Bandar Udara H. Asan
Bandar Udara H. Asan | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Melayani | Sampit | ||||||||||
Lokasi | Kota Sampit, Kotawaringin | ||||||||||
Zona waktu | UTC+7 | ||||||||||
Koordinat | {{{coordinates}}} | ||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
|
Bandar udara H. Asan adalah sebuah bandara yang terletak di Kota Sampit, Kotawaringin. Bandara ini terletak di jalan Samekto, Kecamatan Baamang, kota Sampit dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dari pusat kota.
Maskapai dan tujuannya
Maskapai | tujuan | |
---|---|---|
NAM Air | Banjarbaru, Tangerang–Soekarno–Hatta, Pangkalan Bun, Semarang | |
Sriwijaya Air | Banjarbaru, Sidoarjo | |
Wings Air | Palangkaraya, Pangkalan Bun, Sidoarjo |
Wacana Pemindahan Bandara
Pertumbuhan transportasi udara di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin, memunculkan wacana merelokasi Bandara Haji Asan ke kawasan pantai di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit.
"Ini wacana jangka panjang karena pertumbuhan penumpang akan terus terjadi, sementara lokasi bandara cukup terbatas untuk dikembangkan karena dekat dengan permukiman penduduk," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kotim, HM Fadlian Noor di Sampit, Jumat.
Diakuinya, mewujudkan wacana ini bukan perkara mudah dan dipastikan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Namun tidak salah jika wacana ini mulai saat ini sudah menjadi pemikiran semua pihak agar persiapannya pun nantinya benar-benar matang.
Merelokasi bandara ke kawasan pantai Ujung Pandaran bukan sekadar memindah bandara dari lokasi lama ke lokasi baru, tetapi akan disertai pengembangan. Di lokasi yang baru ini, Kotim diharapkan bisa membangun bandara bertaraf internasional sehingga bisa terus dikembangkan untuk mendorong laju pertumbuhan perekonomian masyarakat dan daerah.
Jika ini terwujud, pariwisata pantai Ujung Pandaran diyakini akan tumbuh pesat disertai kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat. Pertimbangan lain, kawasan pantai relatif aman dari kabut asap yang hampir setiap musim kemarau melanda Kotim akibat kebakatan lahan.
Dari segi geografis, kawasan Ujung Pandaran cukup strategis dengan posisi laut menghadap laut Jawa. Struktur tanahnya yang berpasir juga memudahkan pembangunan dibanding di lokasi lain yang sebagian berupa tanah gambut.
"Kita juga ingin bandara kita nanti bisa menjadi embarkasi atau debarkasi sehingga memudahkan jemaah calon haji.