Lompat ke isi

Kapal selam peluru kendali balistik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Mei 2018 05.42 oleh Veracious (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'File:USS George Washington (SSBN-598).jpg|thumb|upright=1.35|{{USS|George Washington|SSBN-598|6}} merupakan kapal selam multi misil bertenaga nuklir pertama dengan [...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
USS George Washington merupakan kapal selam multi misil bertenaga nuklir pertama dengan deterensi strategis.
Kapal selam peluru kendali balistik bertenaga nuklir milik Soviet Project 667BD (Delta II class).

Kapal selam misil balistik (bahasa Inggris: Ballistic missile submarine) adalah jenis kapal selam yang dirancang untuk membawa dan meluncurkan misil balistik] berhulu ledak nuklir. Klasifikasi lambung kapal ini adalah SSB atau SSBNSS artinya "kapal selam", B artinya "peluru kendali balistik", dan N artinya bertenaga nuklir.

Fungsi dari kapal selam misil balistik adalah sebagai deteren nuklir strategis. Kapal selam mampu bersembunyi dibawah permukaan air dalam waktu lama, terutama kapal selam yang bertenaga nuklir. Kapal selam misil balistik memakai kemampuan ini untuk menjadi platform peluncur misil balistik yang sangat susah terdeteksi.

Kesulitan dalam mendeteksi kapal selam misil balistik membuat keselamatannya terjamin. Bila musuh memutuskan untuk menyerang duluan dan melumpuhkan platform-platform peluncur nuklir yang lain seperti silo peluru kendali balistik antar benua di darat, kapal selam misil balistik dapat melakukan serangan balasan karena tidak langsung dihancurkan dengan cepat. Sebaliknya juga, kemampuan kapal selam misil balistik untuk bersembunyi bisa saja dimanfaatkan untuk melakukan serangan kejutan pertama.

Misi yang dijalankan oleh kapal selam misil balistik berupa patroli deteren. Kapal selam misil balistik pergi melaut dalam durasi lama, antara 30-100 hari (rata-rata 77 hari). Di laut, mereka biasanya akan berpatroli di sektor tertentu, dimana mereka bisa menjangkau target-target vital lawan. Tidak seperti kapal selam serbu yang mengincar kapal-kapal lawan secara aktif, kapal selam misil balistik dituntut untuk tetap tidak terdeteksi. Jika diberikan perintah, barulah mereka akan langsung naik ke kedalaman peluncuran dan meluncurkan misilnya.