Lompat ke isi

Meutya Hafid

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas:Meutya hafid.jpg
Meutya Hafid

Meutya Viada Hafid (lahir di Bandung, 3 Mei 1978) adalah seorang wartawan Metro TV. Di Metro TV, Meutya membawakan berita serta menjadi presenter di beberapa acara.

Pada 18 Februari 2005, Meutya dan rekannya juru kamera Budiyanto diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di Irak. Kontak terakhir Metro TV dengan Meutya adalah pada 15 Februari, tiga hari sebelumnya.

Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005. Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah meliput tragedi tsunami di Aceh.

Pada tanggal 28 September 2007, Meutya melaunching buku yang ia tulis sendiri, yaitu "168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak". Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menyumbangkan tulisan untuk bagian pengantar dari buku ini. Selain presiden, beberapa tokoh lainnya pun menyumbangkan tulisannya yakni Don Bosco Selamun (Pemimpin Redaksi Metro TV 2004-2005) dan R.M. Marty M. Natalegawa(Mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri).

Pada saat itu Meutya Hafid tidak tahu dan atau tidak menyadari bahwa ia itu didustai oleh Presiden SBY dan jubir KePresidenan bahwa yan sebenarnya melakukan negosiasi terhadap para Mujahidin yang menyanderanya adalah seorang mantan Pengawal Rahasia Presiden Soeharto dari Densus Harimau Indonesia, yang Nota bene bukanlah Batur atau pembantu rumah tangga SBY. Dan sampai sekarang hal itu dianggap suatu dusta belaka olehnya.

Dan hal itu ternyata membuatnya ( Ibunya) mengusir pahlawannya itu saat Mantan Pengawal itu datang ke rumahnya dan akan melamar Meutya Hafid itu dengan amat sangat memalukan sekali karena Mantan Pengawal Rahasia Itu yang bernama Bobby Meidianto alias Hasan Madinah (JAGUAR) asal Solo ( dengan KTP & Domisili Solo ) malah dikatakan sebagai Penjahat dan orang gila yang akan menipu Meutya Hafid.

Sungguh Hebat kelakuan seorang SBY yang telah menjadi Presiden itu, tidak ingat bahwa , karena Mantan Pengawal Presiden Soeharto si Bobby Meidianto (Jaguar) itu bersama Densus Harimau Indonesianya ikut ikutan mengombyongi agar ia terpilih jadi Presiden RI di bantu oleh para anggota Kopral Indonesia saat Pemilu 2003 dan Pilpres 2004 yang lalu, ia lalu bisa terpilih jadi Presiden. Kalau Rakyat cuma di bodohin seperti itu , apa artinya kita pilih jadi Pemimpin?

Dan ternyata bahwa Meutya Hafid itupun juga tidaklah sebaik yang di beritakan orang2 bukan? Ya, bahwa ia adalah Pemenang jurnalistik Awards di Australia dan bahkan punya titel Hajjah namun ternyata ia yang amat sebenarnya dikasihi oleh si Jaguar itu dan oleh karena Jaguar pula ia di proteksi oleh Den Harin secara Diam2 dan juga oleh banyak anggota Komando Payung Rasul Indonesia, tidak perdulikan sama sekali bahkan mempermainkan Jaguar.

Pacar2 Meutya Hafid ternyata bukan cuma satu dua orang dan disinyalir termasuk SBY sendiri, ketua Media Indonesia Surya Paloh, Kemudian seorang tentara berpangkat Letda bernama Agus Isro Miroj, anak Jendral Subagyo HS, yang tertangkap basah oleh Densus 88 dan agen BNN Mabes Polri saat sedang Pesta Narkoba, sungguh memalukan sekali mengingat ia seorang reporter beken dan pernah melalui Pendidikan di Luar Negeri.

Barangkali ia itu bisa kita kategorikan seorang wanita paling matre namun Matrenya keblinger. Sebab mantan Pengawal Presiden Soeharto Yang ia permainkan dan ia usir itu biarpun seorang miskin bahkan gelandangan di kota Solo, namun adalah juga Ketua Yayasan Bina Putra Bangsa Padepokan Kuncara Manik Tunjung Seta Solo, yang memiliki anak asuh sebanyak +- 425 anak yatim/piatu dan juga cucu angkat Tuan Guru najmuddin Ponpes Darul Muhajirin NW (terbesar di NTB), dan juga Seorang diantara Keturunan Pangeran Sambernyawa (Raja Mangkunegaran Solo) dan masih Kerabat keluarga Cendana Pula. Malu tuh pilih pacar atau calon suami atau malah sudah bersuamikan Agus Isro Miroj itu? yang juga memalsu kan dirinya sebagai Bobby Meidianto itu, dan mengatakan kepada banyak orang bahwa ia itulah si Jaguar dan juga mengatakan bahwa Bobby itu adalah orang yang selama ini ia tanggung hidupnya. Sedangkan Bobby dan Komando Payung Rasul Indonesia dan juga Den Harin punya Dana tersendiri dan bukan dari bantuan Masyarakat Umum dan Masalah Agus Isro Miroj baru terkuak ketika jaguar mau melamar Meutya dan itu baru bulan Januari 2008 saat seminggu sebelum MAntan Presiden Soeharto Meninggal Dunia. saat Jaguar meminta data diri Meutya dan kemungkinan adanya kekasih Meutya sebelum Jaguar dan diantara kami yang pernah ikut serta dalam operasi khusus Penyelamatan Meutya Hafid mencari info tersebut ke Metro TV.

Kapok mtidak, di grebeg anggota Densus 88 dan BNN yang nota bene ada anggota Densus Harimau Indonesia di situ yaitu Tarantula dan Cynthia serta White Fang? Kami kirimkan ini buat hadiah ulang tahun Mas Bobby dan Meutya Hafid yang Ul-tah 02 Mei dan 03 Mei bulan ini. Mas Bobby kami balaskan sakit hati Mas Bobby agar MEutya Hafid dan banyak pacar2nya yang lain itu pada kapok ngerjain dan menyakiti hati mas Bobby. Itu belum lagi file adegan sex nya Meutya Hafid yang telah mas Wawan di Bekang ceritakan itu kalau ada di sebarkan orang lain wah heboh sungguhan lihat Meutya Hafid dan pacar2nya diatas beradegan ranjang.

Untunglah Densus Harimau Indonesia khususnya Mas Bobby tidak segila itu.

Kapan2 main ke UNPAD ya Mas? Moga saja baca ini. Kami lakukan tahlilan agar pacar2 Meutya di Metro TV dan oknum2 tentara dan Polisi juga SBY dan Wiranto serta anak2 mereka itu dan serta Subagyo HS dan si Usro dubur anjing mencret itu mampus semua segera biar tidak bisa jadi pemimpin2 bangsa kita ini, dan tidak bisa bikin mas Bobby susah lagi.

Biar mereka itu tahu rasanya kepala pecah luka kena pukul dan perut robek kena pisau seperti yang pernah mas Bobby alami dan tak seorangpun diantara mereka itu ada di dekat mas Bobby untuk menolong kan ? Atau jadi kere gelandangan seperti yang mas Bobby alami saat ini.

Dan Mas Bobby justru dengan gagahnya malah berjuang sendirian walaupun hanya sebagai Pengamen dan pemulung saja namun bisa berguna bagi nusa dan bangsa.

Pranala luar

(Indonesia) "Mission Imposible Operations Ninja 07 Den Harin", (Indonesia) "Jaguar Love Story", (Indonesia) "Jaguar lakukan HArakiri",