Brinji jawa
Brinji jawa | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Takson tak dikenal (perbaiki): | Ixos |
Spesies: | Template:Taxonomy/IxosI. virescens
|
Nama binomial | |
Template:Taxonomy/IxosIxos virescens Temminck, 1825
| |
Sinonim | |
|
Bulbul Sunda (Ixos virescens) adalah spesies burung pengicau dari famili bulbul. Burung ini merupakan tipe spesies genus Ixos.[2] Bulbul sunda merupakan burung endemik Indonesia yang ditemukan di Sumatra dan Jawa pada habitat alami hutan hujan tropis atau hutan montane tropis lembabnya. Spesies ini tidak dianggap sebagai spesies yang terancam oleh IUCN.[3]
Taksonomi dan sistematika
Bulbul Sunda kadang diklasifikasikan kedalam genus Hypsipetes, yang diduga berdasarkan kesalahan sebelumnya dalam taksonomi Sibley. julukan khusus virescens diberikan kepada spesies saat ini oleh Coenraad Jacob Temminck pada tahun 1825 dan merupakan nama homonim senior yang sama dengan yang diberikan kepada Bulbul Nikobar oleh Edward Blyth pada tahun 1845.[4]
Subspesies
Ada dua subspesies yang saat ini dikenali:[5]
- Bulbul Sumatra (I. v. sumatranus) - (Wardlaw-Ramsay, 1882): Awalnya digambarkan sebagai spesies terpisah dalam genus Hemixus . Ditemukan di Sumatera bagian barat
- Bulbul Jawa (I. v. virescens) - Temminck, 1825: Juga disebut sebagai Bulbul loreng jawa. Ditemukan di Jawa
Referensi
Catatan
- ^ BirdLife International (2016). "Ixos virescens". The IUCN Red List of Threatened Species. IUCN. 2016: e.T103823071A113107307. doi:10.2305/IUCN.UK.2017-1.RLTS.T103823071A113107307.en. Diakses tanggal 13 January 2018.
- ^ Gregory (2000)
- ^ BLI (2008)
- ^ Gregory (2000), BLI (2008)
- ^ Gill, Frank; Donsker, David, ed. (2017). "Bulbuls". World Bird List Version 7.2. International Ornithologists' Union. Diakses tanggal 18 September 2017.
Sumber
- BirdLife International (2008). "Hypsipetes virescens". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 6 June 2009.
- Gregory, Steven M. (2000): Nomenclature of the Hypsipetes Bulbuls (Pycnonotidae). Forktail Vol. 16: 164-166. PDF fulltext