Boentar Laut
Tampilan
Boentar-Laut (EBI: Buntar Laut) adalah sebuah divisi di wilayah Kerajaan Tanah Bumbu.[1]
Buntar Laut merupakan tanah pelungguh/apanage (bahasa Banjar: Tanah badatu) yang diperintah oleh Pangeran Lajah (EBI: Pangeran Layah) dan keturunannya. Pangeran Lajah memiliki seorang puteri bernama Goesti Tjita dan seorang putera bernama Goesti Tahora.[2][3]
Adji Madoera / Aji Daha sekitar tahun 1845 mengambil alih "Kerajaan Buntar Laut" dari bibinya Gusti Dandai yang meninggal dunia karena tidak memiliki keturunan. Sehingga wilayah kekuasaannya menjadi Cantung dan Buntar Laut.[1]
Buntar Laut dalam tahun 1840 terdiri atas 22 rumah dan 82 penduduk (etnik Banjar).[4]
Referensi
- ^ (Belanda) J. B. J Van Doren (1860). Bydragen tot de kennis van verschillende overzeesche landen, volken, enz. 1. J. D. Sybrandi. hlm. 242.
- ^ (Belanda) C.A.L.M. Schwaner (1851). Historische, geografische en statistieke aanteekeningen betreffende Tanah Boemboe: aangetroffen onder de bij het Gouvernement van Nederlandsch-Indië berustende papieren van C.A.L.M. Schwaner. 1. hlm. 6.
- ^ (Belanda) Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (1853). Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde. 1. hlm. 340.
- ^ (Belanda) H. van Alphen, Pieter Johannes Veth (1869). Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten. 1. P. N. van Kampen. hlm. 182.