Lompat ke isi

Persiraja Banda Aceh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Desember 2017 12.34 oleh Leo Alvis (bicara | kontrib)
Persiraja Banda Aceh
Logo Persiraja
Nama lengkapPersatuan Sepak bola Indonesia Kutaraja
Julukan'Lantak Laju
Laskar Rencong
Berdiri28 Juli 1957
StadionStadion H. Dimurthala Lampineung
Banda Aceh
(Kapasitas: 15.000)
Presiden KlubNazaruddin (Dek gam)
Pelatih kepalaAkhyar Ilyas
LigaLiga 2
Kostum kandang
Kostum tandang

Persatuan Sepak bola Indonesia Kutaraja Banda Aceh, atau sering disingkat Persiraja Banda Aceh adalah sebuah klub sepak bola Indonesia asal Kota Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh. Kutaraja merupakan nama lama Kota Banda Aceh. Klub ini didirikan pada tanggal 28 Juli 1957.

Pada musim 2010/2011 Persiraja bermain di Divisi Utama Liga Indonesia sukses Promosi Ke Level Tertinggi Sepak Bola Indonesia. Karena Terjadinya Dualisme Kompetisi di Indonesia, Persiraja Banda Aceh Memutuskan Mengikuti Kompetisi Resmi dari PSSI yaitu Indonesian Premier League pada Musim 2011/2012.

Persiraja terkenal dengan permainan taktis dan PEPEPAnya, terutama saat bermain di kandangnya yang terkenal angker bagi tim-tim lawan yang bermain di Banda Aceh.

Salah satu yang membuat Persiraja sulit dikalahkan di kandangnya sendiri, adalah dukungan luar biasa yang ditunjukkan oleh para penonton dan suporter mereka, yang dikenal dengan 'Skuller' (julukan untuk anggota organisasi S.K.U.L.L alias Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju). 'Skuller' juga terkenal sebagai suporter yang sangat sportif.

Sejarah

Persiraja Banda Aceh didirikan pada tanggal 28 Juli 1957 dan telah mengikuti berbagai kompetisi sepak bola tanah air. Prestasi terbaik yang dicapai Persiraja yakni tampil sebagai juara perserikatan pada tahun 1980. Di babak final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Persiraja sukses mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 3-1. Kala itu, 2 gol Persiraja berhasil disarangkan oleh Bustamam dan 1 gol lainnya dicetak oleh Rustam Syafari.

Pada musim 2008/2009 Persiraja bermain di Divisi Utama Liga Indonesia. Persiraja terkenal dengan permainan taktis dan kerasnya, terutama saat bermain di kandangnya yang terkenal angker bagi tim-tim lawan yang bermain di Banda Aceh.

Salah satu yang membuat Persiraja sulit dikalahkan di kandangnya sendiri adalah dukungan luar biasa yang ditunjukkan oleh para penonton dan suporter mereka yang dikenal dengan SKULL (Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju).

Persiraja berhasil mengangkat marwah persepak bolaan Aceh yang sebelumnya tenggelam akibat Konflik Aceh dengan menjadi juara 2 Divisi Utama Liga Indonesia musim 2010/2011 setelah kalah tipis dengan skor 1-0 di partai final oleh tim asal Yogyakarta, Persiba Bantul. Dengan lolosnya Persiraja sebagai runner-up, maka untuk musim 2011/2012 Persiraja bermain di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia yang lebih dikenal Indonesia Super League (ISL).

Namun pada pertengahan tahun 2011, terjadi kisruh di tubuh PSSI (Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia) dikarenakan kepengurusan yang saat itu dipegang oleh rezim Nurdin Halid dianggap gagal memajukan prestasi sepak bola Indonesia. Lalu PSSI akhirnya membentuk kepengurusan yang baru dan diketuai oleh Djohar Arifin Husin. Nama kompetisi pun berubah, yang dulunya ISL kemudian diganti nama dengan IPL (Indonesian Premier League).

Dengan terbentuknya kepengurusan PSSI yang baru serta mewajibkan tim-tim sepak bola agar tidak menggunakan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) di era industri sepak bola modern, maka pada bulan Agustus tahun 2011 Persiraja melakukan kerjasama merger bersama Aceh United yang merupakan tim peserta Liga Primer Indonesia (LPI) asal Aceh dan berada di bawah naungan PT Aceh Sportinda Mandiri untuk mengarungi kompetisi Indonesian Premier League musim 2011/2012.

Persiraja Banda Aceh bermarkas di Stadion Harapan Bangsa yang beralamat di Jalan Sultan Malikul Saleh No.97 Lhoong Raya - Banda Aceh. Tim ini memiliki julukan Laskar Rencong dengan motto Lantak Laju (Hajar Terus). Persebakbolaan di Banda Aceh menjadi hidup dengan kehadiran Persiraja Banda Aceh dan didukung oleh para tifosi penggemar sepak bola aceh yang terus bertambah.

Tanah rencong memiliki potensi besar karena tersedia bakat-bakat pemain muda dan suporter sepak bola yang aktif. Klub kebanggaan masyarakat aceh ini akan menampung bakat-bakat pemain muda lokal untuk berprestasi, dan menyuguhkan tontonan menghibur kepada para penonton juga suporter.

Prestasi

Era Perserikatan

Era Liga Indonesia

Sejak 1994/95 sampai dengan 2007 Divisi Utama adalah Kasta Tertinggi Sepak bola Indonesia, sebelum pada musim 2008 ISL menjadi kasta tertinggi dan menjadikan Divisi Utama sebagai kasta kedua.

Kasta Tertinggi

Divisi Utama

  • 1994/95 - Peringkat 6 Wilayah Barat
  • 1995/96 - Peringkat 7 Wilayah Barat
  • 1996/97 - Peringkat 3 Wilayah Barat (Peringkat sementara, Liga Suspend)
  • 1997/98 - Liga ditiadakan
  • 1998/99 - Peringkat 6 Grup 1 Wilayah Barat (Jurukunci) (Lolos Playoff)
  • 1999/00 - Peringkat 7 Wilayah Barat
  • 2001 - Peringkat 12 Wilayah Barat (Degradasi DIvisi Satu)
  • 2007 - Peringkat 17 Wilayah Barat (Tidak Lolos Seleksi ISL)

Liga Prima Indonesia

  • 2011/12 - Degradasi Ke Kasta Kedua (Divisi Utama)

Kasta Kedua

Divisi Satu

  • 2002 - Peringkat 3 Grup (Masuk 8 Besar)
  • 2003 - Peringkat 5 Putaran FInal 8 Besar
  • 2004 - Peringkat 8 Wilayah Barat
  • 2005 - Jurukunci (Namun tidak degradasu dispensasi Tsunami Aceh 2004)
  • 2006 - Runnerup (Promosi Divisi Utama)

Divisi Utama

  • 2008/09 - Peringkat 6 Wilayah Barat
  • 2009/10 - Peringkat 7 Grup 1
  • 2010/11 - Peringkat 1 Grup 1 (Runnerup, Promosi ke Kasta Tertinggi)
  • 2012/13 - 8 Besar
  • 2014 - 8 Besar
  • 2015 - Tidak ada kompetisi

Rekor musim ke musim

Musim Liga Piala IIC Asia Topskor tim
Komp. Main M S K GM GK Poin Pos Nama Gol
2016[1] ISC B (1) 12 8 1 3 19 10 25 1 Tidak ikut Tidak ikut
2017[2] Liga 2 (1) 12 6 4 2 20 9 22 3 Tidak ikut Tidak ikut
Juara Peringkat kedua Promosi Degradasi

Stadion Harapan Bangsa

Didirikan pada tahun 1998 Stadion Harapan Bangsa terletak di Lhoong Raya, Banda Aceh, Aceh, yang juga merupakan markas klub sepak bola Persiraja Banda Aceh mulai tahun 2011/2012. Stadion ini direnovasi setelah bencana Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Stadion Harapan Bangsa memiliki kapasitas 40.000 tempat duduk. Stadion kebanggaan Tanah Rencong ini sempat menjadi salah satu stadion termegah di Indonesia pada rentang tahun 1998-2000 namun akibat kurangnya perawatan di stadion ini dan terjadinya gempa tsunami membuat julukan itu menjadi kenangan.

Daftar Pemain

Berikut daftar skuat yang dirilis untuk kompetisi Liga 2 update 1 Mei 2017.[3]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK Indonesia IDN Miswar Syahputra
3 DF Indonesia IDN Teuku Helza
4 DF Indonesia IDN Andry Mulyadi
6 DF Indonesia IDN Fani Aulia
7 MF Indonesia IDN Zoel Fhadli (Wakil kapten)
8 MF Indonesia IDN Faumi Syahreza
9 FW Indonesia IDN Angga Parnanda
10 FW Indonesia IDN Fadhil Ibrahim
11 MF Indonesia IDN Vivi Asriza
12 FW Indonesia IDN Septi Hariansyah
14 DF Indonesia IDN Ikhwani Hasanudin
15 DF Indonesia IDN Ahmad Yani
No. Pos. Negara Pemain
16 DF Indonesia IDN Kurniawan
17 MF Indonesia IDN Agus Suhendra (Kapten)
18 MF Indonesia IDN Luthfi Fauzi
19 MF Indonesia IDN Fery Sandria Saira
21 GK Indonesia IDN Aulia Rahmad
22 DF Indonesia IDN Safrizani
23 MF Indonesia IDN Munandar
24 MF Indonesia IDN Ade Fernanda
25 MF Indonesia IDN Risky Yusuf
27 FW Indonesia IDN Fahriza Dillah
28 MF Indonesia IDN Muchlis Nakata

Jadwal & Hasil Pertandingan

Musim 2016 Indonesia melalui Kemenpora membuat kompetisi Indonesia Soccer Championship B yang pesertanya adalah klub klub divisi utama. Persiraja Banda Aceh ikut serta dalam kompetisi ini, laga pertama Persiraja akan berhadapan dengan PSMS Medan pada tanggal 1 Mei 2016 di Stadion H Di Murthala Banda Aceh.

  • Minggu, 1 Mei 2016 - Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan

Mantan pemain terkenal

(Cetak Hitam) meninggal dunia saat memperkuat Persiraja

Pemain Legendaris Persiraja

Pranala Luar

Referensi