Lompat ke isi

Surah Al-'Alaq

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 September 2018 05.11 oleh 125.161.92.22 (bicara)
Surah ke-96
al-'Alaq

Segumpal Darah
KlasifikasiMakkiyah
Nama lainIqra' (Bacalah)
al-Qalam (pena)[1]
Iqra' Bismi Rabbika[2]
JuzJuz 30
Jumlah ruku1 ruku'
Jumlah ayat19 ayat
Jumlah ayat sajdahAyat 19

Surah Al-'Alaq (bahasa Arab:العلق, "Segumpal Darah") adalah surah ke- 96 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah (Makkah). Ayat 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan, yaitu ketika Rasulullah SAW bertafakur di gua Hira. Surah ini dinamai Al 'Alaq (segumpal darah), diambil dari kalimat "Khalaqal insaana min 'alaq" yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra' atau Al Qalam.

Isi dan terjemahan

Kaligrafi surah al-'Alaq ayat 1 sampai 4 yang berasal dari Mesir

Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar Rasulullah SAW. Pada usia 40 tahun, beliau bertafakur di gua Hira, hingga Allah Swt. melalui perantara malaikat Jibril A.S. mewahyukan lima ayat yang kelak akan menjadi cikal bakal lahirnya al-Qur'an. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 17 Ramadhan, sekitar tahun 610 Masehi, sehingga diperingati sebagai "Nuzulul Qur'an".

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ 1 Bacalah, dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.

خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ .2 Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ .3 Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,

الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ .4 yang mengajar (manusia) dengan pena,

عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ .5 Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Kelima ayat pertama surah tersebut itulah yang menjadikan surah ini dinamai surah Al-Alaq. Allah Swt. menciptakan manusia dari segumpal darah dan mengajar manusia dengan kalam, tentang segala sesuatu di muka bumi yang belum diketahui oleh manusia, sejak zaman Adam A.S. hingga saat ini.

Ayat keenam dan kedelapan menceritakan tentang orang-orang yang melampaui batas karena merasa cukup dan segala sesuatu dapat kembali hanya kepada Allah Swt. Selain itu, pada ayat kesembilan hingga ayat terakhir menjelaskan tentang Amr bin Hisyam (Abu Jahal) yang sering menghalang-halangi dakwah Rasulullah S.A.W., bahkan mengancam akan membunuh Rasulullah S.A.W. Kemudian, seorang sahabat menyampaikan hal tersebut kepada Rasulullah S.A.W., sehingga Rasulullah S.A.W. mengatakan: "Kalau jadi Abu Jahal berbuat demikian, pasti dia akan dibinasakan oleh malaikat". Malaikat yang dimaksud adalah Malaikat Zabaniyah pada ayat ke-18, dan Malaikat Zabaniyah adalah malaikat yang menyiksa orang-orang yang berdosa di dalam neraka.

Isi Surah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم: Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ 1 Bacalah, dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.

خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ .2 Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ .3 Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,

الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ .4 yang mengajar (manusia) dengan pena,

عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ .5 Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

كَلا إِنَّ الإنْسَانَ لَيَطْغَى .6 Sekali-kali tidak! Sungguh manusia itu benar-benar melampaui batas,

أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى .7 apabila melihat dirinya serba cukup.

إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى .8 Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu).

أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَى .9 Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang

عَبْدًا إِذَا صَلَّى .10 seorang hamba ketika mengerjakan shalat.

أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَى .11 Bagaimana pendapatmu jika seorang hamba (yang dilarang itu) berada di atas kebenaran (petunjuk),

أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى .12 atau dia menyuruh bertaqwa (kepada Allah)?

أَرَأَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى .13 Bagaimana pendapatmu jika orang (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?

أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى .14 Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?

كَلا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ .15 Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka),

نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ .16 (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.

فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ .17 Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),

سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ .18 kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,

كَلا لا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ .19 sekali-kali tidak, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).

Referensi

  1. ^ Departemen Agama RI.2007.Al-Qur'an dan Terjemahannya Al-Jumanatul 'Ali Seuntai Mutiara Yang Maha Luhur.Bandung:J-Art
  2. ^ Allamah M.H. Thabathaba'i (1987). Mengungkap Rahasia Al-Qur'an. Bandung: Mizan

Pranala luar


Surah Sebelumnya:
Surah At-Tin
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Al-Qadr
Surah 96