Mahmud Haytar

29 Maret 1939 (umur 85)
 Singapura
Kebangsaan Singapura (Maret 1939 - November 2012)
 Indonesia
Partai politikBerkas:Partai Aceh.jpg Partai Aceh (2007-2016)
Suami/istriMaryam M Said
Karier militer
Pihak Gerakan Aceh Merdeka
Masa dinas4 Desember 1976 – 15 Agustus 2005
Pertempuran/perangPemberontakan di Aceh
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Malik Mahmud Al Haythar (lahir 29 Maret 1939) adalah tokoh pejuang GAM. Dia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Gerakan Aceh Merdeka. Dia sekarang menjabat sebagai Wali Nanggroe Aceh.

Biografi

Ibunya berasal dari Lampreh, Lambaro. Ayahnya, Haji Mahmud, berasal dari Lampuuk, Banda Aceh, asli Aceh, lari ke Singapura ketika mau ditangkap Belanda (Mujahidin). Al-Marhum pedagang Aceh yang hebat, sangat kaya, punya tanah di mana" di Singapore. Haji Mahmud adalah gembong DI, sangat bersahabat dengan Teungku Ilyas Leube dan Teungku Daud Bereu'eh. Hubungannya dengan Hasan Tiro hampir seperti anak.

Hasan Tiro selama DI sangat rapat dengan keluarga Mahmud, terutama dengan Amir Rashid (abangnya Malik, salah seorang Mentri GAM). Haji Mahmud sangat berjasa pada masyarakat Aceh di Singapore, dan juga bagi orang Melayu, dikenal sebagai Ayah Aceh. Ketika terjadi racial clash di Singapore, orang Melayu seluruh Geylang lari berlindung ke rumahnya. Orang" Aceh Kongsi, Permi, Permai (perusahaan2 besar Aceh di Malaya), banyak mendapat kontak awal di luar negeri melalui Haji Mahmud.

Malik punya banyak sepupu di Indonesia. Raja Kopi Indonesia, almarhum Mustapha ("Van Mook"), adalah salah seorang sepupunya dari pihak ayah.

Saat pertemuan di Stavanger, Nur Djuli mengusulkan kepada Hasan Tiro untuk mengangkat Malik Mahmud menjadi Perdana Menteri dan Zaini Abdullah sebagai Menteri Luar Negeri Neugara Acheh. Kesepakatan itu tertuang dalam Deklarasi Stavanger pada hari minggu, 2 Juni 2002.

Setelah Wafat Muhammad Hasan Tiro, Malik Mahmud Di Angkat Menjadi Pemangku Wali Nanggroe, Dan Tepat Hari Jumat, 2 November 2012, Malik Mahmud Di Angkat Menjadi Wali Nanggroe Perioe 2012-2019.

Dalam qanun ini, wali nanggroe merupakan pemimpin adat. Di antara tugasnya adalah mengukuhkan parlemen Aceh dan kepala Pemerintahan Aceh secara adat, memberikan pandangan, arahan, dan nasehat kepada eksekutif dan legislatif.[1]

Riwayat Jabatan

  • Menteri Luar Negeri GAM (1976-2002)
  • Perdana Menteri GAM (2002-2005)
  • Wali Nanggroe Aceh (2012-sekarang)

Referensi

Jabatan politik
Didahului oleh:
tidak ada ; jabatan baru
Wali Nanggroe Aceh
2 November 2012–sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Ilyas Leube
Perdana Menteri Gerakan Aceh Merdeka
2 Juni 200215 Agustus 2005
Diteruskan oleh:
tidak ada ; jabatan terakhir