Rasionalisme
Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan atau didapatkan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, bukan berasal dari pengalaman inderawi. Rasionalisme menentang paham empirisme, karena kaum rasionalis berpendapat bahwa ada kebenaran yang secara langsung dapat dipahami. Dengan kata lain, orang-orang yang menganut paham rasionalis ini menegaskan bahwa beberapa prinsip rasional yang ada dalam logika, matematika, etika, dan metafisika pada dasarnya benar. [1]
Rasionalisme mempunyai kemiripan dari segi ideologi dan tujuan dengan humanisme dan atheisme, dalam hal bahwa mereka bertujuan untuk menyediakan sebuah wahana bagi diskursus sosial dan filsafat di luar kepercayaan keagamaan atau takhayul. Meskipun begitu, ada perbedaan dengan kedua bentuk tersebut:
- Humanisme dipusatkan pada masyarakat manusia dan keberhasilannya. Rasionalisme tidak mengklaim bahwa manusia lebih penting daripada hewan atau elemen alamiah lainnya. Ada rasionalis-rasionalis yang dengan tegas menentang filosofi humanisme yang antroposentrik.
- Atheisme adalah suatu keadaan tanpa kepercayaan akan adanya Tuhan atau dewa-dewa; rasionalisme tidak menyatakan pernyataan apapun mengenai adanya dewa-dewi meski ia menolak kepercayaan apapun yang hanya berdasarkan iman. Meski ada pengaruh atheisme yang kuat dalam rasionalisme modern, tidak seluruh rasionalis adalah atheis.
Di luar diskusi keagamaan, rasionalisme dapat diterapkan secara lebih umum, misalnya kepada masalah-masalah politik atau sosial. Dalam kasus-kasus seperti ini, yang menjadi ciri-ciri penting dari perpektif para rasionalis adalah penolakan terhadap perasaan (emosi), adat-istiadat atau kepercayaan yang sedang populer.
Pada pertengahan abad ke-20, ada tradisi kuat rasionalisme yang terencana, yang dipengaruhi secara besar oleh para pemikir bebas dan kaum intelektual.
Rasionalisme modern hanya mempunyai sedikit kesamaan dengan rasionalisme kontinental yang diterangkan René Descartes. Perbedaan paling jelas terlihat pada ketergantungan rasionalisme modern terhadap sains yang mengandalkan percobaan dan pengamatan, suatu hal yang ditentang rasionalisme kontinental sama sekali.
Rasionalis
- Abraham Kovoor
- Anaxagoras
- Ayn Rand
- Barbara Smoker
- Baruch Spinoza
- Benjamin Franklin
- Bertrand Russell
- David Hume
- Elizabeth Cady Stanton
- Gene Roddenberry
- Gottfried Leibniz
- H. P. Lovecraft
- Immanuel Kant
- Isaac Asimov
- Jim Herrick
- John Locke
- Joseph Edamaruku
- Julian Huxley
- Karl Popper
- Nicolas Malebranche
- Paul Kurtz
- Plato
- René Descartes
- Robert A. Heinlein
- Robert G. Ingersoll
- Sanal Edamaruku
- Sigmund Freud
- Taslima Nasrin
- Thomas Paine
- Voltaire
Pranala luar
- (Inggris) Rationalist international
- ^ Stanford Encyclopedia of Philosophy, Rationalism vs. Empiricism Pertama terbit 19 Agustus 2004; revisi substantif 31 Maret 2013 yang dikutip pada 14 Desember 2017.