Taman Pemakaman Umum Karet Bivak
6°12′10″S 106°48′51″E / 6.20269°S 106.81410°E
Taman Pemakaman Umum Karet Bivak adalah sebuah taman pemakaman umum (TPU) di Jakarta. Ialah TPU yang kedua paling besar di Ibu Kota.
Deskripsi fisik
Karet Bivak terletak di Jakarta Pusat.[1] Luasnya 16,2 hektare (0,16 km2; 0,06 sq mi; 1.743.753,49 sq ft; 162.000,00 m2), yaitu TPU yang kedua paling luas di Jakarta.[1] Pada tahun 2007 Karet Bivak berisi 48.000 makam.[1] Makam orang-orang miskin terletak di blok khusus di belakang pemakaman.[2]
Sampai tahun 2007, TPU Karet Bivak sudah penuh.[1] Untuk mengatasi masalah kepenuhannya, yang sudah umum di TPU-TPU di Jakarta, para keluarga sudah mulai menggunakan tempat yang sama untuk beberapa anggota keluarga, sehingga anggota keluarga ditumpuk-tumpuk.[1] Cara lain yang sudah diusulkan ialah mengambilalihkan 18.000 makam yang diabaikan atau sudah lewat masa sewanya.[1]
Perawatan dilakukan oleh penjaga makam yang bekerja dengan sendirinya dan menerima bayaran dari keluarga orang-orang yang dikuburkan di sana.[3] Para penjaga pemakaman ini cenderung tidak merawat makam keluarga yang tidak sudi membayar mereka.[3]
Biarpun pemakaman sering sepi, menjelang Ramadhan dia sering penuh dengan orang yang berziarah.[4]
Sejarah
Pada tahun 2009, pemerintah Jakarta mulai program plakatisasi untuk memastikan bahwa nisan di Karet Bivak sesuai dengan ketentuan sebuah peraturan daerah dari tahun 2007.[5] Sampai September 2009, pemerintah sudah menggantikan sebanyak 2.000 nisan dengan nisan baru yang polos dan berwarna abu-abu, serta makam yang tidak berkeramik.[5] Kepala Dinas Taman dan Pemakaman Jakarta, Ery Basworo, menyatakan bahwa program tersebut juga untuk meningkatkan daya tahan air di Jakarta serta menghilangkan kesan "ngeri" yang dimiliki masyarakat mengenai pemakaman.[5] Biarpun pemerintah menyatakan bahwa keluarga sudah diberitahukan, ada keluarga yang mengaku tidak.[5] Nisan, yang diproduksi secara massal, kadang-kadang menggunakan ejaan yang salah. [5]
Nama besar
- Abu Hanifah, pejuang, seniman, menteri Indonesia
- A. Rafiq penyanyi, pencipta lagu dangdut indonesia
- Amak Baldjun, aktor indonesia
- Bing Slamet, pelawak legendaris
- Benyamin Sueb, pemain film dan penyanyi[4]
- Chairil Anwar, penyair[3]
- Chairul Saleh, politikus[4]
- Fatmawati, istri ketiga Soekarno dan Pahlawan Nasional[3]
- Ismail Marzuki, musisi pencipta lagu nasional indonesia
- Iswadi Idris, pesepak bola legendaris Indonesia era 60-70an.
- Pangeran Jayakarta, pangeran kolonial kota Batavia[6]
- Mohammad Hoesni Thamrin, nasionalis dan Pahlawan Nasional[6]
- HIM Damsyik, aktor dan Penari[6]
- Habib Selon, pendakwah terkenal indonesia
- Laila Sari, aktris dan penyanyi senior Indonesia
- Pramoedya Ananta Toer, penulis.
- Tien Santoso, perancang busana, ibunda Levi 'The Fly'[3]
- Ustadz Jeffry Al Buchori, Pendakwah terkenal Indonesia
- Shinta Muin, aktris senior indonesia
- Usmar Ismail, Sutradara dan Perintis Perfilman Indonesia
- Wolly Sutinah, aktris senior indonesia
References
- Catatan kaki
- Referensi
- (Inggris)"Cemeteries: Your next weekend destination?". The Jakarta Post. 6 March 2009. Diakses tanggal 9 October 2011.
- (Inggris)"Even after you die you have to follow rules". The Jakarta Post. 5 September 2009. Diakses tanggal 9 October 2011.
- (Inggris)Febrina, Anissa S. (9 January 2007). "City running out of room for its loved ones". The Jakarta Post. Diakses tanggal 9 October 2011.
- (Inggris)"From the cradle to the grave, life (and death) never easy for the poor people of Jakarta". The Jakarta Post. 21 February 2009. Diakses tanggal 9 October 2011.
- (Inggris)"Jakarta governor makes annual grave visit". The Jakarta Post. 18 June 2010. Diakses tanggal 9 October 2011.
- Soebijoto, Hertanto (29 July 2011). "Peziarah Padati TPU Karet Bivak". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 October 2011. Diakses tanggal 9 October 2011.