Pegunungan Harz
Pegunungan Harz adalah nama salah satu pegunungan di wilayah negara Jerman. Pegunungan Harz merupakan salah satu yang tertinggi di wilayah Jerman utara. Tingginya mencapai 2000 meter dengan puncak tertingginya adalah Brocken dengan ketinggian 1.141 meter di atas permukaan air laut.[1] Pegunungan ini termasuk dalam salah satu sistem Pegunungan Alpen. Sistem Pegunungan Alpen terdiri dari Pegunungan Harz, Pegunungan Yura, Pegunungan Ardenes, dan Pegunungan Thurigen. Secara umum pegunungan ini memiliki topografi yang cukup kasar, namun tidak menghalangi sistem transportasi perdagangan antarnegara.
Pegunungan ini merupakan surga bagi pejalan kaki selain itu juga dipadu dengan keindahan alamnya. Tempat ini termasuk yang paling mudah diakses bagi pejalan kaki. Transportasi menuju pegunungan ini juga cukup mudah dengan kereta api dari pelabuhan Laut Utara. Transportasi lokal cukup ramah bagi daerah ini. Tak lupa ditunjang dengan akomodasi yang memadai bagi wisatawan yang ingin berkunjung.[2]
Legenda lokal
Beberapa legenda lokal berkembang pada masyarakat dan dipercayai oleh sebagian besarnya sebagai bagian yang melekat dalam masyarakat. Salah satu ceritanya adalah Princess Ilse[3].
Sebuah legenda lokal menceritakan tentang perkumpulan para penyihir yang diadakan setiap setahun sekali di puncak Brocken di setiap tanggal 30 April. Bahkan di salah satu bagian disebutkan tentang sebuah tempat yang dinamai istana penyihir yaitu istana Wernigerode. Istana ini pada mulanya merupakan banteng abad pertengahan yang digunakan oleh kekaisaran Jerman di masa itu selama melakukan perburuan di Pegunungan Harz. Benteng tersebut dibangun kembali menjadi banteng berdaya Renaisans pada abad ke-16. Lalu pada akhir abad ke-17 setelah kehancuran perang 30 tahun, Count Ernest dari Stolberg-Wernigerode mulai merekonstruksi benteng dalam gaya barok sebagai kediaman pribadinya. Selanjutnya Count Otto dari Stolberg-Wernigerode melakukan modifikasi yang dianggap paling penting dalam sejarah kastil. [4]Istana ini kemudian disebut sebagai istana penyihir karena hal ini ditunjang dengan keadaan istana yang gelap dan dingin sehingga makin menambah suasana seram yang telah menyelimutinya. Masa berkumpul para penyihir ini sering disebut dengan Witches’s Sabbath. Warga lokal memperingati hari ini dengan melangsungkan festival sihir dengan kostum-kostum yang beraneka ragam, tentu hal ini serupa dengan Halloween yang diperingati setiap 30 Oktober. Hal inilah yang membuat masyarakat lokal memperingati Halloween mereka pada waktu tersebut.
Selain itu, Pegunungan Harz juga mengilhami beberapa penulis untuk menuliskan ceritanya. Salah satunya adalah Faust yang dituliskan oleh Goethe di sekitar tahun 1749-1832.[5] Goethe diketahui beberapa kali melakukan perjalanan mendaki pegunungan Harz ketika masih muda. Disebutkan bahwa dari pengalaman pendakiannya ini yang lalu ide-idenya dituangkan dalam karyanya yang berjudul Faust. Beberapa kawasan yang disebutkan pernah didatangi oleh Goethe adalah Brocken dan kawasan pertambangan Rammelsberg. Sehingga Pegunungan Harz secara tidak langsung dikaitkan dengan mahakarya yang ditulis oleh Goethe ini.
Heinrich Heine juga merupakan penulis yang menggunakan Pegunungan Harz sebagai salah satu inspirasinya. [6] Dia menuliskan bukunya yang berjudul Die Harzreise yang memiliki arti Petualangan di Harz. Buku ini diterbitkan pada tahun 1829.
Catatan kaki
- ^ Geografi: Membuka Cakrawala Dunia. PT Grafindo Media Pratama. ISBN 9789799255877.
- ^ Speakman, Fleur; Speakman, Colin (1994). Walking in the Harz Mountains: Including Walks from the Harz Narrow Gauge Railway (dalam bahasa Inggris). Cicerone Press. ISBN 9781852841492.
- ^ Princess Ilse: A Story of the Harz Mountain ... (dalam bahasa Inggris). Lothrop. 1874.
- ^ "Wernigerode Castle in the Harz Region". www.wernigerode-tourismus.com. Diakses tanggal 2017-12-12.
- ^ Goethe (2005-07-28). Faust (dalam bahasa Inggris). Penguin UK. ISBN 9780141906959.
- ^ Die Harzreise by Heinrich Heine.