Lompat ke isi

Museum Kereta Api Ambarawa

Koordinat: 7°15′55.512″S 110°24′4.536″E / 7.26542000°S 110.40126000°E / -7.26542000; 110.40126000
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

7°15′53″S 110°24′8″E / 7.26472°S 110.40222°E / -7.26472; 110.40222

Museum Kereta Api Ambarawa
Berkas:1 bb1012 img 0339.JPG
Lokomotif BB 1012 (1910), salah satu lokomotif buatan Saechs. Maschinenfabrik di Chemnitz, Jerman, yang berada di Museum Kereta Api Ambarawa.
Peta
Didirikan6 Oktober 1976[1]
LokasiJalan Stasiun 1, Ambarawa, Jawa Tengah, Indonesia
JenisStasiun kereta api

Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabrik Esslingen, serta B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG, sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik/Swiss Locomotive and Machine Works) di halaman museum.

Bangunan dan lokasi

Stasiun Ambarawa
Berkas:Museum KA Ambarawa.JPG
Museum kereta api Ambarawa dari depan
Lokasi
Koordinat7°15′55.512″S 110°24′4.536″E / 7.26542000°S 110.40126000°E / -7.26542000; 110.40126000{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman
Ketinggian±474,40 m
Operator
LayananKhusus untuk Kereta wisata Ambarawa-Bedono dan Ambarawa-Tuntang, lori wisata Ambarawa-Tuntang
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1873
ElektrifikasiTidak ada dielektrifikasi
Nama sebelumnyaWillem I
Tanggal penting
Dibuka kembalikhusus untuk pengunjung wisata
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir 
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Ambarawa awalnya merupakan sebuah kota militer pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Raja Willem I memerintahkan untuk membangun stasiun kereta api baru yang memungkinkan pemerintah untuk mengangkut tentaranya ke Semarang. Pada 21 Mei 1873, stasiun kereta api Ambarawa dibangun di atas tanah seluas 127.500 m². Pada awalnya dikenal sebagai Stasiun Willem I.[3]

Stasiun ini awalnya menjadi titik pertemuan antara lebar sepur 1435ke arah Kedungjati dengan 1067 ke arah Yogyakarta melalui Magelang. Hal ini masih bisa terlihat bahwa kedua sisinya dibangun stasiun kereta api untuk mengakomodasi ukuran lebar sepur yang berbeda.[4]

Museum kereta api Ambarawa kemudian didirikan pada tanggal 6 Oktober 1976 di Stasiun Ambarawa untuk melestarikan lokomotif uap yang kemudian berada pada masa pemanfaatan kembali ketika jalur rel 1.435 mm milik Perusahaan Negara Kereta Api ditutup. Ini merupakan museum terbuka yang terdapat pada kompleks stasiun.[4]

Jalur Kereta Api

Rel kereta api dengan lebar rel 1.067 mm, menghubungkan stasiun Magelang dan stasiun Willem I (stasiun Ambarawa)

Rel 1.067 mm menuju Yogyakarta (disebut lintas 'selatan' meskipun sebenarnya membentang melewati selatan ke barat melalui Ambarawa) adalah sesuatu yang menarik karena rel bergigi antara Jambu dan Secang adalah satu-satunya yang masih beroperasi di Pulau Jawa. Jalur di luar Bedono ini ditutup pada awal tahun 1970 setelah rusak akibat gempa, serta kalah bersaing dengan moda transportasi lainnya. Jalur dari Kedungjati (disebut lintas 'utara' karena tujuan akhirnya adalah Semarang, meskipun sebenarnya berjalan dari timur yang bermula dari Ambarawa) hanya mampu bertahan sampai pertengahan 1970-an, karena lalu lintas KA yang sangat sedikit, juga karena lebih cepat untuk bepergian dengan kendaraan bermotor menuju Semarang. Kehadiran jalur gigi berarti bahwa ada kemungkinan lalu lintas KA dari Semarang ke Yogyakarta tidak begitu padat.[4] Saat ini jalur kereta api ke Kedungjati hingga Semarang dan stasiun-stasiunnya sedang dibangun kembali. Diharapkan proyek ini bisa selesai pada tahun 2015 dan pada tahun 2018 museum ini bisa melayani kereta api penumpang menuju ke Semarang maupun Jakarta setelah 40 tahun mati suri.

Wisata

Berkas:Keretawisata.jpg
Kereta wisata Ambarawa-Tuntang.
Berkas:Keretawisata1.jpg
Kereta wisata Ambarawa-Bedono.
Berkas:Loriamabarawa.jpg
Lori wisata Ambarawa-Tuntang.

Museum ini melayani kereta wisata Ambarawa-Bedono pp, Ambarawa-Tuntang pp dan lori wisata Ambarawa-Tuntang pp. Kereta wisata Ambarawa-Bedono pp atau lebih dikenal sebagai Ambarawa Railway Mountain Tour ini beroperasi dari museum ini menuju Stasiun Bedono yang jaraknya 35 km dan ditempuh 1 jam untuk sampai stasiun itu. Kereta ini melewati rel bergerigi yang hanya ada di sini dan di Sawahlunto. Panorama keindahan alam seperti lembah yang hijau antara Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu dapat disaksikan sepanjang perjalanan.

Pemandangan yang dapat dinikmati dari kereta dan lori Ambarawa-Tuntang pun tak kalah bagusnya. Kereta ini berangkat dari stasiun menuju Stasiun Tuntang yang berada sekitar 7 km dari museum. Di sepanjang jalan dapat dilihat lanskap menawan berupa sawah dan ladang dengan latar belakang Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Rawa Pening di kejauhan. Kereta ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, tetapi ditutup pada 1980-an karena prasarana yang rusak.

Harga karcis kereta wisata adalah Rp50.000 per orang, sedangkan lori Rp10.000 per orang. Harga sewa kereta Rp3.000.000 hingga Rp15.000.000 [butuh rujukan].

Koleksi

Museum KA ini mengoleksi 21 lokomotif uap. Saat ini terdapat 3 lokomotif yang dapat dioperasikan. Koleksi yang lain dari museum adalah telepon antik, peralatan telegraf Morse, bel antik, dan beberapa perabotan antik.[4]

Lokomotif B 2502, salah satu dari dua lokomotif kelas B 25 yang masih aktif
Berkas:C15 07.jpg
Lokomotif C 1507, dipajang di depan jalan masuk ke museum.
Berkas:B5112testrun.jpg
Lokomotif B 5112 sedang menjalani test run Ambarawa-Tuntang pp.

Beberapa lokomotif uap adalah 2 unit kelas B 25 (Esslingen 0-4-2RT) yaitu B 2502 dan B 2503 (2 dari 3 unit lokomotif yang tersisa; lokomotif ketiga, B 2501 dimonumenkan di Monumen Palagan Ambarawa). Dahulu, terdapat loko uap kelas E 10 (Esslingen 0-10-0RT), bernomor E 1060 yang semula dikirimkan ke Sumatera Barat pada tahun 1960 untuk menarik kereta api batubara, tetapi kemudian dibawa ke Jawa, dan sebuah lokomotif konvensional 2-6-0T C 1218 yang dihidupkan kembali pada tahun 2006 setelah lama disimpan di Cepu, kemudian direlokasi ke Ambarawa tahun 2002. Namun, lokomotif E 1060 dipulangkan kembali ke Sawahlunto sedangkan lokomotif C1218 dibawa ke Surakarta dijadikan kereta wisata Jaladara. Baru-baru ini museum mendapat tambahan lokomotif diesel hidrolik D 30023 yang berasal dari dipo lokomotif Cepu yang dipindah ke dipo lokomotif Ambarawa pada 6 Oktober 2010. Lokomotif uap B 5112 yang buatan pabrik Hanomag, telah berhasil dihidupkan kembali setelah 30 tahun mati.

Museum Ambarawa juga mempunyai beberapa koleksi baru seperti kereta kayu CR dari Madura, kereta kayu dari Kebonpolo, Magelang, NR kayu dari Balai Yasa Yogyakarta, gerbong GR dari Balai Yasa Manggarai, serta lokomotif diesel CC 20015 dan lokomotif DD 5512, yang dahulu berbasis di Stasiun Cirebon dan Stasiun Jatibarang.[5]

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Museum Kereta Api". Museum-Indonesia.net. 2007. Diakses tanggal 2010-01-08. 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Rob Dickinson (2010). "Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa". internationalsteam.co.uk. Diakses tanggal 2010-01-08. 
  4. ^ a b c d Rob Dickinson (2010). "Museum Kereta Api Ambarawa di International Steam". internationalsteam.co.uk. Diakses tanggal 2010-01-08.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "museum" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  5. ^ Pemindahan Lokomotif CC20015 & DD5512 Dari Dipo Lokomotif Cirebon ke Dipo Lokomotif Semarang Poncol

Pranala luar

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines