Lompat ke isi

Ma'moen Al Rasyid

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ma’moen Al Rasyid dari Deli
Foto oleh Tropenmuseum
Sultan Deli
Berkuasa1873 – 1924
Penobatan1873
PendahuluMahmud Al Rasyid
PenerusAmaluddin Al Sani
Kelahiran(1855-08-27)27 Agustus 1855
Labuhan Deli
KematianKesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "{" tidak dikenal. Parameter salah (harus 1 — 12) 1924(1924-Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "{" tidak dikenal.-{{{3}}}) (umur Error: Need valid year, month, day)Kesalahan ekspresi: Operator > tak terduga
Istana Maimun, Deli
Pemakaman
PasanganEncik Nemak
Keturunan
Detail
Nama lengkap
Tengku Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam Shah
AyahSeripaduka Tuanku Sultan Mahmud Al-Rasyid Perkasa Alam Shah
IbuTengku Zaleha

Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah (bertakhta 1879-1924) adalah raja Kesultanan Deli ke-9. Gelarnya setelah mangkat ialah Marhum Makmur.

Ia lahir pada hari Senin, 13 Zulhijjah 1271 H (27 Agustus 1855), diangkat menjadi Sultan pada tahun 1879 dalam usia muda, sehingga dibentuklah Pemangku Raja yang beranggotakan Tengku Soelaiman gelar Tengku Raja Muda Deli, Tengku Soeloeng Laoet gelar Pangeran Bedagai Wazir Negeri Deli, dan Tengku Abdurrahman gelar Tengku Temenggong Deli. Setelah usia Baginda sampai pada 17 tahun maka ditabalkan lah Baginda itu menjadi Sultan Negeri Deli.

Pada masa pemerintahan Sultan yang dinobatkan dalam usia muda ini ,perdagangan tembakau semakin maju dan kemakmuran kesultanan Deli mencapai Puncaknya. Atas kebijaksanaan Baginda Tuanku itu semasa diatas tahta kerajaan, maka sebagai balas budi jasa Tuanku itu dikurniakan 2 buah peringkat kehormatan dari Kerajaan Negeri Belanda. Yaitu Commandeur In De Orde Van Oranje Nassau dan Ridder In De Orde Van De Nederlandsche Leeuw. Pusat Kerajaan pun dipindahkan ke Medan.

Tuanku Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah mendirikan Istana di Kampung Bahari pada hari kamis pukul 12 tahun 1886. Kemudian pada 1888 dengan Belanda, Tuanku itu meletakkan sendiri batu pertama untuk membangun Istana Maimun.

Tahun 1891 yaitu pada hari Senin tepat pada Pukul 1 tengah hari, Sultan berpindah dari Istana Kota Bahari ke Istana Maimoon. Hari Sabtu 16 Mei 1903 didirikan pula sebuah Mahkamah atau Kantor Kerapatan Sultan di jalan raja (sekarang- Jalan Mahkamah). Juga kemudian pada tanggal 21 Agustus 1906 dimulailah peletakan batu pertama untuk Mendirikan Masjid Raya Kota Ma’sum dan digunakan untuk sholat pertama kalinya yaitu pada hari Jumat 10 September 1909.

Tuanku Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rahmatsyah Sultan Negeri Langkat dan Sultan Sulaiman Syariful Alamsyah Sultan Negeri Serdang juga turut hadir dalam Sholat Jumat perdana di Mesjid Raya ini. Pada masa pemerintahanya Dia banyak membangun fasilitas umum untuk kemajuan masyarakat dan membangun Mesjid-Mesjid yang berjumlah kurang lebih sebanyak 800 buah demi kepentingan syiar agama Islam pada saat itu. Yang mulia mangkat pada tahun 1924, meninggalkan 3 orang putra dan 5 orang putri. Almarhum dimakamkan di Masjid Raya Kota Ma’sum, Medan.


Didahului oleh
Mahmud Al Rasyid
Sultan Deli
1873-1924
Dilanjutkan oleh
Amaluddin Al Sani