Yersinia pestis
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Yersinia pestis | |
---|---|
A scanning electron microscope micrograph depicting a mass of Yersinia pestis bacteria in the foregut of an infected flea. | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | Y. pestis
|
Nama binomial | |
Yersinia pestis (Lehmann & Neumann, 1896)
van Loghem 1944 | |
Sinonim | |
Pasteurella pestis |
Yersinia pestis adalah bakteri Gram-negatif yang dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen (yang disebut anaerob fakultatif).
Infeksi pada manusia mengambil tiga bentuk: pnumonik, septisemik, dan wabah bubonik. Ketiga bentuk infeksi ini telah menyebabkan epidemik yang merenggut banyak korban dalah sejarah manusia, termasuk wabah Justinian pada 542 dan Kematian Hitam yang menyebabkan paling tidak mengambil sepertiga populasi Eropa dari 1347 sampai 1353. Belakangan ini, Y. pestis juga dapat digunakan sebagai senjata biologi dan CDC telah mengklasifikasi bakteri ini ke dalam Patogen Kategori A sebagai persiapan serangan teroris.
Y. pestis ditemukan pada 1894 oleh Alexandre Yersin, seorang dokter Swiss/Perancis dan bakteriologis Institut Pasteur, pada saat epidemik plak di Hong Kong.[1] Kitasato Shibasaburo, seorang bakteriologis Jepang yang belajar di Jerman juga menemukan agen plak.[2] Namun, Yersin yang menyangkutkan plak dengan Y. pestis. Awalnya bakteri ini bernama Pasteurella pestis, namun diganti namanya pada 1967.
Setiap tahun, ribuan kasus plak masih dilaporkan ke WHO, namun dengan perawatan yang benar, prognosis korban lebih baik.
Peran dalam Kematian Hitam
Pada 2000, Didier Raoult dan rekan menemukan DNA Y. pestis setelah melakukan "PCR bunuh diri" pada organ pulp gigi dari kuburan plak abad ke-14 di Montpellier.[3]
Sebuah riset yang dilakukan oleh periset internasional pada Oktober 2010 mengkonfirmasi bahwa Y. pestis adalah penyebab Kematian Hitam dan epidemik berikutnya pada benua Eropa selama periode 400 tahun. Tim tersebut DNA kuno dan protein yang diambil dari jasad korban plak yang dikubur di Hereford, Inggris, di Saint-Laurent-de-la-Cabrerisse di Prancis, dan Bergen op Zoom di Belanda untuk mengidentifikasi patogen.
Keluarga Yersinia Pestis
Yersinia pestis sebelumnya telah diklasifikasikan dalam keluarga Pasteurellaceae, namun berdasarkan kesamaan dengan Escherichia coli (E. coli), maka Yersinia grup reclassified sebagai anggota dari keluarga Enterobacteriaceae.
Walaupun terdapat 11 nama spesies dalam genus Yersinia, hanya tiga patogen yang dianggap penting bagi manusia:
- Yersinia pestis
- Yersinia pseudotuberculosis
- Yersinia enterocolitica.
Yersinia pseudotuberculosis adalah yang paling dekat dengan genetika Yersinia pestis, tetapi dapat dibedakan dari Yersinia pestis oleh gejala-gejala itu penyebab dan hasil uji laboratorium. Baik bakteri ini sering menjangkiti manusia, kontras ke Yersinia enterocolitica, yang menyumbang 1 sampai 3 persen dari kasus diare yang disebabkan oleh bakteri.
Yersinia Pestis di Binatang
Yersinia pestis paling sering ditemukan pada tikus, tetapi kadang-kadang dalam hewan lainnya, seperti:
- Tikus (Mice)(rat)
- Squirrels
- Kutu
- Kucing
- Anjing
- Tikus kayu
- Chipmunks.
Catatan
- ^ Bockemühl J (1994). "100 years after the discovery of the plague-causing agent--importance and veneration of Alexandre Yersin in Vietnam today". Immun Infekt. 22 (2): 72–5. PMID 7959865.
- ^ Howard-Jones N (1973). "Was Kitasato Shibasaburō the discoverer of the plague bacillus?". Perspect Biol Med. 16 (2): 292–307. PMID 4570035.
- ^ Drancourt M, Aboudharam G, Signolidagger M, Dutourdagger O, Raoult D. (2002). "Detection of 400-year-old Yersinia pestis DNA in human dental pulp: An ory of plague". Microbes Infect. 4 (1): 105–9. doi:10.1016/S1286-4579(01)01515-5. PMID 11825781.