Lompat ke isi

SMA Negeri 5 Surabaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sejarah

SMA Negeri 5 Surabaya dibuka pada tanggal 1 Agustus 1957 sebagai pecahan dari SMA II/B berdasarkan Surat Keputusan Menteri PP. & K tanggal 18 Desember 1956 No. 6738/B III yang pada waktu itu masih bernama SMA V/B (Jurusan Pasti/Alam) ditempatkan pada gedung yang sama dengan SMA I/A dan SMA II/B. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 1957 terbentuklah Persatuan Pelajar yang sekarang disebut OSIS yang sekaligus pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari kelahiran SMA Negeri 5 Surabaya.

Sejak dibukanya SMA V/B pada tanggal 1 Agustus 1957 yang dipimpin oleh Bapak Ibnu Darmawan sampai dengan 1966, pada waktu itu SMA V/B dimulai 10 kelas yang terbagi atas 4 kelas I, 3 kelas II dan 3 kelas III dengan 25 orang guru dan karyawan.

Pada tahun 1963/1964 mulai ada penjurusan Pasti/Alam dan Sosial Budaya sekaligus perubahan nama SMA V/B menjadi SMA Negeri 5 Surabaya sampai Sekarang.

Bapak Ibnu Darmawan digantikan oleh Bapak Soepeno yang menjabat sampai tahun 1978. Di dalam kepemimpinan beliau karena kebutuhan kelas makin bertambah akhirnya pada tahun 1974 SMA Negeri 5 Surabaya mendapat bantuan tambahan kelas sebanyak 4 lokal dari pemerintah.

Pada Tahun 1978 setelah BapaK Soepeno pensiun, SMA Negeri 5 Surabaya dipimpin oleh Bapak Aris Moenandar sampai tahun 1983. Dalam kepemimpinan beliau karena jumlah siswa semakin bertambah maka dibukalah kelas pagi dan siang.

Pada tahun 1983 karena Bapak Aris Moenandar dipindah di SMA Negeri 4 Surabaya maka SMA Negeri 5 Surabaya dipimpin oleh Bapak Soehartojo sampai dengan tahun 1989. Dalam kepemimpinan beliau, beliau sempat merubah bentuk fisik SMA Negeri 5 Surabaya yang semula beralamat di Jalan Wijaya Kusuma 48 berubah menjadi Jalan Kusumabangsa 21.

Pada tahun 1989 Bapak Soehartojo memasuki masa pensiun dan kepemimpinan SMA Negeri 5 Surabaya diganti oleh Bapak Achmad Rohadi. Dalam kepemimpinan beliau, pada tahun 1991 beliau berhasil memindahkan para penghuni asrama yang terdiri dari 21 Kepala Keluarga untuk pengembangan SMA Negeri 5 Surabaya.

Pada tahun 1992 Bapak Achmad Rohadi mendapat tugas menjadi Kepala Sekolah di Riyard, maka kepemimpinan SMA Negeri 5 Surabaya diganti oleh Drs. Soeparto sebagai PLH sejak bulan Januari s.d. Juni 1992, kemudian secara resmi pimpinan SMA Negeri 5 Surabaya diganti oleh Bapak I.K. Trioka Adnjana.

Dalam kepemimpinan beliau, beliau berkerjasama dengan pengurus BP-3 pada tahun 1994 berhasil membangun 8 lokal di areal bekas asrama, sehingga mulai saat itu sekolah bisa masuk pagi semua. Selain itu berhasil membangun Perpustakaan dan Masjid yang dananya mendapatkan bantuan dari pemerintah dan bekerja sama dengan BP-3, dan juga membangun Aula yang dananya dari bantuan Gubernur Jawa Timur. Pada tahun 1997 Bapak I.K. Trioka Adjana memasuki masa pensiun dan tugasnya digantikan oleh Bapak H. Abdul Mukti, S.Pd. beliau memimpin SMA Negeri 5 Surabaya dari tahun 1997 sampai dengan Juli 2002 memasuki masa pensiun, maka untuk mengisi kekosongan kepemimpinan di SMA Negeri 5 Surabaya, Pemerintah Kota menunjuk Bapak Drs. Abdul Latif sebagai pengganti beliau sebagai PLH sejak Juli s.d. Oktober 2002. Kemudian sejak Oktober 2002 SMA Negeri 5 Surabaya dipimpin oleh Bapak Drs. H. Wahid Abdul Rachman, M.Si sampai sekarang.

Sejak kepemimpinan beliau Teknologi Informasi dan komunikasi mulai dikembangkan, mulai pemanfaatan DataBase, Sarana Prasarana Teknologi Informasi hingga Website Sekolah yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan Publik.

Visi dan Misi

Philosofi

Tuhan telah menganugerahkan kepada setiap manusia jenis kecerdasan dan potensinya masing-masing.
Kewajiban kita semua untuk mengembangkannya.

Visi

Berkembangnya manusia unggul berwawasan luas dan mampu bersaing di era baru.

Misi

  • Mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Meningkatkan pembelajaran yang menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, baik pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
  • Mengembangkan dasar dan program belajar menuju belajar mandiri yang penuh kesadaran, bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan.
  • Mengembangkan Life skill melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
  • Memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni budaya untuk warga sekolah.

Berdasarkan Visi dan Misi tersebut, sekolah berusaha secara terus menerus untuk mewujudkannya melalui seluruh kegiatan sekolah, baik intrakurikuler maupaun ekstrakurikuler.

SMA Negeri 5 Surabaya, disamping melakukan Pembinaan dan pengembangan Prestasi Akademik yang merupakan flagship sekolah yang ditandai dengan tingginya rata-rata perolehan Nilai Ujian Akhir Nasional dan Ujian Standart Internasional serta tingginya prosentase siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri ternama, juga berupaya untuk melakukan pembinaan dibidang Non Akademik yang difokuskan pada pengembangan diri terutama Kepemimpinan (Leadership), Hubungan antar Manusia (Human Relation), Rasa Percaya Diri (Self Confidence), Keberanian (Bravery),Kreative (Creativity), Disiplin (Discipline), Integritas (Integrity), Mampu Mengatasi Kesulitan (Adversity), Istiqomah dsb. Disamping itu, dengan sistem yang ada diharapkan berkembang Vocationalnya terutama dibidang Technologi Informasi Komunikasi, Penguasaan Bahasa dan seni serta Keterampilan.

--

Performance Siswa SMA Negeri 5 Surabaya ( yang diharapkan )

No. Aspek Indikator
1. Akademik Prestasi Hasil Belajar
2. Non-Akademik

1. Leadership
2. Human Relationship
3. Self Confidence
4. Bravery
5. Discipline
6. Creativity
7. Integrity
8. Adversity
9. Istiqomah

3. Vocational Salah satu keterampilan:
  • Komputer
  • Bahasa asing
  • Seni
  • dll.

Selain itu , SMA Negeri 5 Surabaya sebagai Anggota Jaringan Proyek Sekolah Ber-Asosiasi dengan UNESCO (ASP-Net) secara konsisten akan menerapkan Strategi dan Rencana kerja ASP-Net ( Dakar Framework of Action ) yang menekankan kepada Life Long Education dengan memakai 4 Pilar Pendidikan untuk abad ke-21, yakni :

  • Learning to Know
  • Learning to Do
  • Learning to Be
  • Learning to Live Together


Untuk mencapai kearah itu, sekolah memilih 3 tema yang paling dimungkinkan untuk diimplementasikan dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. tema yang dimaksud adalah :

  • Mengembangkan Budaya Damai (Develop Culture of Peace).
  • Melestarikan Warisan Dunia (Preserving of World Heritage).
  • Mengembangkan Budaya Hidup Sehat (Develop Culture of Healthy).

Pengembangan Budaya Damai yang dimaksud, disamping menanamkan Pengertian Internasional (International Understanding) juga menanamkan Pendidikan Nilai (Value Education) yang meliputi nilai-nilai inti yang terkait :

  • Perdamaian
  1. Cinta Sesama
  2. Harmoni
  3. Toleransi
  4. Saling perhatian dan berbagi
  5. Interdependensi
  6. Spiritualitas
  7. Perasaan berterima kasih
  • Demokrasi
  1. Penghormatan atas hukum dan ketertiban
  2. Kebebasan dan tanggung jawab
  3. Disiplin diri
  4. Berpikir keras
  5. Solidaritas
  6. Kewarganegaraan aktif bertanggung jawab
  • Hak-Hak Azasi Manusia
  1. Kebenaran
  2. Kesamaan dan Keadilan
  3. Penghormatan atas Martabat Manusia
  4. Integritas
  5. Kejujuran
  6. Kerjasama
  • Pembangunan Berkelanjutan
  1. Efisiensi
  2. Orientasi Masa Depan
  3. Perhatian pada Lingkungan
  4. Penglolaan Sumber Daya
  5. Kreatifitas
  6. Kesederhanaan

Disamping itu juga sekolah secara berkelanjutan mengajak seluruh siswa untuk melestarikan Warisan Budaya serta menghargai sesuatu yang mengandung nilai nilai sejarah, termasuk kekayaan Budaya Bangsa yang telah menjadi Warisan Dunia dengan melakukan aktifitas yang bersifat aplikatif.

Kemudian yang tidak kalah penting adalah mengembangkan budaya hidup sehat. Untuk menanamkan hal tersebut sekolah melakukan kegiatan mulai dari yang sederhana sampai yang menantang misalnya mulai dari menjaga lingkungan bersih, membuat kawasan bebas merokok untuk seluruh area, sampai mengadakan seminar, penyuluhan tentang bebas narkoba dan AIDS/HIV serta Bakti sosial kesehatan sampai donor darah.