Lompat ke isi

Putra manusia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Sosok yang seperti putra manusia" dengan sebuah pedang di antara tujuh tiang pelita, dalam penglihatan Yohanes, dari Apokalipse Bamberg, abad ke-11.

Putra Manusia (atau Anak Manusia) adalah sebuah frasa yang digunakan dalam Alkitab Ibrani, berbagai karya apokaliptik dari Periode Intertestamental, dan dalam Perjanjian Baru bahasa Yunani. Dalam bentuk indefinitif ("putra manusia", "anak manusia" (maskulin), "yang seperti seorang anak manusia") digunakan dalam tulisan Alkitab Ibrani dan intertestamental merupakan sebutan yang mengkontraskan manusia terhadap Allah dan malaikat, atau menunjukkan suatu sosok eskatologis yang akan datang pada akhir zaman. Perjanjian Baru menggunakan bentuk yang tadinya indefinitif dengan bentuk definitif baru "sang anak manusia." Yesus Kristus menyebut Diri-Nya sebagai "Anak Manusia".

Sejarah

Perjanjian Lama

Ungkapan Ibrani "anak manusia" atau "putra manusia" (בן–אדם, ben-'adam) muncul 107 kali dalam Alkitab Ibrani, sebagian besar (93 kali) dalam Kitab Yehezkiel.[1]

Digunakan dalam tiga cara:

  1. sebagai bentuk sebutan (terhadap Yehezkiel)
  2. mengkontraskan status rendah kemanusiaan terhadap kemuliaan kekal dan tinggi Allah serta para malaikat (Bilangan 23:19, Psalm 8:4); dan
  3. sebagai sosok eskatologis di masa datang yang kedatangannya menandai akhir zaman dan saat penghakiman Allah (Daniel 8:17).[2]

Daniel 7 mencatat mengenai suatu penglihatan yang diberikan kepada nabi Daniel di mana empat "binatang," menggambarkan bangsa-bangsa asing, menindas umat Israel sampai dihakimi oleh Allah. Daniel 7:13–14 menggambarkan bagaimana "Yang Lanjut Usianya itu" ("Ancient of Days" yaitu Allah) memberikan kepada "seorang seperti anak manusia" "kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya; kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah". Sosok itu kemudian dijelaskan berperang untuk "orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi" ("the saints of the Most High"; Daniel 7:18, 21–22) dan "orang-orang kudus, umat Yang Maha Tinggi" ("the people of the saints of the Most High"; Daniel 7:27).[3] "Orang-orang kudus" dan "umat orang-orang kudus" kemungkinan merujuk kepada umat Israel – penulis menyatakan pengharapan bahwa Allah kana mengambil alih kekuasaan di seluruh dunia dari "bangsa-bangsa" yang berwujud seperti binatang dan memberikannya kepada bangsa Israel yang seperti manusia.[3]

Apokrif dan Pseudepigrafa

Jikalau Daniel 7:13 "seperti seorang anak manusia" nampaknya bukan merujuk kepada Mesias, frasa-frasa yang muncul pada versi yang terlestarikan dari kitab-kitab apokrif dan deuterokanonika yang muncul kemudian, seperti Similitudes of Enoch dan 4 Ezra memberikan penafsiran untuk Mesias.[3] Apakah rujukan mesianik "Anak Manusia" ini asli Yahudi atau hasil interpolasi dengan Kekristenan masih diperdebatkan.[4] |title = Daniel: With an Introduction to Apocalyptic Literature |year = 1984 |publisher = Eerdmans |url = http://books.google.com.au/books?id=9r_Zs7T1nCMC&printsec=frontcover&dq=Daniel:+with+an+introduction+to+apocalyptic+literature&source=bl&ots=-KqrJ7cA7M&sig=F7xiF-XLbr_NR25iastKnVE70PY&hl=en&ei=tSqwTPjFD8eecLmY2fYK&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CBwQ6AEwAQ#v=onepage&q&f=false |ref = harv }}

Pranala luar

  1. ^ Bromiley 1995, hlm. 574.
  2. ^ McGrath 2011, hlm. 270.
  3. ^ a b c Burkett 2002, hlm. 64.
  4. ^ G. Nickelsburg, "Son of Man." dalam Anchor Bible Dictionary 6.138.