Lompat ke isi

Eksodus Palestina 1967

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 4 November 2018 07.52 oleh Pierrewee (bicara | kontrib) (rev)

Eksodus Palestina 1967 mengacu pada larinya sekitar 280.000 hingga 325.000 orang Palestina[1] keluar dari wilayah-wilayah yang direbut oleh Israel selama dan setelah Perang Enam Hari, termasuk penghancuran desa-desa Palestina di Imwas, Yalo, dan Bayt Nuba, Surit, Beit Awwa, Beit Mirsem, Shuyukh, Al-Jiftlik, Agarith, dan Huseirat dan "pengosongan" kamp-kamp pengungsi Aqabat Jaber dan ʿEin as-Sultan.[2] Sekitar 145.000 orang dari pengungsi Palestina tahun 1967 merupakan pengungsi dari Perang Palestina 1948.[3] Pada Desember 1967, 245.000 orang telah melarikan diri dari Tepi Barat dan Jalur Gaza selanjutnya menuju Yordania, 11.000 orang telah melarikan diri dari Jalur Gaza selanjutnya menuju Mesir dan 116.000 orang Palestina dan Suriah telah melarikan diri dari Dataran Tinggi Golan selanjutnya menuju Suriah.[3]

Sebuah Komite Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa memperoleh kabar dugaan penghancuran lebih dari 400 desa Arab, namun tidak ada bukti yang menguatkan yang diberikan kepada Komite Khusus untuk menyelidiki praktik-praktik Israel yang berdampak pada hak asasi manusia dari penduduk wilayah yang diduduki.[4]

Catatan

  1. ^ Bowker, 2003, p. 81.
  2. ^ Gerson, 1978, p. 162.
  3. ^ a b McDowall, 1989, p. 84.
  4. ^ UN Doc Diarsipkan February 12, 2007, di Wayback Machine. A/8389 of 5 October 1971. Para 57. appearing in the Sunday Times (London) on 11 October 1970, where reference is made not only to the villages of Jalou, Beit Nuba, and Imwas, also referred to by the Special Committee in its first report, but in addition to villages like Surit, Beit Awwa, Beit Mirsem and El-Shuyoukh in the Hebron area and Jiflik, Agarith and Huseirat, in the Jordan Valley. The Special Committee has ascertained that all these villages have been completely destroyed Para 58. the village of Nebi Samwil was in fact destroyed by Israeli armed forces on March 22, 1971.

Referensi