Lompat ke isi

Kota Parepare

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Oktober 2017 14.26 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Berkas Lambang_Kabupaten_Pinrang.png dibuang karena dihapus dari Commons oleh Ellin Beltz)
Parepare
ᨀᨚᨈ ᨄᨑᨙᨄᨑᨙ
Kota Parepare
Pemandangan matahari terbenam di Pantai Mario Parepare
Pemandangan matahari terbenam di Pantai Mario Parepare
Logo resmi Parepare
Motto: 
Parepare Kota Bandar Madani
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Didirikan17 Februari 1960
Pemerintahan
 • Wali KotaTaufan Pawe
 • Wakil Wali KotaFaisal Andi Sapada
Luas
 • Total3,835 sq mi (99,33 km2)
Populasi
 (2012)
 • Total132.048[1]
 • Kepadatan3,4.431/sq mi (1,329,39/km2)
Demografi
 • SukuBugis, Makassar, Mandar, Tionghoa
 • BahasaBugis, Bahasa Indonesia
 • AgamaIslam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu
Zona waktuUTC+8 (WITA)
Kode area telepon+62 421
Kecamatan4
Kelurahan22
Situs webwww.pareparekota.go.id

Kota Parepare adalah sebuah Kota di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 99,33 km² dan berpenduduk sebanyak ±140.000 jiwa. Salah satu tokoh terkenal yang lahir di kota ini adalah B. J. Habibie, presiden ke-3 Indonesia.

Sejarah

Jalan di Parepare 1900-1940

Di awal perkembangannya, perbukitan yang sekarang ini disebut Kota Parepare, dahulunya adalah merupakan semak-semak belukar yang diselang-selingi oleh lubang-lubang tanah yang agak miring sebagai tempat yang pada keseluruhannya tumbuh secara liar tidak teratur, mulai dari utara (Cappa Ujung) hingga ke jurusan selatan kota. Kemudian dengan melalui proses perkembangan sejarah sedemikian rupa dataran itu dinamakan Kota Parepare.

Lontara Kerajaan Suppa menyebutkan, sekitar abad XIV seorang anak Raja Suppa meninggalkan Istana dan pergi ke selatan mendirikan wilayah tersendiri pada tepian pantai karena memiliki hobi memancing. Wilayah itu kemudian dikenal sebagai kerajaan Soreang, kemudian satu lagi kerajaan berdiri sekitar abad XV yakni Kerajaan Bacukiki.

Kata Parepare ditenggarai sebagian orang berasal dari kisah Raja Gowa, dalam satu kunjungan persahabatan Raja Gowa XI, Manrigau Dg. Bonto Karaeng Tunipallangga (1547-1566) berjalan-jalan dari kerajaan Bacukiki ke Kerajaan Soreang. Sebagai seorang raja yang dikenal sebagai ahli strategi dan pelopor pembangunan, Kerajaan Gowa tertarik dengan pemandangan yang indah pada hamparan ini dan spontan menyebut “Bajiki Ni Pare” artinya “(Pelabuhan di kawasan ini) di buat dengan baik”. Parepare ramai dikunjungi termasuk orang-orang Melayu yang datang berdagang ke kawasan Suppa.

Kata Parepare punya arti tersendiri dalam bahasa Bugis, kata Parepare bermakna " Kain Penghias " yg digunakan diacara semisal pernikahan, hal ini dapat kita lihat dalam buku sastra lontara La Galigo yang disusun oleh Arung Pancana Toa Naskah NBG 188 yang terdiri dari 12 jilid yang jumlah halamannya 2851, kata Parepare terdapat dibeberapa tempat di antaranya pada jilid 2 hal [62] baris no. 30 yang berbunyi " pura makkenna linro langkana PAREPARE" (KAIN PENGHIAS depan istana sudah dipasang).

Melihat posisi yang strategis sebagai pelabuhan yang terlindungi oleh tanjung di depannya, serta memang sudah ramai dikunjungi orang-orang, maka Belanda pertama kali merebut tempat ini kemudian menjadikannya kota penting di wilayah bagian tengah Sulawesi Selatan. Di sinilah Belanda bermarkas untuk melebarkan sayapnya dan merambah seluruh dataran timur dan utara Sulawesi Selatan. Hal ini yang berpusat di Parepare untuk wilayah Ajatappareng.

Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun di Lapangan Andi Makassau, Pusat Kota Parepare (2015)

Pada zaman Hindia Belanda, di Kota Parepare, berkedudukan seorang Asisten Residen dan seorang Controlur atau Gezag Hebber sebagai Pimpinan Pemerintah (Hindia Belanda) dengan status wilayah pemerintah yang dinamakan “Afdeling Parepare” yang meliputi, Onder Afdeling Barru, Onder Afdeling Sidenreng Rappang, Onder Afdeling Enrekang, Onder Afdeling Pinrang dan Onder Afdeling Parepare.

Pada setiap wilayah/Onder Afdeling berkedudukan Controlur atau Gezag Hebber. Disamping adanya aparat pemerintah Hindia Belanda tersebut, struktur Pemerintahan Hindia Belanda ini dibantu pula oleh aparat pemerintah raja-raja bugis, yaitu Arung Barru di Barru, Addatuang Sidenreng di Sidenreng Rappang, Arung Enrekang di Enrekang, Addatung Sawitto di Pinrang, sedangkan di Parepare berkedudukan Arung Mallusetasi.

Struktur pemerintahan ini, berjalan hingga pecahnya Perang Dunia II yaitu pada saat terhapusnya Pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1942. Pada zaman kemerdekaan Indonesia tahun 1945, struktur pemerintahan disesuaikan dengan undang-undang no. 1 tahun 1945 (Komite Nasional Indonesia). Dan selanjutnya Undang-undang Nomor 2 Tahun 1948, di mana struktur pemerintahannya juga mengalami perubahan, yaitu di daerah hanya ada Kepala Daerah atau Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) dan tidak ada lagi semacam Asisten Residen atau Ken Karikan.

Pada waktu status Parepare tetap menjadi Afdeling yang wilayahnya tetap meliputi 5 Daerah seperti yang disebutkan sebelumnya. Dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan dan pembagian Daerah-daerah tingkat II dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, maka ke empat Onder Afdeling tersebut menjadi Kabupaten Tingkat II, yaitu masing-masing Kabupaten Tingkat II Barru, Sidenreng Rappang, Enrekang dan Pinrang, sedangkan Parepare sendiri berstatus Kota Praja Tingkat II Parepare. Kemudian pada tahun 1963 istilah Kota Praja diganti menjadi Kotamadya dan setelah keluarnya UU No. 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi, maka status Kotamadya berganti menjadi “KOTA” sampai sekarang ini.

Didasarkan pada tanggal pelantikan dan pengambilan sumpah Wali Kotamadya Pertama H. Andi Mannaungi pada tanggal 17 Februari 1960, maka dengan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah No. 3 Tahun 1970 ditetapkan hari kelahiran Kotamadya Parepare tanggal 17 Februari 1960.[3]

Geografis

Kota Parepare terletak di sebuah teluk yang menghadap ke Selat Makassar. Di bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Pinrang, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sidenreng Rappang dan di bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Barru. Meskipun terletak di tepi laut tetapi sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit.

Iklim

Berdasarkan catatan stasiun klimatologi, rata-rata temperatur Kota Parepare sekitar 28,5 °C dengan suhu minimum 25,6 °C dan suhu maksimum 31,5 °C. Kota Parepare beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim kemarau pada bulan Maret sampai bulan September dan musim hujan pada bulan Oktober sampai bulan Februari.

Hasil Pertanian

Hasil pertanian dari daerah pertanian Parepare adalah biji kacang mete, biji kakao, dan palawija lainnya serta padi. Wilayah pertanian parepare tergolong sempit, karena lahannya sebagian besar berupa bebatuan bukit cadas yang banyak dan mudah tumbuh rerumputan. Daerah ini sebenarnya sangat cocok untuk peternakan.

Hasil lainnya

Banyak penduduk di daerah perbukitan beternak ayam potong dan ayam petelur, padang rumput juga dimanfaatkan penduduk setempat untuk menggembala kambing dan sapi. Sedangkan penduduk di sepanjang pantai banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Ikan yang dihasilkan dari menangkap ikan atau memancing masih sangat berlimpah dan segar. Biasanya selain dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), para nelayan menjualnya ikan -ikan yang masih segar di pasar malam 'pasar senggol' yang menjual aneka macam buah - buahan, ikan, sayuran, pakaian sampai pernak - pernik aksesoris.[4]

Penduduk

Berdasarkan data BPS pada tahun 2012, jumlah penduduk Parepare ada 132.048 jiwa yang terdiri dari etnis Bugis, Makassar, Mandar dan Tionghoa.

Tahun 1971 1976 1980 1990 2000 2010 2012
Jumlah penduduk 72.471[5] 78.981[5] 86.450[6] 101.746[7] 108.326 [8] 129.542 132.048[1]

Pariwisata

Pantai Lumpue

Berkas:Pantai lumpue 02.jpg
Suasana pantai Lumpue pada saat hari libur

Pantai yang sering dijadikan pusat rekreasi oleh masyarakat Parepare, yaitu pantai Lumpue. Pantai ini berada di Kecamatan Bacukiki Barat Lokasinya dekat dengan fasilitas umum seperti masjid dan puskesmas, disediakan pula rumah-rumah yang terbuat dari bambu berata nipa yang bisa disewa oleh wisatawan.Pantai lumpue memiliki air laut yang bening dengan pasir pantai halus kecoklatan.

Pantai ini tidak mengalami perubahan besar meskibun pada tahun 1980-an pernah ditambahkan fasilitas pendukung tetapi tidak mampu mengubah komposisi alamnya. Lokasi ini dulunya hanya dipakai oleh orang-orang penting, namun karena gencarnya promosi akhirnya Lumpue yang semula untuk pemandian berubah menjadi wisata pantai di Sulawesi Selatan.

Kebun Raya Jompie

Berkas:Jompie Parepare.jpg
Jalan setapak di Kebun Raya/Hutan Kota Jompie

Kebun Raya Jompie merupakan hutan kota Parepare yang dijadikan tempat pariwisata. Kebun raya Jompie yang dibangun sejak tahun 1920 menyimpan keanekaragaman hayati serta menjadi objek wisata dan pusat penelitian tumbuhan tropis, terutama tanaman endemik Sulawesi.Jarak dari pusat Kota Parepare yakni sekitar 3,5 km. Kebun Jompie juga sangat strategis karena mudah dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum

Kebun yang mempunyai luas 13,5 hektar ini menawarkan rekereasi seperti kolam renang, area perkemahan, dan jalan setapak untuk wisatan yang ingin menikmati hutan dan pepohonan dengan berjalan-jalan. Hutan Jompie sebagai hutan kota terbaik keenam se-Indonesia pada saat Resepsi Kenegaraan HUT RI ke-65 Hutan seluas 13,6 hektar itu sebelumnya diputuskan oleh Pemerintah Pusat sebagai hutan kota terbaik di Sulawesi Selatan. Selain hutan, terdapat juga kebun raya yang ditetapkan sebagai pusat koleksi dan konservasi tumbuhan kawasan pesisir Wallacea dengan menonjolkan keanekaragaman tumbuhan obat, tumbuhan adat dan ethobotani. Dalam kawasan ini terdapat beberapa fasilitas fisik, antara lain kolam renang, 14 unit shelter (tempat istirahat), arena perkemahan (camping ground), gedung pertemuan, saluran drainase, dan jalan setapak yang menjangkau setiap sudut kawasan.[9]

Keaneragaman tumbuhan di kawasan ini menurut analisis dari Tim Analisis Vegetasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), terdiri dari 90 jenis yang berasal dari 81 marga tumbuhan. Sebanyak 7 jenis di antaranya telah teridentifikasi secara lengkap. Sepuluh jenis baru diketahui marganya, dan tiga jenis baru teridentifikasi sampai pada tingkat suku. Beberapa di antaranya diketahui sebagai tumbuhan langka.[10]

Terumbu Karang Tonrangeng

Berkas:Terumbukarang Parepare.jpg
Terumbu Karang Tonrangeng

Di Parepare, pelestarian terumbu karang sudah dilakukan dan menjadi salah satu daya tarik wisata di Parepare. Untuk melestarikan keindahan dan kehidupan bawah laut. Sehingga warga Kota Parepare khususnya yang bermukim di kawasan Tonrangeng-Lumpue berpeluang menjadi pengusaha budidaya terumbu karang. Pemerintah Kota Parepare “menyulap” kawasan ini sebagai pusat pelestarian terumbu karang dan budidaya terumbu karang bagi warga lokal dan wisatawan

Waterboom

Berkas:Waterboom Parepare.jpg
Waterboom Parepare

Objek wisata Waterboom Parepare kini telah menjelma menjadi primadona bagi warga di kawasan Ajattappareng untuk mengisi liburan akhir pekan maupun liburan sekolah bagi pelajar. Di setiap akhir pekan, puluhan bus maupun mobil pribadi dari berbagai daerah di sekitar Parepare berjejal di kawasan waterboom. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain ketersediaan puluhan gasebo-gasebo tempat pengunjung duduk bersantai bersama keluarganya sambil menikmati waterboom.

River Ladoma

Berkas:Flying fox river ladoma.JPG
Wisata petualangan flying fox di River Ladoma, Bacukiki

River Ladoma adalah sebuah objek wisata yang memanfaatkan keindahan dan bentang alam Sungai Ladoma sebagai daya tarik wisata. River Ladoma terletak di Kecamatan Bacukiki. Di objek wisata ini terdapat fasilitas pemancingan, gazebo, motor ATV, arena soft-gun, trekking dan flying fox. Pengunjung juga bisa menikmati kesegaran Sungai Ladoma dengan berendam kaki maupun mandi. Sungai Ladoma memiliki batu-batu andesit berukuran besar berbentuk bulat dan lonjong.

Pantai Mattirotasi

Berkas:Pantai Mattirotasi.JPG
Pantai Mattirotasi

Pantai yang terletak di Jalan Mattirotasi memiliki pemandangan lepas ke arah Teluk Parepare. Pantai ini memiliki beberapa gazebo, bangku taman, lintasan jogging, batu-bate andesit berukuran besar penahan abrasi dan lapangan yang dimanfaatkan warga untuk berolahraga. Pantai Mattirotasi ramai dikunjungi warga Parepare di hari Minggu untuk berolahraga dan bersantai.[11]

Objek Wisata Lainnya

  • Sumur Jodoh Soreang
  • Goa Tompangeng
  • Desa Wisata Wattang Bacukiki
  • Salo Karajae
  • Museum Gandaria
  • Bendungan Lappa Angin
  • Pantai Torangeng

Transportasi

Berkas:Jl pinggir laut.JPG
Pelabuhan Nusantara Parepare

Kota Parepare bisa dicapai dengan transportasi darat atau laut. Parepare terletak di jalur utama lalu lintas ke Sulawesi Barat, Tana Toraja dan Palopo. Pelabuhan Nusantara menghubungkan Parepare dengan kota-kota di pesisir Kalimantan, Surabaya dan kota-kota pelabuhan di Indonesia bagian timur. Parepare juga merupakan pelabuhan bagi orang - orang di daerah Ajatappareng.

Darat

Parepare mempunyai akses transportasi darat yang terdiri dari Pete-Pete, Bus, Taksi, Becak dan Kereta. Luas Parepare tidak seluas kota-kota besar lainnya sehingga jumlah transportasi Parepare terbilang sedikit.

  • Pete-Pete
    Pete-Pete merupakan sebutan umum penduduk Sulawesi Selatan untuk angkutan umum dan angkutan kota. Ada 5 trayek pete-pete Parepare di antaranya Jalur Soreang, Jalur Lapadde, Jalur Lumpue, Jalur Tipe-C dan Jalur Lemoe.
  • Kereta Api
    Kereta Api yang menghubungkan Kota Parepare dan Kota Makassar, saat ini masih dalam proyek. Proyek kereta api jalur lintas Makassar-Parepare yang merupakan pembangunan tahap pertama Trans Sulawesi diestimasi akan menelan anggaran hingga Rp9,65 triliun dengan panjang trase sekitar 145 km. Menteri Koordinator Perkonomian Chairul Tanjung dan Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan meletakkan batu pertama untuk proyek tersebut di Desa Fiaung KM 104, Kabupaten Barru pada 12 Agustus 2014.[12][13]

Laut

Berkas:Terminal penumpang pelabuhan parepare.JPG
Terminal penumpang Pelabuhan Parepare

Terdapat 4 pelabuhan di Parepare[14], di antaranya:

  • Pelabuhan Nusantara
  • Pelabuhan Cappa Ujung
  • Pelabuhan Lontange
  • Pelabuhan Cempae

Pendidikan

Pendidikan formal SD atau MI Negeri dan Swasta SMP atau MTs Negeri dan Swasta SMA Negeri dan Swasta MA Negeri dan Swasta SMK Negeri dan Swasta Perguruan tinggi
Jumlah satuan 100 27 7 6 12 6
Data sekolah di kota Pareoare
Sumber: www.kesekolah.com[15]
Daftar dan Alamat SMP Negeri di Parepare
  • SMP Negeri 1 Parepare
  • SMP Negeri 2 Parepare
  • SMP Negeri 3 Parepare
  • SMP Negeri 4 Parepare
  • SMP Negeri 5 Parepare
  • SMP Negeri 6 Parepare
  • SMP Negeri 7 Parepare
  • SMP Negeri 8 Parepare
  • SMP Negeri 9 Parepare
  • SMP Negeri 10 Parepare
  • SMP Negeri 11 Parepare
  • SMP Negeri 12 Parepare
  • SMP Negeri 13 Parepare
Daftar SMA dan SMK Negeri di Parepare
Daftar Perguruan Tinggi di Parepare[16]

Pemerintah

Berkas:Peta Administratif Parepare.jpg
Peta Pembagian Administratif Parepare

Kota Parepare terdiri dari 4 Kecamatan:

  1. Kecamatan Soreang
  2. Kecamatan Ujung
  3. Kecamatan Bacukiki
  4. Kecamatan Bacukiki Barat

Walikota

Wali Kota Parepare memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD Kota Parepare. Jabatan pertama dipegang oleh Andi Mannaungi pada tahun 1960. Didasarkan pada tanggal pelantikan dan pengambilan sumpah Wali Kotamadya Pertama pada tanggal 17 Februari 1960, maka dengan SK. DPRD Kotamadya Parepare No. 3 Tahun 1970 ditetapkan hari kelahiran Kotamadya Parepare tanggal 17 Februari 1960.

Penamaan wali kota Parepare berganti beberapa kali:

  1. Wali Kota KDH Parepare (1960-1972)
  2. Wali Kotamadya KDH Parepare (1972-1998)
  3. Wali Kota Parepare (1998-sekarang)

Sebelum tahun 2005, Wali Kota Parepare dipilih melalui mekanisme yang diatur oleh DPRD Kota Parepare. Setelah itu, Wali Kota Parepare bersama Wakil Wali Kota Parepare dipilih secara langsung oleh warga kota melalui Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk pertama kalinya pada tanggal 28 Agustus 2008.

DPRD Kota Parepare

DPRD Kota Parepare 2014-2019
Partai Kursi
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 5
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 4
Lambang PDI-P PDI-Perjuangan 3
Lambang PAN PAN 3
Lambang PKS PKS 2
Partai Nasdem 2
Lambang Partai Hanura Partai Hanura 2
Partai Gerindra 1
PKB 1
Lambang PPP PPP 1
Lambang PBB PBB 1
Total 25

DPRD Kota Parepare adalah Lembaga Legislatif tingkat Kota yang berada di wilayah Kota Parepare. Anggota DPRD Kota Parepare dipilih berdasarkan daftar terbuka dari partai dalam Pemilihan Umum yang diselenggarakan setiap lima tahun bersamaan dengan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah seluruh Indonesia. Berdasarkan UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPRD & DPRD , perwakilan anggota DPRD Kota Parepare berjumlah 25 orang. Dari tahun ke tahun Partai Golkar yang mayoritas menduduki kursi DPRD di Parepare

Tokoh-Tokoh

Pers & Media

Terdapat surat kabar yang beroperasi di daerah Parepare, yaitu Pare Pos[29]. Selain itu ada pula puluhan stasiun radio di Parepare dan sebuah televisi lokal yang beroperasi di Parepare, yaitu MCTV Pare (Mitra Citra Televisi Parepare).[30][31]

Penghargaan

Kota Parepare telah meraih beberapa penghargaan terutama di Piagam Adipura yang diterima setiap tahun berturut-turut sejak 2004. Penghargaan banyak diraih sejak pemerintahan di bawah Wali Kota Parepare ke-11 Zain Katoe. Berikut penghargaan Kota Parepare [32] [33] [34] [35]

Kota Kembar

Tawau

Lihat Juga

Referensi

  1. ^ a b "Data Kependudukan Parepare per 2012". MC Diskominfo Pemkot Parepare. 18 Maret 2012. Diakses tanggal 10 Oktober 2014. 
  2. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15. 
  3. ^ "Sejarah Kota Parepare". MC Diskominfo Pemkot Parepare. 24 Januari 2014. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  4. ^ "Geografis Kota Parepare". 21 Februari 2012. Diakses tanggal 15 Februari 2013. 
  5. ^ a b "Keadaan Daerah dan Penyebaran Penduduk Daerah Sulawesi Selatan". Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI. 7 September 1980. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  6. ^ "Keadaan Daerah dan Penyebaran Penduduk Daerah Sulawesi Selatan". Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI. 8 April 1985. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  7. ^ "Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan". Badan Pusat Statistik RI. 9 April 1995. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  8. ^ "Profil Kota Parepare" (PDF). Departemen Pekerjaan Umum RI. 4 November 2000. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  9. ^ "Kebun Raya Jompie, Parepare". 31 Desember 2010. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  10. ^ "Wisata Alam Kebun Raya Jompie". Kominfo Pemkot Parepare. 29 Mei 2012. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  11. ^ "Pariwisata Parepare per tahun 2013" (PDF). Kominfo Pemkot Parepare. 14 Januari 2013. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  12. ^ "KP3EI Groundbreaking Proyek KA Makassar-Parepare Rp6,4 Triliun". Antara News. 12 Agustus 2014. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  13. ^ "Kereta Makassar-Parepare: Pembebasan Lahan Tahap II Dilanjutkan". Redaksi Bisnis.com. 13 Oktober 2014. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  14. ^ "Pelabuhan Parepare". PT Pelabuhan Indonesia 4 (Persero). 10 Februari 2014. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  15. ^ www.kesekolah.com
  16. ^ "Perguruan Tinggi di Parepare Siap Terima Mahasiswa Baru". MC Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Parepare. 28 Mei 2014. Diakses tanggal 11 Oktober 2014. 
  17. ^ "Website Resmi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare". Humas Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  18. ^ "Website Resmi Universitas Muhammadiyah Parepare". Humas Universitas Muhammadiyah Parepare. Diakses tanggal 11 Oktober 2014. 
  19. ^ "Website Resmi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Amsir". Humas Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Amsir. 28 Mei 2014. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  20. ^ "Habibie Resmikan Pembangunan Institut Teknologi di Parepare". Berita Yahoo!Mahyuddin. 28 Agustus 2014. Diakses tanggal 10 Oktober 2014. 
  21. ^ "Habibie Resmikan Pembangunan Institut Teknologi di Parepare". Kompas.com, Suddin Syamsuddin. 28 Agustus 2014. Diakses tanggal 10 Oktober 2014. 
  22. ^ "Pendirian Institut Teknologi Habibie Terus Dimatangkan". Koran Tempo. 5 Agustus 2014. Diakses tanggal 10 Oktober 2014. 
  23. ^ "Executive Profile Widya Purnama". Bloomberg Businessweek. Diakses tanggal 5 November 2014.  line feed character di |title= pada posisi 18 (bantuan)
  24. ^ "Profil Widya Purnama". Tokoh Indonesia. Diakses tanggal 5 November 2014. 
  25. ^ Berita pelantikan Dubes RI oleh Presiden di situs presidensby.info
  26. ^ "Deputy Minister of Foreign Affairs Alexei Borodavkin Meets with Indonesian Ambassador to Moscow Hamid Awaluddin" (Siaran pers). Ministry of Foreign Affairs (Russia). Diakses tanggal 2 Juli 2008. 
  27. ^ Alexander Weissink (23 September 2010). "Interview ambassadeur: 'Ik wil niet dat mijn president hier als een clown wordt neergezet'" (dalam bahasa Dutch). Diakses tanggal 13 Agustus 2014. 
  28. ^ "'President Indonesië bang voor arrestatie in Nederland'" (dalam bahasa Dutch). Algemeen Dagblad. 5 Oktober 2010. Diakses tanggal 13 Agustus 2014. 
  29. ^ "Pare Pos". Redaksi Pare Pos. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  30. ^ "MCTV Pare". Redaksi MCTV Pare. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  31. ^ "Facebook MCTV Pare". Redaksi MCTV Pare. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  32. ^ "Penghargaan Kota Parepare Tahun 2009". MC Kominfo Pemkot Parepare. 7 Feburari 2012. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  33. ^ "Penghargaan Kota Parepare Tahun 2010". MC Kominfo Pemkot Parepare. 7 Feburari 2012. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  34. ^ "Penghargaan Kota Parepare Tahun 2011". MC Kominfo Pemkot Parepare. 7 Feburari 2012. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  35. ^ "Penghargaan Kota Parepare Tahun 2012". MC Kominfo Pemkot Parepare. 7 Juni 2012. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  36. ^ a b c d "Penghargaan Kota Parepare Tahun 2004". MC Kominfo Pemkot Parepare. 7 Feburari 2012. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  37. ^ a b c d e f "Penghargaan Kota Parepare Tahun 2005". MC Kominfo Pemkot Parepare. 7 Feburari 2012. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  38. ^ a b c d e f g h i "Penghargaan Kota Parepare Tahun 2006". MC Kominfo Pemkot Parepare. 7 Feburari 2012. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  39. ^ a b c d e f "Penghargaan Kota Parepare Tahun 2007". MC Kominfo Pemkot Parepare. 7 Feburari 2012. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  40. ^ "Daftar Peraih Penghargaan ADIPURA Periode 2006-2007". Sekretariat Adipura. 12 Februari 2012. Diakses tanggal 7 November 2014. 
  41. ^ a b c d e f g "Penghargaan Kota Parepare Tahun 2008". MC Kominfo Pemkot Parepare. 7 Feburari 2012. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  42. ^ a b c "Penghargaan Kota Parepare Tahun 2013". MC Kominfo Pemkot Parepare. 11 Maret. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  43. ^ "Penghargaan Kota Parepare Tahun 2012". Warta Timur. Februari 2014. Diakses tanggal 7 November 2014. 

Pranala luar