Lembah Harau
Lembah Harau | |
Informasi | |
---|---|
Lokasi | Kabupaten Lima Puluh Kota |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 0°05′59″S 100°39′58″E / 0.099855°S 100.666157°E |
Jenis objek wisata | Wisata Alam |
Luas | 11.2 hektar |
Deskripsi Wilayah
Lembah Harau
Lembah Harau adalah sebuah ngarai dekat kota Payakumbuh di kabupaten Limapuluh Koto, provinsi Sumatera Barat. Lembah Harau diapit dua bukit cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter berupa batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Topografi Cagar Alam Harau adalah berbukit-bukit dan bergelombang. Tinggi dari permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter, bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak dan Bukit Tarantang. Berjalan menuju Lembah Harau amat menyenangkan. Dengan udara yang masih segar, Anda bisa melihat keindahan alam sekitarnya. Tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80 m hingga 300 m.
Dari mulai saat memasuki Lembah Harau , kita akan menemukan banyak keindahan yang memukau sepanjang jalan . Sangatlah cocok kalau sebagian pemanjat yang telah mengunjungi tempat ini memberi julukan Yosemite nya Indonesia. Tempat ini sudah lama menarik perhatian orang. Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta merupakan bukti bahwa Lembah Harau sudah sering dikunjungi orang sejak 1926. Menyaksikan hamparan sawah yang indah, itu hal yang sudah biasa. Namun, jika hamparan sawah itu diapit oleh tebing tebing tegak lurus menjulang setinggi sekitar 150 meter hingga 200 meter, orang pasti akan berdecak kagum. Pemandangan itu bisa dilihat di Lembah Harau, Keindahan masih bertebaran di dataran tingginya. Di sana ada cagar alam dan suaka margasatwa. Lembah Harau seluas 270,5 hektare/2.705km² . Tempat ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak 10 Januari 1993.
Di cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harau terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindungi, plus sejumlah binatang langka asli Sumatera. Monyet ekor panjang (Macaca fascirulatis) merupakan hewan yang acap terlihat di kawasan ini. Kawasan Objek wisata Lembah Harau ini terdiri dari 3 (tiga) kawasan : Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang . Pada resort Aka Barayun yang memiliki keindahan air terjun yang mempunyai kolam renang, yang memberikan nuansa alam yang asli juga berpotensi untuk pengembangan olahraga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal dan juga mempunyai lokasi yang bisa memantulkan suara (echo).
Disini juga terdapat fasiltas penginapan berupa homestay yang bisa dimanfaatkan wisatawan yang ingin menginap lengkap dengan fasilitasnya. Resort Sarasah Bunta terletak disebelah timur Aka Barayun, memeliki 4( empat) air terjun (sarasah Aie Luluih, Sarasah Bunta, Sarasah Murai dan sarasah Aie Angek ) dengan telaga dan pemandangan yang indah seperti ; Sarasah Aie Luluih, dimana pada sarasah ini air yang mengalir melewati dinding batu dan dibawahnya mempunyai kolam tempat mandi alami yang asri. Sarasah Bunta dimana sarasah ini mempunyai air terjunnya yang berunta-unta indah seperti bidadari yang sedang mandi apabila terpancar sinar matahari siang sehingga dinamakan “Sarasah Bunta”. Sarasah Murai , pada sarasah ini sering pada siangnya burung murai mandi sambil memadu kasih sehingga masyarakat menamakan “Sarasah Murai “. Pada Sarasah Aie Angek belum banyak dikunjungi wisatawan, airnya agak panas berada arah keutara dari “Sarasah Murai”.Pada Resort Rimbo Piobang sampai akhir tahun 2009 belum berkembang karena direncanakan untuk Taman Safari.
Geologi dan geografi
Geografi
Terdapat tujuh air terjun di Lembah Harau diaantaranya Air Terjun Aka Barayun, Sarasah Donat, Sarasah Boenta, Sarasah Talang, Sarasah Murai, Ketinggian masing-masing air terjun berbeda-beda antara 50-90 meter. Air terjun tersebut mengalir dari atas jurang yang membentang di sepanjang Lembah Harau. Terbentuknya lembah harau dikarenakan adanya patahan turun atau block yang turun membentuk lembah yang cukup luas dan datar. Salah satu tanda-tanda atau untuk melihat dimana lokasi patahannya adalah dengan adanya air terjun. Ini artinya dahulu ada sungai yang kemudian terpotong akibat adanya patahan turun, sehingga membentuk air terjun. Secara geologi, batuan yang ada disitu berumur cukup tua, kira-kira 30-40 juta tahun. Batuan seumur ini yang sangat halus berupa serpih (besar butir lebih kecil dari pasir 1/16 mm) yang merupakan batuan yang banyak mengandung organic carbon, yaitu batuan yang terbentuk dari sisa-sisa organisme.
Geologi
Menurut beberapa ahli geologi dahulunya lembah harau merupakan sebuah lautan, hal tersebut di dukung dengan banyak ditemukannya berbagai endapan yang belum terganggu berada didaratan karenanya secara teoritis bisa disimpulkan daerah itu dahulunya laut. Hal tersebut diperkuat oleh temuan dari survey team geologi Jerman (Barat) yang meneliti jenis bebatuan yang terdapat di Lembah Harau pada tahun 1980. Dari hasil survey team tersebut dapat diketahui bahwa batuan yang ada di perbukitan Lembah Harau adalah batuan Breksi dan Konglomerat yang merupakan jenis bebatuan yang umumnya terdapat di dasar laut.
Aktivitas
Mendaki
Harau tak hanya sebatas air terjun dan tebing namun juga terdapat jalur pendakian menuju puncak-puncak perbukitan dengan ketinggan lebih dari 100 m. Meskipun jenis atraksi ini belum populer bagi wisatawan namun patut untuk di coba. Untuk melakukan aktivitas ini para wisatawan dapat menghubungi warga lokal sebagai pemandu arah dikarenakan jalur yang masih baru dan asri. Waktu tempuh menuju puncak bisa memakan waktu hingga 5 jam. Setelah melakukan perjalanan tersebut maka para wisatawan dapan menikmati pemandangan kawasan Harau dari ketinggian
Panjat Tebing
Lembah Harau yang kondisi fisik wilayahnya dikelilingi oleh tebing terjal menjadikannya destinasi yang sangat cocok untuk panjat tebing. Tebing terjal dengan ketinggian lebih dari 100 m ini cukup populer, Hal ini dapat terlihat dari banyaknya jumlah wisatawan baik lokal maupun manca negara. Ditunjang dengan fasilitas panjat yang cukup baik serta penyedia fasilitas yang sudah profesional menjadikan wisata yang tergolong ekstrim ini sangat patut untuk dicoba.
Acara
Tidak hanya kondisi fisik yang unik dan indah Harau memiliki budaya yang melimpah juga. Adat minang yang kental masih melekat di kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Untuk wisatawan yang ingin menikmati suguhan budaya minangkabau di Harau masyarakat setempat mengadakan festival budaya dan seni yakni Pasa Harau. Festival ini diadakan biasanya di bulan Juli atau agustus selama tiga hari berturut-turut.