Lompat ke isi

Yusuf Mansur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

H. Yusuf Mansur
Ustadz Yusuf Mansur tengah memimpin pengajian di Sekretariat Negara RI, 15 Juli 2009.[1]
Lahir(1976-12-19)19 Desember 1976
Indonesia Jakarta
KebangsaanIndonesia
Nama lainUstadz YM
PekerjaanPimpinan Pesantren
Penceramah Pengusaha Penulis Buku Produktif
Suami/istriSiti Maemunah
Anakwirda salamah ulya
Qumii Rahmatul Qulmul.
Orang tuaAbdurrahman Mimbar (Ayah)
Humrifíah (Ibu)
X: Yusuf_Mansur Instagram: yusufmansurnew Modifica els identificadors a Wikidata

Yusuf Mansur atau Jam’an Nurkhatib Mansur (lahir 19 Desember 1976) adalah seorang tokoh pendakwah, penulis buku dan pengusaha dari Betawi, sekaligus pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, cikarang Tangerang dan pengajian Wisata Hati.

Biografi

Terlahir dengan nama Jam’an Nurkhatib Mansur.[2] Ia lahir dari keluarga Betawi berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah dan sangat dimanja orang tuanya.[3] Sejak kecil, ia anak yang cerdas, sehingga nampak kecerdasannya itu dari cara menangkap pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat. (Didirikan oleh Uyutnya, K.H. Muhammad Mansur yang dikenal dengan panggilan, Guru Mansur, yang belakangan dikelola oleh Uwanya, K.H. Ahmadi Muhammad. Yusuf Mansur memanggilnya, Ayah Mamat).

Pendidikan

Sejak usia 9 tahun, kelas 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah), ia sering tampil di atas mimbar untuk berpidato pada acara Ihtifal Madrasah yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ramadhan. Tamat MI , kemudian melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah) Chairiyah Mansuriyah, yaitu lembaga pendidikan yang dikelola oleh keluarganya; KH. Achmadi Muhammad. Dan Yusuf Mansur, adalah siswa paling muda usianya dibandingkan dengan teman-temannya yang lain. Karena di Usia, 14 tahun, ia lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, pada tahun 1988/1989, sebagai siswa terbaik. Dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, kemudian ia melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol sebagai lulusan terbaik. Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., M.H. Namun, berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.

Ketawadhuan Yusuf Mansur

Kendati sudah menjadi tokoh nasional yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia, Yusuf Mansur tetap tawadhu dan ta'zhim terhadap guru-gurunya. Baik guru-guru Ibtidaiyah maupun guru-guru Tsanawiyah. Hal ini nampak terlihat dari caranya yang selalu mencium tangan mereka, saat bertemu. Dan acap kali ia menyempatkan diri untuk mampir di Madrasah tempat ia dibesarkan oleh guru-gurunya. Di antara guru-gurunya yang masih mengajar sampai saat ini antara lain:

  • Hasan Luthfy Attamimy, M.A., (sekarang Kepala MTs. Chairiyah Mansuriyah),
  • H.M. Naksabandi, S.Ag.,
  • Drs. Pramonohadi, Subagyo, S.Pd.,
  • Drs. H.M. Basuni, Abdun Najih, S.Pd.,
  • Halimatus Sa'diah, S,Pd.,
  • Drs. Syamsudin, M.Pd.,dan sebagiannya sudah wafat.

Pada tahun 1996, Ia terjun di bisnis informatika, sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit hutang dan membuatnya masuk rumah tahanan selama 2 bulan, dan hal serupa kembali terulang pada tahun 1998. Saat di penjara itulah, ia menemukan hikmah tentang sedekah. Selepas dari penjara, ia mencoba memulai usaha dari nol lagi dengan berjualan es di terminal Kali Deres. Berkat kesabaran dan keikhlasan sedekah pula akhirnya bisnisnya mulai berkembang dari semula berjualan dengan termos, lalu gerobak sampai kemudian memiliki pegawai. Hidup Yusuf Mansyur mulai berubah saat ia berkenalan dengan seorang polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama bekerja di LSM itulah, ia membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya sewaktu di penjara saat rindu dengan orang tua.

Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa. Yusuf Mansur sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah kehidupan nyata. Gaya bicaranya yang simpel dan apa adanya saat berdakwah membuat isi ceramah mudah dicerna dan digemari masyarakat. Ia sekarang tengah menggeluti bisnis network yaitu VSI (Veretra Sentosa Internasional).

Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an

Yusuf Mansur juga menggagas berdirinya Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) yang mencetak penghafal Qur’an melalui pendidikan gratis bagi para dhuafa yang ada di Pondok Pesantren Daarul Qur’an Bulak Santri, Alamat: Jl. Ketapang Poncol, Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Dana dari program ini diambil dari sedekah jamaah Wisata Hati.

Karya Tulis dan lainnya

  • Buku Mencari Tuhan Yang Hilang
  • Sinetron Religi Maha Kasih
  • Film dan Sinetron Kun Fayakuun

Referensi

Pranala luar

  1. ^ "Yusuf Mansur Official". YouTube. Diakses tanggal 2017-09-29.