Lompat ke isi

ADDIE Model

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Februari 2018 16.18 oleh Development-Elearning (bicara | kontrib) (Perbaikan Kecil)

Pada tingkat desain materi pembelajaran dan pengembangan, sistematika sebagai aspek prosedural pendekatan sistem telah diwujudkan dalam banyak praktik metodologi untuk desain dan pengembangan teks, materi audiovisual, dan materi pembelajaran berbasis komputer. Pemilihan model untuk pembelajaran didasari atas pertimbangan bahwa model tersebut dikembangkan secara sistematis dan berpijak pada landasan teoretis desain pembelajaran. Model pembelajaran harus disusun secara terprogram dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pebelajar [1].

Pada perkembangannya, terdapat suatu model yang bisa mengatasi itu semua dengan model yang sistematis, model tersebut dikenal dengan model ADDIE. Model ADDIE ini adalah singkatan untuk lima tahap proses pengembangan, yaitu Analysis(Analisis), Design(Desain), Develop(Pengembangan), Implement(Implementasi), dan Evaluate(Evaluasi). Model ADDIE bergantung pada setiap tahap yang dilakukan dalam urutan yang diberikan, namun dengan fokus pada refleksi dan iterasi. Model ini memberi Anda pendekatan yang terfokus pada pemberian umpan balik untuk perbaikan terus-menerus.

proses alur ADDIE
proses alur ADDIE

Hasil penerapan teknologi informasi pembelajaran e-learning dengan ADDIE Model antara lain dapat memperkaya pedagogi pengajar dalam kegiatan pembelajaran serta dapat mengatasi kendala interaksi dalam kegiatan proses belajar mengajar. Dalam pendistribusian materi pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih efektif dan proses belajar mengajar juga tidak terkendala dengan permasalahan waktu dan tempat selagi terdapat konektifitas jaringan internet yang baik, dapat berinteraksi dengan menggunakan fasilitas chating, dapat memanfaatkan fasilitas audio confrence pada saat berinteraksi dalam proses pembelajaran [2]

Sejarah ADDIE

Pada awal perkembangannya, ADDIE ini merupakan suatu gagasan yang berasal dari Florida State University untuk mengatur proses dalam merumuskan sistem instruksional pada program pelatihan militer yang memadai. Dengan berhasilnya konsep tersebut, tahun demi tahun semakin berkembang serta tahapan-tahapan ADDIE selalu diperbaharui dengan mengikuti perkembangan jaman dan pada akhirnya model itu sekarang menjadi lebih interaktif dan dinamis. Pada tahun 70-an versi terbaru dari ADDIE semakin populer seperti yang kita kenal sekarang ini [3].

Fase Dalam ADDIE

Analysis

Sebelum Anda mulai mengembangkan strategi konten kursus atau pelatihan apa pun, Anda harus menganalisis situasi saat ini dalam hal pelatihan, kesenjangan pengetahuan, dll. Mulailah dengan membuat serangkaian pertanyaan untuk memahami situasi saat ini dan juga memahami tujuan kursus atau pelatihan itu sendiri. Hal ini dapat mempengaruhi sejumlah besar keputusan dalam proses pembuatan materi kursus. Beberapa pertanyaan yang mungkin bisa menjadi bahan untuk analisis adalah: Apa gunanya pelatihan? Kenapa kita melakukannya? Apa output yang diinginkan? Akankah pelatihan ini benar-benar membantu? , dan pertanyaan-pertanyaan lain yang sekiranya bisa membantu. [4]

Fase ini bisa menjadi langkah awal Anda untuk merumuskan tujuan pelatihan, metodologi pelatihan yang digunakan, jenis media yang digunakan, dll. Setelah selesai, Anda dapat membuat rencana pelatihan yang membahas:

"Siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana?"

Inti dari step pertama ini adalah untuk membuat perencanaan berdasarkan asumsi atau hipotesa yang dibuat, yang tentunya dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan yang telah disebutkan diatas.

Design

Fase desain berhubungan dengan tujuan pembelajaran, instrumen penilaian, latihan, konten, analisis materi pelajaran, perencanaan pelajaran dan pemilihan media. Fase desain harus sistematis dan spesifik.

Develop

Pada fase develop akan di lakukan perincian serta pengintegrasian teknologi yang akan di gunakan untuk mencapai tujuan dari program itu sendiri, Dimana ini mencakup materi , media , dan blueprint perencaannya. [5]

Implement

Pada fase implementasi akan di jalankan program yang sudah di siapkan guna melihat sistem maupun instruktur sudah siap di gunakan, Data yang di dapat akan di gunakan untuk melakukan proses perbaikan selanjutnya, Data yang dimaksud itu adalah data kuantitatif maupun data kualitatif.

Evaluate

Pada fase evaluasi akan di lakukan perbaikan untuk sistem yang lebih baik lagi dengan cara mengolah data yang sudah di dapat dari fase fase sebelumnya yang sudah di jalankan.

Referensi

  1. ^ Senie Destya, Isnanto Prasetyo, Rizky. "PENYUSUNAN GUIDELINE DESAIN PEMBELAJARAN PADA E-LEARNING PEMBELAJARAN AL-QUR’AN". Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. STMIK Amikom. Februari 2016
  2. ^ Robertus Laipaka, Utin Kasma. "Penerapan Teknologi Informasi Pembelajaran ELearning Menggunakan ADDIE Model". Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) STMIK. Pontianak 2017
  3. ^ https://blog.pinteraktif.com/addie-formula-wajib-untuk-desain-instruksional/
  4. ^ https://www.learnupon.com/addie-5-steps/
  5. ^ Arif Setiawan , Zulfah Aprilianti Trimiasih (2012)."Implementasi E-Learning Dengan Pendekatan Personal Learning Environment Dan ADDIE Model"