Akademi Militer Tangerang
Akademi Militer Tangerang adalah sebuah akademi untuk militer yang berlokasi di Tangerang yang didirikan pada bulan November 1945 untuk menambah kekurangan kader dalam TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Perwira yang mendukung pembentukan akademi ini antara lain Mayor Daan Mogot, Letkol. Suroto, Letnan Polisi Militer Soebianto Djojohadikusumo, Letnan Sutopo (semua gugur dalam Pertempuran di Kerawang dan Lengkong), Mayor Daan Yahya, Mayor Singgih, dan lain-lain.
Metode pendidikan yang diberikan sama seperti diperoleh dari Jepang. Peserta mencapai 200 pemuda berpendidikan sekolah menengah. Sebelum menerima pendidikan selama 3 bulan di Akademi Militer Tangerang, siswa diberi pelajaran (recrutering) di Asrama Prapatan Jakarta. Lulusannya ditempatkan di Resimen V juga ke seluruh Divisi Siliwangi dan Inspektorat Infanteri di Yogyakarta.