Mesin pencari
Sebuah mesin pencari merupakan program komputer yang didesain untuk membantu seseorang mengakses file-file yang disimpan dalam sebuah komputer, misalnya sebuah server umum di web (WWW). Mesin pencari memperbolehkan kita untuk meminta sebuah content media yang memenuhi kriteria yang spesifik (biasanya yang berisi kata atau frasa yang diminta) dan mengembalikan hasil pencarian yang merupakan file-file yang memenuhi kriteria tersebut. Berbeda dari dokumen indeks yang mengatur file dalam suatu cara yang sudah lebih dahulu ditentukan, mesin pencari melakukan pencarian hanya setelah pengguna menentukan kriteria pencarian.
Dalam konteks Internet, mesin pencari biasanya merujuk kepada WWW dan bukan protokol ataupun area lainnya. Selain itu mesin-mesin pencari mengumpulkan data yang tersedia di newsgroup, database besar, atau direktori-direktori terbuka seperti DMOZ.org. Karena pengumpulan datanya dilakukan secara otomatis, mesin pencari berbeda daripada direktori Web yang diawasi manusia.
Mayoritas daripada mesin-mesin pencari dijalankan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang menggunakan algoritma kepemilikan dan database tertutup - yang paling populer di antara semuanya adalah Google (MSN Search dan Yahoo! tertinggal sedikit di belakang). Telah ada beberapa percobaan untuk menciptakan mesin pencari dengan sumber-terbuka (open-source), contohnya adalah Htdig, Nutch, Egothor dan OpenFTS. [1]
Cara Kerja Mesin Pencari
Mesin pencari web bekerja dengan cara menyimpan informasi tentang banyak halaman web, yang diambil langsung dari WWW. Halaman-halaman ini diambil dengan web crawler — browser web otomatis yang mengikuti setiap pranala yang dilihatnya. Isi setiap halaman lalu dianalisis untuk menentukan cara mengindeksnya (misalnya, kata-kata diambil dari judul, subjudul, atau field khusus yang disebut meta tag). Data tentang halaman web disimpan dalam sebuah database indeks untuk digunakan dalam pencarian selanjutnya. Sebagian mesin pencari, seperti Google, menyimpan seluruh atau sebagian halaman sumber (yang disebut cache) maupun informasi tentang halaman web itu sendiri.
Ketika seorang pengguna mengunjungi mesin pencari dan memasukkan query, biasanya dengan memasukkan kata kunci, mesin mencari indeks dan memberikan daftar halaman web yang paling sesuai dengan kriterianya, biasanya disertai ringkasan singkat mengenai judul dokumen dan terkadang sebagian teksnya.
Ada jenis mesin pencari lain: mesin pencari real-time, seperti Orase. Mesin seperti ini tidak menggunakan indeks. Informasi yang diperlukan mesin tersebut hanya dikumpulkan jika ada pencarian baru. Jika dibandingkan dengan sistem berbasis indeks yang digunakan mesin-mesin seperti Google, sistem real-time ini unggul dalam beberapa hal: informasi selalu mutakhir, (hampir) tak ada pranala mati, dan lebih sedikit sumberdaya sistem yang diperlukan. (Google menggunakan hampir 100.000 komputer, Orase hanya satu.) Tetapi, ada juga kelemahannya: pencarian lebih lama rampungnya.
Manfaat mesin pencari bergantung pada relevansi hasil-hasil yang diberikannya. Meskipun mungkin ada jutaan halaman web yang mengandung suatu kata atau frase, sebagian halaman mungkin lebih relevan, populer, atau autoritatif daripada yang lain. Kebanyakan mesin pencari menggunakan berbagai metode untuk menentukan peringkat hasil pencarian agar mampu memberikan hasil "terbaik" lebih dahulu. Cara mesin menentukan halaman mana yang paling sesuai, dan urutan halaman-halaman itu diperlihatkan, sangat bervariasi. Metode-metodenya juga berubah seiring waktu dengan berubahnya penggunaan internet dan berevolusinya teknik-teknik baru.
Sebagian besar mesin pencari web adalah usaha komersial yang didukung pemasukan iklan dan karenanya sebagian menjalankan praktik kontroversial, yaitu membolehkan pengiklan membayar agar halaman mereka diberi peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian.
Sejarah
The first Web search engine was "Wandex", a now-defunct index collected by the World Wide Web Wanderer, a web crawler developed by Matthew Gray at MIT in 1993. Another very early search engine, Aliweb, also appeared in 1993 and still runs today. One of the first engines to later become a major commercial endeavor was Lycos, which started at Carnegie Mellon University as a research project in 1994.
Soon after, many search engines appeared and vied for popularity. These included WebCrawler, Hotbot, Excite, Infoseek, Inktomi, and AltaVista. In some ways they competed with popular directories such as Yahoo!. Later, the directories integrated or added on search engine technology for greater functionality.
In 2002, Yahoo! acquired Inktomi and in 2003, Yahoo! acquired Overture, which owned AlltheWeb and Altavista. In 2004, Yahoo! launched its own search engine based on the combined technologies of its acquisitions and providing a service that gave pre-eminence to the Web search engine over the directory.
In December 2003, Orase published the first version of its new real-time search technology. It came with many new functions and the performance increase a lot.
Search engines were also known as some of the brightest stars in the Internet investing frenzy that occurred in the late 1990s. Several companies entered the market spectacularly, recording record gains during their initial public offerings. Some have completely taken off their public search engine, and are marketing Enterprise-only editions, such as Northern Light which use to be part of the 8 or 9 early search engines after Lycos came out.
Before the advent of the Web, there were search engines for other protocols or uses, such as the Archie search engine for anonymous FTP sites and the Veronica search engine for the Gopher protocol.
Osmar R. Zaïane's From Resource Discovery to Knowledge Discovery on the Internet details the history of search engine technology prior to the emergence of Google.
Recent additions to the list of search engines include a9.com, AlltheWeb, Ask Jeeves, Clusty, Gigablast, Teoma, Wisenut, GoHook, Kartoo, and Vivisimo.
Around 2001, the Google search engine rose to prominence. Its success was based in part on the concept of link popularity and PageRank. Each page is ranked by how many pages link to it, on the premise that good or desirable pages are linked to more than others. The PageRank of linking pages and the number of links on these pages contribute to the PageRank of the linked page. This makes it possible for Google to order its results by how many web sites link to each found page. Google's minimalist user interface was very popular with users, and has since spawned a number of imitators.
Researchers at NEC Research Institute claim to have improved upon Google's patented PageRank technology by using web crawlers to find "communities" of websites. Instead of ranking pages, this technology uses an algorithm that follows links on a webpage to find other pages that link back to the first one and so on from page to page. The algorithm "remembers" where it has been and indexes the number of cross-links and relates these into groupings. In this way virtual communities of webpages are found.
Tantangan yang Dihadapi Mesin-mesin Pencari
- The web is growing much faster than any present-technology search engine can possibly index (see distributed crawling).
- Many web pages are updated frequently, which forces the search engine to revisit them periodically.
- The queries one can make are currently limited to searching for key words, which may results in many false positives.
- Dynamically generated sites, which may be slow or difficult to index, or may result in excessive results from a single site.
- Many dynamically generated sites are not indexable by search engines; this phenomenon is known as the invisible web.
- Some search engines do not order the results by relevance, but rather according to how much money the sites have paid them.
- Some sites use tricks to manipulate the search engine to display them as the first result returned for some keywords. This can lead to some search results being polluted, with more relevant links being pushed down in the result list.
Lihat Pula
Pranala Luar
Pranala Menuju Mesin Pencari
- About
- AltaVista
- AOL Web Search
- Ask Jeeves — Ask.com
- Clusty
- eoSearch.com
- Excite
- giveRAMP
- FindWhat
- HotBot Web Search
- Keeca
- LookSmart
- Lycos
- Mooter
- MSN Search
- Netscape Search
- Orase
- RagingSearch.com
- SearchIndonesia
- Teoma
- Yahoo!
- Yooci
Engine MetaSearch
- Dogpile
- FindForward — Menggunakan Google Web API dan Thumbshot
- Mercurius
- MetaCrawler — Salah satu engine MetaSearch terawal
- ProFusion
- SearchBug
- SurfWax
- Vivisimo Clustering