Lompat ke isi

Universalisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Awan berwarna merah, Universalisme

Universalisme atau kesemestaan adalah paham yang percaya bahwa semua manusia pada akhirnya akan mendapat bagian pada keselamatan oleh Yesus Kristus.[1][2] Keselamatan yang didapatkan itu adalah anugerah Allah.[2] Bahasa Yunani mengenal istilah ini dengan apocatastasis.[2] Kata ini umumnya dipakai pada masa patristik.[2] Kata ini juga memiliki keterkaitan dengan kata Yunani katholikos, yang berarti universal.[2] Istilah ini pertama kali muncul di Inggris sekitar abad ke-17, di Eropa dan di Amerika sekitar abad ke-18.[2]

Pada kitab-kitab Perjanjian Baru, Paulus menulis bahwa orang Kristen yang percaya ditentukan dari semula.[1] Dengan kata lain, orang yang diselamatkan itu juga sudah ditentukan.[1] Akan tetapi, Paulus juga menyatakan bahwa bukan hanya bangsa-bangsa lain (bukan Yahudi) yang akan diselamatkan (Roma 11:25), melainkan juga akhirnya seluruh Israel akan diselamatkan (Roma 11:26).[1] Pernyataan ini menjadi pendukung terhadap ajaran Universalisme.[1]

Pertentangan juga dapat ditemukan di dalam Alkitab bagian Perjanjian Baru.[1] Pada Surat 1 Yohanes 5: 12 dan Injil Matius 25:41 menyatakan bahwa salib itu bukan hanya penyataan kasih Allah, melainkan juga sebagai penghukuman atas semua yang tidak menerima kasih.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g W.R.F. Browning.2007.Kamus Alkitab.Jakarta.Gunung Mulia.470.
  2. ^ a b c d e f Peter Smith.2008.An Introduction to the Baha'i Faith.Cambridge.Cambridge University Press.139.