Lompat ke isi

Musnad Ahmad

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 November 2017 22.50 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Musnad al-Kabir atau lebih dikenal sebagai Musnad Ahmad adalah salah satu dari Sembilan Kitab hadis yang dijadikan rujukan utama umat Islam kebanyakan, terutama dari golongan Ahlus Sunnah. Kitab ini disusun oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Yaitu Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad Adz-Dzuhli asy-Syaibani (164 H - 241 H). Seorang Syaikhul Islam, al-Imam, al-Hafizh, al-Hujjah, Pemimpin Umat Islam pada masanya. Musnad ini terbagi menjadi beberapa musnad besar yang terdiri dari beberapa musnad sahabat atau hadis sahabat. Musnad sahabat atau hadis sahabat ini kemudian memuat beberapa hadis. Di antara kutubuttis'ah, kitab ini merupakan kitab dengan jumlah hadis terbanyak.

Deskripsi

Sampul depan Musnad Imam Ahmad bin Hanbal.

Imam Ahmad menyusun kitab ini berdasarkan sahabat yang lebih awal masuk Islam dan lebih utama kedudukannya dalam Islam. Dia memulainya dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, kemudian ahli badar, disusul ahli ba'it ridhwan dan seterusnya.

Penomoran

Pada asalnya dalam menyusun kitab Musnadnya, Imam Ahmad tidak memberikan nomor. Barulah di kemudian hari ditambahkan nomor pada Musnad Ahmad oleh penerbit untuk memudahkan perujukan hadis, antara lain sebagai berikut:

Penomoran al-Alamiyah (26363)

Perujukan hadis pada penomoran al-Alamiyah berdasarkan hadis yang serupa. Setiap hadis yang serupa dihitung satu hadis.

Penomoran Ihya at-Turats (27100)

Perujukan hadis pada penomoran Ihya at-Turats berdasarkan sanad hadis. Setiap sanad dihitung satu hadis. Penomoran ini banyak digunakan dalam penulisan kitab, buku, dan artikel keislaman.

  • Penulisan: HR Ahmad (nomor hadis), maksudnya adalah hadis riwayat Imam Ahmad dalam Musnadnya pada nomor yang disebutkan.

Penomoran naskah al-Maimuniyah (6 jilid)

Perujukan pada nomor halaman dari naskah al-Maimuniyah. Naskah ini terdiri dari 6 jilid. Penomoran ini banyak digunakan dalam penulisan kitab keislaman, termasuk kitab-kitab Syaikh al-Albani.

  • Penulisan: HR Ahmad (Jilid/halaman), maksudnya adalah hadis riwayat Imam Ahmad dalam Musnadnya pada jilid dan halaman yang disebutkan.

Perbedaan penomoran menjadikan perbedaan perhitungan jumlah hadis dalam Musnad Ahmad. Menurut penomoran al-Alamiyah, terdapat 26363 hadis dalam Musnad Ahmad. Sedangkan menurut penomoran Ihya, ada 27100 hadis. Perbedaan ini timbul karena penomoran al-Alamiyah menghitung hadis yang serupa sebagai satu hadis; sedangkan penomoran Ihya menghitung setiap sanad hadis sebagai satu hadis, walaupun hadis tersebut serupa. Oleh karena itu, jumlah hadis menurut penomoran Ihya menjadi lebih banyak daripada al-Alamiyah.

Jumlah Hadis

Didapatkan riwayat-riwayat tentang jumlah dari Hadis-hadis yang termuat dalam kitab musnad ini.

Imam Ahmad berkata: "Kitab ini saya kumpulkan dan saya pilihkan dari lebih 750.000 hadis."

Al-Hafizh Abu Musa Muhammad bin Abu Bakar al-Madini berkata : "Adapun jumlah hadisnya, maka saya masih mendengar dari ucapan manusia bahwa jumlahnya mencapai 40.000 hadis, hingga aku membacakannya kepada Abu Manshur bin Zuraiq al-Qazzaz di Baghdad. Dia berkata : "Abu Bakar al-Khathib menceritakan kepada kami, dia berkata : "Ibnu al-Munadi berkata : Tidak ada seorang pun di dunia ini (pada masa itu) yang lebih akurat riwayatnya dalam meriwayatkan hadis dari bapaknya, daripada Abdullah anak dari Ahmad bin Hanbal, karena dia telah mendengar Musnad, dan jumlahnya mencapai 30.000 hadis, dan tafsir dengan jumlah 120.000." "Kitab ini merupakan sumber asli yang sangat besar, referensi utama bagi ahli hadis, dia memilihnya dari banyak hadis dan riwayat yang melimpah, menjadikan nya sebagai imam dan pedoman serta sebagai sandaran ketika terjadi perselisihan." (Al-Mish'ad al-Ahmad 1/31-33, Ibnu al-Jazairi, dengan ringkasan).

Lihat pula

Pranala luar