Lompat ke isi

Saksi-Saksi Yehuwa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar dalam Alkitab. Dia adalah Pencipta segala sesuatu. (Penyingkapan 4:11) Yehuwa adalah Allah yang disembah nabi Abraham, nabi Musa, dan juga Yesus. (Kejadian 24:27; Keluaran 15:1, 2; Yohanes 20:17) Dia bukan Allah bangsa tertentu saja, tapi Allah semua orang di ”seluruh bumi”.—Mazmur 47:2. Yehuwa adalah nama yang hanya dimiliki oleh Allah, seperti disebutkan dalam Alkitab. (Keluaran 3:15; Mazmur 83:18) Nama itu berasal dari kata kerja Ibrani yang artinya ”menjadi”. Banyak ahli berpendapat bahwa nama ini berarti ”Ia Menyebabkan Menjadi”. Arti nama ini sangat cocok karena Yehuwa adalah Pencipta, dan Dia selalu menepati janji-janji-Nya. (Yesaya 55:10, 11) Alkitab juga membantu kita mengenal seperti apa Yehuwa itu, khususnya bagaimana Dia menunjukkan kasih, sifat-Nya yang paling utama.—Keluaran 34:5-7; Lukas 6:35; 1 Yohanes 4:8. Nama ”Yehuwa” adalah terjemahan bahasa Indonesia dari nama Allah dalam bahasa Ibrani, yaitu empat huruf יהוה (YHWH), yang disebut Tetragramaton. Bagaimana persisnya pengucapan nama ini dalam bahasa Ibrani kuno tidak diketahui. Tapi, nama ini telah lama dipakai dalam bahasa Indonesia. Mengapa pengucapan nama Allah dalam bahasa Ibrani kuno tidak diketahui? Dalam bahasa Ibrani kuno, kata-kata hanya ditulis dengan huruf mati, tanpa huruf hidup. Saat membaca, orang Ibrani akan langsung tahu huruf hidup apa yang cocok dipakai. Tapi, setelah Kitab-Kitab Ibrani (”Perjanjian Lama”) selesai ditulis, sebagian orang Yahudi memercayai takhayul bahwa nama Allah tidak boleh diucapkan. Jadi, ketika ayat yang memuat nama Allah dibaca dengan bersuara, mereka menggantinya dengan ”Tuhan” atau ”Allah”. Lama-kelamaan, takhayul ini menyebar sehingga pengucapan asli dari nama Allah tidak lagi diketahui.

Ada yang merasa bahwa pengucapan asli nama Allah adalah ”Yahweh”. Yang lainnya punya pendapat yang berbeda-beda. Dalam Gulungan Laut Mati yang berisi sebagian buku Imamat dalam bahasa Yunani, nama Allah diterjemahkan menjadi Iao. Para penulis Yunani zaman dulu mengatakan bahwa nama Allah diucapkan sebagai Iae, I·a·beʹ, dan I·a·ou·eʹ. Tapi, bukti menunjukkan bahwa tidak satu pun dari pengucapan ini digunakan dalam bahasa Ibrani kuno.

Pendapat yang Keliru tentang Nama Allah dalam Alkitab Pendapat yang Keliru: Beberapa penerjemah menambahkan sendiri nama ”Yehuwa” dalam Alkitab. Faktanya: Nama Allah dalam Tetragramaton Ibrani muncul sekitar 7.000 kali dalam Alkitab.

  • Beberapa penerjemah dengan seenaknya mengganti nama Allah dengan kata ”Tuhan” atau yang lainnya.

Pendapat yang Keliru: Allah yang Mahakuasa tidak perlu punya nama. Faktanya: Allah sendiri mengilhami para penulis Alkitab untuk menggunakan nama-Nya ribuan kali. Dia juga meminta para penyembah-Nya untuk menggunakan nama-Nya. (Yesaya 42:8; Yoel 2:32; Maleakhi 3:16; Roma 10:13) Malah, Allah mengecam tindakan para nabi palsu yang berniat membuat orang-orang melupakan nama-Nya.​—Yeremia 23:27. Pendapat yang Keliru: Sesuai dengan tradisi Yahudi, nama Allah harus dihapus dari Alkitab. Faktanya: Beberapa penulis Yahudi memang tidak mau mengucapkan nama Allah. Tapi, mereka tidak menghapusnya dari Alkitab mereka. Yang terpenting, ingatlah bahwa Allah tidak mau kita mengikuti kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran-Nya.—Matius 15:1-3. Pendapat yang Keliru: Nama Allah tidak boleh digunakan dalam Alkitab karena pengucapan aslinya dalam bahasa Ibrani tidak diketahui. Faktanya: Orang yang beranggapan seperti ini berpendapat bahwa Allah ingin nama-Nya diucapkan dengan cara yang sama dalam setiap bahasa. Tapi, Alkitab menunjukkan bahwa hamba-hamba Allah pada zaman dulu mengucapkan nama-nama dengan cara yang berbeda, sesuai dengan bahasa mereka. Contohnya adalah nama hakim Israel, Yosua. Orang Kristen abad pertama yang berbahasa Ibrani mengucapkan nama ini Yehoh·shuʹaʽ, tapi mereka yang berbahasa Yunani menyebutnya I·e·sousʹ. Alkitab mencatat bentuk bahasa Yunani dari nama Ibrani Yosua. Ini membuktikan bahwa orang Kristen abad pertama bersik

Kantor Pusat

Kantor Pusat di 25-30 Columbia Heights, Brooklyn, New York, Amerika Serikat.

Kantor Pusat mereka berada di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Mereka memiliki tiga dari tujuh Badan Hukum di Amerika Serikat untuk mempermudah pekerjaan mencetak dan mendistribusikan lektur-lektur mereka, yaitu Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania (didirikan pada tahun 1884), Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc. (tahun 1956), dan International Bible Students Association (tahun 1914). Semua pengaturan diarahkan oleh kelompok penatua yang dikenal dengan nama Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa. Selain itu mereka memiliki puluhan Badan Hukum yang membantu mereka dalam melakukan pekerjaan penginjilan, pencetakan buku-buku, pengiriman buku-buku ke negeri-ngeri yang membutuhkan, membela hak mereka secara hukum untuk dapat beribadat secara bebas, dan menjaga hubungan baik dengan pemerintah di mana mereka tinggal.

Persatuan

Saksi-Saksi Yehuwa dipersatukan di seluruh dunia oleh majalah Menara Pengawal (Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa, atau The Watchtower Announcing Jehovah's Kingdom, bahasa Inggris). Majalah Menara Pengawal dibahas serentak di seluruh dunia pada setiap akhir pekan (Sabtu atau Minggu) di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa pada sesi kedua Pelajaran Menara Pengawal, setelah sesi Khotbah Umum atau ceramah umum yang membahas berbagai topik berdasarkan Alkitab. Rekan majalahnya adalah Sadarlah! (Awake!, bahasa Inggris), adalah majalah yang berisi pengetahuan umum dan menganjurkan kewaspadaan akan hal rohani ataupun kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan medis.

Perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa yang dilakukan di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa terdiri dari Perhimpunan Umum atau Khotbah Umum dan Pelajaran Menara Pengawal pada akhir pekan, antara Sabtu dan Minggu. Pada tengah pekan, antara Senin sampai Jumat diadakan Pembahasan Alkitab Sidang dan Sekolah Pelayanan Teokratis dengan menggunakan buku panduan Memperoleh Manfaat dari Sekolah Pelayanan Teokratis, dan Perhimpunan Dinas yang membahas surat Pelayanan Kerajaan Kita yang ditujukan kepada semua Saksi-Saksi Yehuwa. Jadwal pertemuan-pertemuan ini mungkin berbeda di daerah lain.

Saksi-Saksi Yehuwa dikenal di seluruh dunia sebagai kelompok yang datang dari rumah ke rumah untuk mengabarkan berita Kerajaan Yehuwa dan selalu menggunakan Alkitab terjemahan Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru sebagai pedoman tertinggi mereka. Jumlah penyiar Saksi-saksi Yehuwa di seluruh dunia lebih dari 8.340.877 penyiar dan berada di 119.485 sidang yang tersebar di 240 negara di dunia per 1 September 2016.[1].

Perhimpunan Kristen di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa.

Pemecatan dalam Sidang Jemaat

Pemecatan anggota sidang Saksi-Saksi Yehuwa didasarkan atas perbuatan pencemaran diri (merokok, menggunakan narkoba),percabulan atau amoralitas seksual (seperti berzinah,melakukan seks pranikah, inses, seks oral, seks anal, dan lainnya yang digolongkan ke dalam bentuk percabulan) untuk memelihara kebersihan di dalam Sidang Jemaat mereka sendiri. Tetapi bagi yang kembali kejalan-jalan Yehuwa dan bertobat dengan sungguh-sungguh, dapat kembali ke Sidang Kristen

Saksi-Saksi Yehuwa sedang mengabar di jalan di kota Lvov, Ukraina.
Saksi-Saksi Yehuwa mengabar dari rumah ke rumah di Sofia, Bulgaria.

Kontroversi

Perbedaan kepercayaan terhadap doktrin Kristen

Saksi-Saksi Yehuwa berbeda dengan kelompok agama lain yang disebut Kristen. Misalnya, mereka memercayai ajaran Alkitab bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah, Yesus adalah Putra Allah, bukan bagian dari Tritunggal. (Markus 12:29) Saksi-Saksi Yehuwa tidak memercayai jiwa yang tak berkematian, Setelah seseorang mati ia tidak tahu apa-apa dan menunggu kebangkitan jika ada dalam ingatan Allah Yehuwa. Tidak ada dasar dalam Alkitab bahwa Allah menyiksa orang selama-lamanya di neraka, sifat utama Allah adalah kasih. Mereka juga tidak percaya bahwa orang yang memimpin kegiatan agama harus diberi gelar-gelar yang meninggikan mereka di atas orang lain.—Pengkhotbah 9:5; Yehezkiel 18:4; Matius 23:8-10.[2]

Alkitab

Sejumlah pakar telah mengkritik Terjemahan Dunia Baru, terjemahan Alkitab yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa, dan menyatakan bahwa kelompok ini telah mengubah Alkitab untuk dicocokkan dengan doktrin mereka dan bahwa terjemahan tersebut mengandung sejumlah kesalahan dan ketidakakuratan.[3] Meskipun kalau diperhatikan lebih dalam Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru menerjemahkan ungkapan Lord Jesus sebagai Tuan Yesus bukan sebagai Tuhan Yesus sebagaimana dilakukan oleh Alkitab Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia. Sebenarnya, Terjemahan Dunia Baru didasarkan pada riset terkini dan manuskrip-manuskrip kuno yang dianggap paling akurat. Sebaliknya, Alkitab King James Version edisi tahun 1611 didasarkan pada manuskrip-manuskrip yang sering kali kurang akurat dan tidak setua manuskrip yang digunakan untuk menghasilkan Terjemahan Dunia Baru. [4] Tapi, Saksi-Saksi Yehuwa tidak berkeberatan jika orang-orang yang belajar dengan mereka lebih suka menggunakan terjemahan Alkitab lainnya.[5]

Kepercayaan tentang darah

Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa tidak menerima transfusi darah?

Ini soal kepercayaan agama, bukan soal medis. Perjanjian Lama dan Baru dengan jelas memerintahkan kita untuk tidak menggunakan darah. (Kejadian 9:4; Imamat 17:10; Ulangan 12:23; Kisah 15:28, 29) Juga, bagi Allah, darah melambangkan kehidupan. (Imamat 17:14) Orang Israel meminta pengampunan dengan mencurahkan darah hewan yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. (Imamat 1:5) Penebusan dosa sekali untuk selamanya juga didasarkan atas darah Yesus Kristus yang tercurah.(ibr 9:24-28) Jadi, Saksi-Saksi Yehuwa menghindari darah bukan hanya karena taat kepada Allah melainkan juga respek mereka kepada-Nya sebagai Sang Pemberi kehidupan.[6]

Pengurangan kebebasan pribadi jemaat

Para pengritik juga telah berdebat bahwa berbagai kebijakan dan praktik Saksi-Saksi Yehuwa — termasuk terhadap perlakuan kepada anggota-anggota yang memisahkan diri mereka atau yang telah dikucilkan (disfellowshipped) oleh jemaat, sambil membatasi informasi eksternal tentang kelompok tersebut dari para bekas anggota, dan pengaturan terhadap kehidupan para anggota — membatasi kesanggupan anggota-anggotanya untuk melaksanakan hak kebebasan pribadinya[7][8]. Saksi-Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa "kebebasan untuk mengambil keputusan harus dilakukan dalam batas-batas hukum-hukum dan prinsip-prinsip Allah." [9] dan bahwa “hanya Yehuwa sajalah yang bebas menetapkan tolak ukur tentang apa yang baik dan buruk.”[10] Pembatasan atau Pemecatan adalah perlindungan secara organisasi agar tetap bersih, tetapi tidak melarang anggota yang telah di disiplin untuk datang beribadat. Banyak kasus memperlihatkan efek jerah dan kerinduan untuk berubah dan bergaul sebagai seorang saksi Yehuwa lagi.

Pelarangan penggunaan fasilitas umum untuk pertemuan di dunia

Berapa negara seperti Uzbekistan, Belarus, Tajikistan dan kota Moskwa telah menentang gedung-gedung fasilitas (seperti misalnya Balai Kerajaan) dan penyelenggaraan pertemuan-pertemuan besar di wilayah mereka. Meskipun larangan seperti itu kadang-kadang secara spesifik ditujukan kepada kelompok keagamaan ini, pada waktu-waktu lain digunakan pula alasan-alasan lain yang lebih umum seperti misalnya kemacetan lalu lintas dan kebisingan. Dalam kasus-kasus hukum tertentu, seperti misalnya Congrégation des témoins de Jéhovah de St-Jérôme-Lafontaine v. Lafontaine (Village), pertikaian-pertikaian yang muncul yang diajukan berdasarkan penggunaan lahan, tampaknya pada hakikatnya berakar pada bias keagamaan, demikian klaim Saksi-Saksi Yehuwa.

Cara untuk mencari tahu lebih banyak

Banyak sumber dan kalangan yang berusaha untuk menjelaskan mengenai Saksi-Saksi Yehuwa. Namun, Saksi-Saksi Yehuwa telah memiliki situs web resmi yang dapat menjelaskan dengan tepat apa sebenarnya kepercayaan, organisasi dan cara hidup mereka, yaitu www.jw.org.[11]

Kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa.

Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia

Sejarah

Dahulu, pengajaran Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia secara resmi dilarang melalui Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 129 Tahun 1976, lewat SK itu, Jaksa Agung telah melarang kegiatan Saksi Yehuwa atau Siswa Alkitab di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, Saksi Yehuwa memuat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, seperti menolak salut bendera dan menolak ikut berpolitik. Pada Februari 1994 ada upaya untuk mencabut SK ini dengan berlandaskan Pasal 29 UUD 1945, Tap MPR Nomor XVII/1998 tentang HAM, dan Instruksi Presiden No. 26 Tahun 1998. Pada 1 Juni 2001 SK ini kemudian dicabut. Walaupun begitu, sebenarnya sejak tanggal 19 Juli 1996, Saksi-Saksi Yehuwa telah membuka kantor cabang Indonesia berupa gedung yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan dan pusat kegiatan.[12].

Catatan Kaki

  1. ^ Buku Tahunan 2017 Saksi-Saksi Yehuwa
  2. ^ http://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/apakah-saksi-yehuwa-orang-kristen/
  3. ^ Robert M. Bowman Jr, Understanding the Jehovah's Witnesses, (Grand Rapids MI: Baker Book House, 1992); Samuel Hass: "Sementara karya ini menunjukkan upaya dan pemikiran yang keras serta kepakaran yang cukup tinggi, harus disesali bahwa bias teologisnya dibiarkan mewarnai banyak bagiannya.” (Journal of Biblical Literature, Desember 1955, hlm. 283).
  4. ^ http://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/terjemahan-dunia-baru-akurat/
  5. ^ http://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/mengubah-isi-alkitab/
  6. ^ http://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/saksi-saksi-yehuwa-mengapa-tidak-transfusi-darah/
  7. ^ Bowen, W. 2007 "Jehovah’s Witnesses Lose Court Battle to Suppress Freedom of Speech". ICSA E-Newsletter, Vol. 6, No. 2, 2007
  8. ^ Alter, S. 2007 "Jehovah's Witnesses: Disfellowshipping and Shunning" Cult Awareness and Information Centre http://www.culthelp.info/index.php?option=com_content&task=view&id=289&Itemid=8
  9. ^ Worship the Only True God bab 5 hlm. 43 par. 4 Freedom Enjoyed by Worshipers of Jehovah
  10. ^ Menara Pengawal 1 Juni hlm. 11 par. 7 A Free People but Accountable
  11. ^ http://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/
  12. ^ (Indonesia) Sarapan Pagi Forum: Saksi Saksi Yehuwa

Referensi

1. ^Menara Pengawal 1 Januari 2000, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

2. ^Sedarlah! 8 Januari 2000, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

3. ^Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah, 1993, h. 112 & 116, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

4. Saksi-Saksi Yehuwa—Siapakah Mereka?, 2000, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

Pranala luar

Website kritikan