Lompat ke isi

7TP

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Januari 2018 13.53 oleh Hariadhi (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox weapon |name=7TP |image=7 TP tank.PNG |image_size=300px |caption=Single-turret 7TP |origin=Poland |used_by=Poland<br />Nazi Germany (captured) |type=[...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
7TP

Single-turret 7TP
Jenis Light tank
Negara asal Poland
Sejarah pemakaian
Digunakan oleh Poland
Nazi Germany (captured)
Pada perang World War II
Sejarah produksi
Diproduksi 1935-1939
Jumlah produksi 149 (+13 9TP prototypes)
Varian twin-turret 7TP
9TP (prototypes only)
Spesifikasi
Berat 9.9 tonnes
Panjang 46 m (150 ft 11 in)
Lebar 24 m (78 ft 9 in)
Tinggi 227 m (744 ft 9 in)
Awak 3 (commander, gunner, driver)

Perisai 17 mm maximum
Senjata
utama
37 mm Bofors wz. 37 gun
Senjata
pelengkap
1× 7.92 mm Ckm wz.30 machine gun
Jenis Mesin PZInż.235(Saurer VBLDd) Liquid-cooled inverted inline
6-cylinder 4-stroke direct injection diesel engine
110 hp (80 kW)
Daya kuda/ton 11 hp/tonne
Suspensi leaf spring bogie
Kelonggaran tanah 0.38 m
Daya jelajah 150 km
Kecepatan 37 km/h (23 mph)

Tank 7TP (siedmiotonowy polski - 7 ton dalam Bahasa Polandia) adalah tank ringan Polandia dalam Perang Dunia Kedua. Dikembangkan dari tank Vickers 6 Ton dari Inggris, 7TP dipersenjatai jauh lebih baik dari tank sejenis lawannya, seperti Panzer I dan Panzer II. Tank ini adalah standar tank tentara Polandia pada tahun 1939, produksinya tidak pernah melebihi 150 armada. Sasisnya digunakan pula sebagai dasar untuk traktor artileri C7P.

Desain

Versi turet ganda 7TP, diperlihatkan menduduki Zaolzie pada Oktober 1938 setelah Perjanjian Munich, versi yang jarang ditemui
7TP dilengkapi periskop 360 derajat.[1]

Tank 7TP adalah pengembangan atas tank Inggris, lisensi Mark E dari Vickers 6 Ton. Dibanding Vicjers, kelebihan 7TP adalah mesin diesel lebih baik, senjata 37mmm anti tank, dan perisai lebih tebal 17mm, ventilasi dimodifikasi, dan periskop Gundlach, serta sebuah radio. Sekitar 132 tank diproduksi pada tahun 1935 saat perang mulai meletus, dan empat prototipe dari besi. Singkatan 7TP berarti "7 Ton, Polandia" (meskipun berat aslinya bisa sampai 9 ton).

Walaupun 7TP sering diklaim sebagai tank diesel pertama yang diproduksi, sebenarnya yang lebih pantas mendapat julukan ini adalah Tank Type 89 I Go dari Jepang, yang sudah diproduksi 1934. [2] Meski demikian, yang dianggap sebagai tank diesel produksi pertama Jepang adalah Type 95 Ha-Go, yang baru dibuat pada 1935.

Seperti nenek moyangnya dari Inggris, 7TP diproduksi dalam dua jenis, versi turret ganda dengan dua senapan mesin Ckm wz.30, dan turret tunggal, dengan senjata mesin Bofors wz. 37mm. Setelah tes awal, versi turret ganda tidak terlalu bagus dan kekurangan tenaga tembakan, sehingga versi turret tunggal lebih disukai.

Begitu Perang Dunia Kedua meletus, kebanyakan tipe turret ganda diubah menjadi turret tunggal. Hanya 24 tank versi turret ganda yang tersisa (sebelumnya 108). Tercatat bahwa tidak ada perbedaan mencolok antara versi turret ganda dan tunggal. Pembedanya hanyalah tulisan 7TP dw. dan 7TP jw. (dalam bahasa Polandia, dwuwieżowy berarti turret ganda, dan jednowieżowy berarti tunggal).

Pada 1938, Państwowe Zakłady Inżynierii memproduksi 13 prototipe pengembangan 7TP yang perisainya lebih baik, yaitu 9TP.[3][4] Meskipun akhirnya 9TP tidak pernah dibuat massal, namun prototipe ini tetap digunakan dalam pengepungan Warsawa, September 1939.[5]

  1. ^ 7TP vol.II,Janusz Magnuski, Militaria 317,Warszawa 2009.
  2. ^ Zaloga, Steven (2007). Japanese Tanks 1939—1945. Oxford: Osprey Publishing. hlm. 5. ISBN 978-1-84603-091-8. 
  3. ^ A. Jońca, J. Szubański, R. Tarczyński: Wrzesień 1939. Pojazdy Wojska Polskiego. Barwa i broń., Warszawa: Wydawnictwa Komunikacji i Łączności, 1990, ss. 52-53. ISBN 83-206-0847-3.
  4. ^ A. Wszendyrówny, M. Wodejko: Czołg 7TP w dokumentach Centralnego Archiwum wojskowego, w: "Do Broni", nr 1/2009, s. 96. ISSN 1732-9450.
  5. ^ A. Jońca, J. Szubański, R. Tarczyński: op. cit., s. 32.