Lompat ke isi

Paiton, Probolinggo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Paiton
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenProbolinggo
Pemerintahan
 • CamatSelamet, SH
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri35.13.12 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3513130 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Desa/kelurahan20 desa

Paiton adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang terkenal dengan kehadiran kompleks Pembangkit Listrik nya.

Geografi

Paiton terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di utara, Kecamatan Pajarakan di sebelah barat, serta Kabupaten Situbondo di sisi Timur. Berada di koordinat 7°43'30"S 113°32'32"E (anakgunung)

Industri

Di sini terletak kompleks Pembangkit Listrik, tepatnya di desa Binor. Terdapat 6 unit pembangkit listrik:

  • Unit 1 & 2 dengan kapasitas paling kecil, yakni 800MW dimiliki dan dioperasikan oleh PJB Paiton
  • Unit 5 & 6 berkapasitas 1260MW dimiliki oleh Jawa Power dan dioperasikan oleh YTL Jawa Timur.
  • Unit 7 & 8 memiliki kapasitas 1200MW dimiliki oleh Paiton Energy Co dan dioperasikan oleh PT. International Power Mitsui Operation & Maintenence Indonesia (IPMOMI).

Pendidikan

Kecamatan Paiton, masih memiliki nuansa pondok pesantren tradisional yang tersebar merata.

Sedangkan untuk pendidikan formal, Paiton memiliki:

  • SMP Bhakti Pertiwi
  • SMA Negeri Paiton
  • SMA Tunas Luhur

Perekonomian

Mata pencarian utama penduduk Paiton terbagi menjadi 3: bertani, nelayan dan karyawan pembangkit listrik. Selain padi, tanaman yang banyak ditanam adalah tembakau. Terdapat setidaknya 3 tempat pengumpul tembakau yang dimiliki oleh Gudang Garam, Djarum dan Sampoerna. Para Nelayan memiliki Tempat Pelelangan Ikan yang turut mendongkrak secara signifikan perekonomian Kecamatan Paiton dari hasil laut. Lokasinya berada di Sumber Anyar.

Situs Purbakala

Sejarah menempatkan Paiton sebagai tempat penting, dengan ditemukannya peninggalan purbakala Candi Jabung di desa Jabung. Candi tempat upacara sraddha diselenggarakan pada masa Majapahit.

Pranala Luar