Lompat ke isi

Tawanto Lawolo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Latar Belakang

Tawanto Lawolo adalah salah satu tokoh masyarakat Nias yang sangat peduli dengan kebudayaan orang Nias di Padang. Dibuktikan dengan berdirinya IKMN (Ikatan keluarga masyarakat Nias)

Tawanto Lawolo lahir di kampung Ganting,Kota padang pada tanggal 16 Agustus 1949 yakni saat berlangsungnya agresi militer Belanda II. Ayahnya bernama Karim merupakan seorang keturunan Nias dengan suku Lawolo. Karim lebih mementingkan pendidikan anaknya sebab pendiidikan adalah sarana untuk menimba harta beharga yang bernilai tinggi yakni,ilmu. terbukti dengan Karim yang bisa menyekolahkan anaknya meskipun berprofesi sebagai petani. Tawantosempat berhenti sekolah dari SR Mata Air karena berkelahi dengan seorang temannya, namun ayahnya terus memaksanya terus bersekolah, atas perintah ayahnya tersebut, Tawanto akhirnya mau melanjutakan sekolahnya di SR 17 Air Manis tahun 1957.

Selain peduli dengan pendidikan, Karim juga menekankan pemahaman adat pada anak-anaknya,baginya adat merupakan warisan nenek moyang yang mesti dipelihara dimanapun mereka berada. Orang Nias sangat menjaga adatnya meskipun berbeda agama, menurut mereka agama bukanlah penghalang untuk menjalankan adat. seperti yang pernah dikatakan oleh seorangn penduduk niasndulu, Si'ulu Barani kepada salah seorang pendeta yang bernama Fries:

yang artinya:

"Memang saya mau datang mengikuti dikau,Tuan!

Memang saya mau datang untuk percaya pada Yesus!

Memang saya mau datang untuk bernyanyi!

Tetapi saya tidak melenyapkan adat orang tuaku!"

Karim seorang seniman yang senang bermain gamad dan menari tari balanse madam bersama teman-temannya. sejak kecil Tawanto memang banyak belajar dari ayahnya.Ibu tawanto bernama Sitiana yang mempunyai darah minangkabau.

Pernikahan campuran yang terjadi di keluarga tawanto merupakan sebuah proses asimilasi. Tawanto lebih memilih marga ayahnya sebab masyarakat menganut sistem patrilineal.

Pendidikan

SR Air Manis tahun 1957

SMP 4 Belantung yang menjadi SMK Nasional Padang

SMA Netral

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Imam Bonjol tahun 1983

Pekerjaan dan Keluarga

Tawanto menikahi Rohati, tetapi tidak berlangsung lama karena bercerai pada tahun 1969 dan telah mempunyai anak yang bernama Armanto. Tawanto pun menjadi muallaf.

kemudian Tawanto Lawolo menikah dengan seorang perempuan yang juga merupakan keturunan Nias yakni Salmi Indriani Harefa diakhir tahun 1971, dari pernikahan ini, Tawanto mempunyai 4 orang anak yaitu:

  1. Titin Gustu Salwanti
  2. Tomi Melki Veronika
  3. Tila Yeni Yarni Silvita
  4. Trivirman

IKMN(Ikatan keluarga Masyarakat Nias)

IKMN Diprakarsai oleh Tawanto bersama dua orang temannya yaitu Faigil Gea dan Faosiaro Bawamanewi.

Faktor pendorong berdirinya adalah karena adanya dinding pembatas antara orang Nias yang telah lama tinggal dipadang dengan mereka para pendatang dari Nias yang datang ke padang.

Prestasi

1)Menjadi ketua selam dua periode, periode I tahun 1989-1994 dan Periode II tahun 1994-1998.

2)Membuat buletin IKMN padang yaitu Warta

3)Mengadakan lomba bola voli dan group vokal untuk memperkenalkan IKMN

4)Membantu pemerintah padang melakukan pemindahan makam orang nias sebanyak 500 makam dari gunung padang ke tanah yang disediakan di Bungus,Tunggul Hitam dan di bukit lubuk tahun 1995

Referensi

[1]

  1. ^ Putri Wulandari. Biografi TAWANTO LAWOLO: TOKOH MASYARAKAT NIAS DAN SENIMAN KOTA PADANG (1987-2012) (Tesis). Jurusan Ilmu sejarah Fakultas Ilmu budaya Universitas Andalas Padang.