Lompat ke isi

Buku Pemilik Kendaraan Bermotor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 September 2017 07.15 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)
Berkas:BPKB Lama.jpg
BPKB jenis lama
Berkas:Buku Pemilik Kendaraan Bermotor.jpg
BPKB jenis baru

Buku Pemilik Kendaraan Bermotor, atau disingkat BPKB, pertama kali dikeluarkan/diterbitkan pada tahun 1968 oleh Direktorat Lalu Lintas Polri serta pemberlakuannya didasari oleh Skep Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak/Kapolri) No. Pol.8/SH/Pangak/1968 pafa tanggal 29 Januari 1968, untuk wilayah Jawa dan Madura sebagai bukti kepemilikan kendaraan bermotor. BPKB baru memiliki dasar hukum pada tahun 1992 dengan berlakunya Undang Undang No. 14. Tahun 1992.

Pengakuan atas BPKB saat diterbitkan datang dari Bank Sentral (kini Bank Indonesia) sehingga kemudian BPKB dapat disamakan dengan certificate of ownership yang memiliki nilai sehingga BPKB juga dapat dijadikan sebagai jaminan atau tanggungan dalam pinjam-meminjam dan pembiayaan berdasarkan kepercayaan (fidusia).

Spesifikasi Teknis

Spesifikasi teknis dan pengadaan BPKN ditetapkan oleh Polri. BPKB berbentuk buku berukuran ukuran 17x12 cm, dengan lembar kulit berwarna biru tua dan tulisan putih perak, serta dibubuhi nomor BPKB. BPKB terdiri atas 22 halaman dengan warna dasar keabu-abuan. Untuk mencegah pemalsuan, BPKB juga dilengkapi dengan tanda air (watermark), serat warna-warni tidak kasat mata (invisible fibre), dan benang pengaman hologram.

Isi BPKB meliputi: identifikasi kendaraan bermotor, keterangan kepabeanan, pendaftaran polisi, catatan mengenai perubahan pemilik kendaraan bermotor, catatan tentang pelunasan pajak/BBN, catatan pejabat Polisi Lalu Lintas, serta keterangan.

Sedangkan Komponen BPKB meliputi: Blanko BPKB, Formulir Permohonan, Kartu Induk BPKB, Kartu Induk BPKB, Buku Register, Formulir Tanda Periksa, Formulir Permohonan Mutasi, serta Brosur.

BPKB berisi semua data identifikasi kendaraan bermotor seperti nomor polisi, merk dan tipe, tahun pembuatan, nomor mesin, nomor rangka, dan juga asal usul kendaraan seperti negara pembuat, cara impor, nama perusaahaan penjual atau dealer, dan nama pembeli atau pemilik. BPKB juga memuat data mutasi yakni apabila kendaraan berganti pemilik, nomor polisi, atau apabila kendaraan tersebut mengalami modifikasi ataupun diubah cirinya.

BPKB Baru

BPKB memiliki 10 halaman dan hanya ada satu nama pemilik, jika ada balik nama maka di ganti dengan BPKB baru. Hal ini berbeda dengan model BPKB sebelumnya, karena walaupun sudah ganti nama pemilik namun BPKB masih saja menggunakan yang lama. BPKB ini dirancang untuk menjawab keluhan dari masyarakat yang mana pemalsuan BPKB semakin marak, sehingga nantinya dengan mengubah bentuk ini, BPKB baru akan sulit dipalsukan.[1]

Tampilan Fisik BPKB Lama

Halaman 1. Di bagian ini seluruh data mengenai unit kendaraan bermotor dicantumkan, mulai dari Merk, Tipe, Tahun Pembuatan, Warna, Nomor Rangka, Nomor Mesin, Nomor Polisi, dll. Serta ada stempel resmi dari kepolisian resor setempat.

Halaman 2. Di bagian ini seluruh data pemilik dicantumkan, mulai dari Nama, Alamat, dan Pekerjaan.

Halaman 3. Di bagian ini dijelaskan data mengenai data faktur dari ATPM atau pabrik pembuat.

Halaman 4. Di bagian ini terdapat kolom keterangan dari pihak SAMSAT atau kepolisian setempat, bahwa pemilik unit kendaraan bermotor mungkin sebelumnya pernah memilik kendaraan lain. Catatan : Di halaman ini jarang sekali ada pencantuman data, karena memang jarang digunakan.

Halaman 5 & 6. Dibagian ini terdapat kolom yang gunanya diisi dari petugas SAMSAT atau kepolisian setempat, apabila terjadi pergantian Nomor Polisi & Mutasi atau Balik Nama Pemilik Kendaraan Bermotor.

Halaman terakhir. Di bagian ini dijelaskan mengenai hukum penerbitan BPKB. Dan biasanya Faktur pemilik kendaraan ditempelkan disini.

Tampilan Fisik BPKB Baru

Halaman 1. Di bagian ini dijelaskan mengenai hukum penerbitan BPKB dan berbeda dengan yang lama yang ditaruh di bagian belakang.

Halaman 2. Di bagian ini data pemilik seperti pada BPKB yang lama dicantumkan.

Halaman 3. Di bagian ini data mengenai unit kendaraan seperti pada BPKB yang lama dicantumkan.

Halaman 4. Di bagian ini data mengenai faktur dari ATPM atau pabrik pembuatnya seperti pada BPKB lama dicantumkan.

Halaman 5 & 6. Di bagian ini data yang akan diisi oleh petugas dari SAMSAT atau kepolisian setempat seperti pada BPKB yang lama.

Halaman terakhir. Di bagian ini dicantumkan Nomor Register dan Pihak Kepolisian setempat yang menerbitkan BPKB.

Penjelasan perbedaan yang antara BPKB lama dan baru

  • Pada BPKB terbaru ada pencantuman Nomor Identitas KTP Pemilik yang masih berlaku, sedangkan yang lama tidak ada. Ini dimaksudkan untuk mencegah pemalsuan BPKB, makanya biasanya pihak dealer akan meminta KTP asli atau fotocopy KTP yang terjelas. Apabila tidak jelas akan ditolak oleh Pihak SAMSAT setempat.
  • Pada BPKB terbaru untuk kolom pengisian pergantian Nomor Polisi, maupun Mutasi/Balik Nama Pemilik cuma dibatasi sampai 3 lembar (lebih tipis), sedangkan pada BPKB yang lama bisa sampai 6 lembar. Inilah adalah terobosan terbaru dari SAMSAT, karena BPKB terbaru ini nantinya kemungkinan besar tak bisa dijadikan penjamin pinjaman di Bank. Karena apabila lembar tersebut telah habis terisi, maka harus diganti dengan yang baru (BPKB kedua). Dengan sangat jelas sekali tidak dapat dijadikan alat penjamin, karena harus berganti BPKB apabila habis terisi.

Perbedaan BPKB Baru dan BPKB Lama

BPKB Lama

  1. Warna Biru Tua
  2. 22 halaman
  3. Nomor BPKB di pojok kanan atas BPKB.
  4. Memakai kode huruf (secara stempel manual) di belakang nomor BPKB.
  5. Menggunakan nama pekerjaan pada data pemilik

BPKB Baru

  1. Warna Coklat Kehijauan
  2. 10 halaman.
  3. Nomor BPKB di sisi vertikal bagian kanan halaman.
  4. Tidak memakai kode huruf di belakang nomor BPKB.
  5. Menggunakan nomor KTP pada data pemilik.

Pranala luar

Referensi