Lompat ke isi

Kapal perusak Jepang Oboro (1930)

Koordinat: 52°17′N 178°08′E / 52.283°N 178.133°E / 52.283; 178.133
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 15 Februari 2018 00.43 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)
Oboro pada 22 Juli 1936
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Oboro
Asal nama Kapal perusak Jepang Oboro (1899)
Dipesan 1923 (Tahun Fiskal)
Pembangun Arsenal Angkatan Laut Sasebo
Nomor galangan Perusak No. 51
Pasang lunas 29 November 1929
Diluncurkan 8 November 1930
Mulai berlayar 31 Oktober 1931
Dicoret 15 November 1942
Nasib Tenggelam karena serangan udara pada 17 Oktober 1942
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal perusak kelas-Fubuki
Berat benaman
Panjang
  • 111,96 m (367,3 ft) (perpendikuler)
  • 115,3 m (378 ft) (garis air)
  • 118,41 m (388,5 ft) (keseluruhan)
  • Lebar 10,4 m (34 ft 1 in)
    Sarat air 3,2 m (10 ft 6 in)
    Tenaga 50.000 ihp (37.000 kW)
    Pendorong
    • 4 buah pendidih Kampon
    • 2 buah Turbin gir Kampon Tipe Ro
    • 2 buah poros
    Kecepatan 38 knot (44 mph; 70 km/h)
    Jangkauan 5.000 nmi (9.300 km) pada 14 knot (26 km/h)
    Awak kapal 219 orang
    Senjata
    • 6 buah meriam kapal Tipe 3 127 mm kaliber 50 (3 tempat × 2 buah)
    • 2 buah senapan mesin Tipe 93 13mm (2 buah × 1 tempat)
    • 9 buah tuba torpedo 610 mm (24 in) (3 buah × 3 rangkap)
    • 18 buah torpedo Tipe tahun Ke-8 (yang nantinya diganti dengan Torpedo Tipe 90)
    • Sampai 36 buah peledak kedalaman
    Catatan dinas
    Bagian dari: Divisi Induk 5 (kapal pengawal)
    Operasi:

    Oboro (, "Cahaya rembulan")[1] adalah sebuah kapal perusak milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Ia merupakan kapal ke-7 dari kelas Ayanami atau ke-17 dari kelas Fubuki.[2]

    Setelah selesai dibuat pada tahun 1930, Ia kemudian menjadi pengawal dalam Divisi Induk 5.[2]

    Masa dinas

    Ia terlibat dalam beberapa operasi, diantaranya Perang Tiongkok-Jepang Kedua, dan Invasi Indochina Perancis. Saat Perang Pasifik dimulai, ia turut membantu dalam Invasi Guam. Setelahnya, ia berpatroli di kawasan Yokosuka dan mengantar konvoi dari Yokosuka ke distrik jaga Ōminato dan distrik jaga Mako selama kurun tahun 1942.[2]

    Nasib

    Karirnya tak begitu lama. Saat ia terlibat dalam Kampanye Kepulauan Aleut, ia turut membantu konvoi suplai untuk tentara di Kiska. Pada tanggal 17 Oktober 1942, ia terkena serangan udara oleh B-26 Marauder milik USAAF. Ia terkena satu bom secara langsung dan meledak lalu tenggelam, 30 mil laut (56 km) jauhnya dari arah timur laut Kiska (52°17′N 178°08′E / 52.283°N 178.133°E / 52.283; 178.133) Hanya 17 orang yang selamat, termasuk kaptennya, Letkol Yamana yang kemudian diselamatkan oleh Hatsuharu. walaupun juga mengalami kerusakan berat akibat serangan yang sama.[3][4]

    Pada 15 November 1942, Oboro dicoret dari daftar angkatan laut.[5][2]

    Catatan kaki

    1. ^ Nelson. Japanese-English Character Dictionary. hal. 754
    2. ^ a b c d Catatan pergerakan Oboro
    3. ^ D’Albas. Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II.
    4. ^ Brown. Warship Losses of World War II
    5. ^ Nishidah, Hiroshi (2002). "Kapal perusak kelas Fubuki". Materials of the Imperial Japanese Navy. 

    Referensi

    • D'Albas, Andrieu (1965). Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II. Devin-Adair Pub. ISBN 0-8159-5302-X. 
    • Brown, David (1990). Warship Losses of World War Two. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-914-X. 
    • Howarth, Stephen (1983). The Fighting Ships of the Rising Sun: The Drama of the Imperial Japanese Navy, 1895–1945. Atheneum. ISBN 0-689-11402-8. 
    • Jentsura, Hansgeorg (1976). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. US Naval Institute Press. ISBN 0-87021-893-X. 
    • Nelson, Andrew N. (1967). Japanese–English Character Dictionary. Tuttle. ISBN 0-8048-0408-7. 
    • Watts, Anthony J (1967). Japanese Warships of World War II. Doubleday. ASIN B000KEV3J8. 
    • Whitley, M J (2000). Destroyers of World War Two: An International Encyclopedia. London: Arms and Armour Press. ISBN 1-85409-521-8. 

    Pranala luar