Lompat ke isi

Berondong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berondong jagung.


Berondong (bahasa Sunda: borondong, bahasa Jawa: brondong) adalah jenis penganan dari bijian serealia yang dipanaskan hingga meletup (mengembang atau "mekar"). Berondong yang paling umum dibuat dari bijian jagung (populer sebagai popcorn ), tetapi juga dapat dibuat dari beberapa serealias lain, seperti padi (gabah maupun nasi kering) dan bayam biji (Amaranthus). Berondong yang terbuat dari nasi kering biasanya dicetak berbentuk persegi dan diberi pemanis. Di beberapa tempat di Jawa penganan ini disebut sebagai jipang manis.

Proses

Jenis jagung untuk berondong.

Berondong jagung pertama kali dibuat oleh penduduk asli benua Amerika ribuan tahun yang lalu.[1]. Untuk menghasilkan berondong yang efektif, diperlukan jenis butiran jagung khas yang dikenal sebagai jagung berondong (dalam klasifikasi dikenal sebagai Zea mays Kelompok Everta). Bijian jagung ini biasanya kecil dengan bagian bertepung (floury) tertutup sepenuhnya oleh bagian keras (horny). Akibatnya, ketika dipanaskan, uap air yang berada di bagian bertepung akan menekan bagian keras. Pada saat yang sama, terjadi perubahan fisik pada bagian keras yang cenderung melunak. Akhirnya, pada titik tekanan tertentu akan terjadi letupan karena desakan tekanan uap dari dalam tersebut.

Pembuatan berondong dari nasi kering tidak melibatkan peletupan, tetapi pengembangan dilakukan secara penggorengan.

Popcorn Memang Terbuat Dari Jagung,Popcorn Juga Bisa Merusak Gigi Anda.Ingat,Terlalu Banyak Makan Manis Jangan Terlalu Banyak.Popcorn Tapi Juga Ada Yang Asin Dan Manis.Tapi Sama Saja Popcorn Memang Merusak Gigi Anda

Berondong jipang

Cara memasak

Walaupun dalam jumlah kecil dapat dimasak dalam ketel di atas kompor, penjualan komersial berondong jagung menggunakan mesin berondong jagung yang dirancang khusus, yang ditemukan di Chicago, Illinois, oleh Charles Cretors pada tahun 1885.

Arti konotatif

Istilah berondong atau brondong dalam bahasa Indonesia keseharian (kolokial) berarti juga laki-laki muda atau laki-laki yang masih di bawah umur (remaja).

Catatan kaki

Referensi

  • Halauer, Arnel R. (2001). Specialty Corns. CRC Press. ISBN 0849323770. 
  • Lusas, Edmund W.; Rooney, Lloyd W. (2001). Snack Foods Processing. CRC press. ISBN 1566769329. 
  • Smith, Andrew F. (1999). Popped Culture: The Social History of Popcorn in America. University of South Carolina Press. ISBN 1570033005. 

Pranala luar