Lompat ke isi

Yamato Takeru

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 November 2018 10.03 oleh Yassiramry (bicara | kontrib) (perbaikan kesalahan)
Patung Yamato Takeru di Ōtori Taisha

Yamato Takeru (ヤマトタケルノミコト, Yamato Takeru no Mikoto) (ヤマトタケルノミコト, Yamato Takeru no Mikoto), awalnya disebut sebagai Prince Ōsu (小碓命, Ōsu no Mikoto) (小碓命, Ōsu no Mikoto), adalah seorang pangeran legendaris Jepang dari dinasti Yamato, yaitu putra Kaisar Keikō, yang secara tradisional dianggap sebagai Kaisar Jepang ke-12. Penulisan namanya dalam kanji dapat berbeda-beda, dalam buku Nihon Shoki ditulis 日本武尊 sedangkan dalam buku Kojiki ditulis 倭建命.

Kisah tentang kehidupannya paling banyak terdapat pada dalam buku sejarah Jepang Kojiki (712) dan Nihon Shoki (720), selain dalam 2 buku tersebut juga terdapat dalam Kogo Shūi (807) dan buku sejarah seperti Hitachi no Kuni Fudoki (常陸国風土記) (721). Salah satu putranya menjadi Kaisar Chūai, yaitu Kaisar Jepang ke-14.

Masa hidupnya tidak pasti, namun dapat diperkirakan berdasarkan sejarah dan persitiwa di sekitarnya. Ia lahir sekitar tahun 72 M dan meninggal di tahun 114 M. Terdapat beberapa rincian yang berbeda antara dua buku sumber utama sejarah hidupnya, dan versi yang terdapat dalam Kojiki dianggap lebih akurat mengikuti legendanya yang terdahulu.

Narasi legenda

Yamato Takeru berpakaian seperti perempuan, bersiap-siap untuk membunuh pemimpin Kumaso. Cetak blok kayu di atas kertas. Yoshitoshi, 1886.

Pangeran Ōsu membunuh kakaknya Ōsu (大碓命, Ōsu no Mikoto). Ayahnya, kaisar Keikō, khawatir dengan temperamennya yang brutal. Sang ayah kemudian mengirimnya untuk ikut berperang ke Provinsi Izumo, yaitu bagian timur Prefektur Shimane hari ini, kemudian dikirim ke daerah Kumaso, atau Prefektur Kumamoto hari ini. Namun, Ōsu berhasil mengalahkan musuh-musuhnya, pada perang terakhirnya Osu berlintas-busana sebagai pembantu perempuan di sebuah pesta minum. Salah satu musuh yang dia dikalahkan memujinya dan memberinya julukan Yamato Takeru, yang berarti Sang Pemberani dari Yamato. Meski begitu, pendirian Kaisar Keikō dalam memperlakukannya tidak berubah.

Kaisar Keikō mengirim Yamato Takeru ke daerah timur yang penduduknya tidak menuruti hakim dan aturan kerajaan. Di sana, Yamato Takeru bertemu bibinya Putri Yamato-hime, yaitu pendeta Amaterasu tertinggi di Ise Grand Shrine (di Provinsi Ise) dan mengadu kepadanya, "Apa ayah menginginkan saya mati?" Putri Yamatohime-no-mikoto menunjukkan kasih sayang padanya dan meminjamkan pedang suci bernama Ame no Murakumo no tsurugi (Kusanagi no tsurugi), yang Susanoo, saudara dewa Amaterasu, temukan dari dalam tubuh ular besar berkepala delapan, Yamata no Orochi. Yamato Takeru kemudian pergi ke daerah timur. Dia kehilangan istrinya Oto tachibana-hime ketika suatu saat terdapat badai, dan dia mengorbankan dirinya untuk menenangkan kemarahan dewa laut. Yamato Takeru mengalahkan banyak musuh di daerah timur, legenda mengatakan bahwa ia dan seorang penduduk lokal yang tua lah yang membuat sedōka pertama di Provinsi Kai dengan Gunung Tsukuba (sekarang Prefektur Ibaraki) sebagai temanya. Sekembalinya dari daerah timur, ia mencaci dan menghujat dewa lokal Gunung Ibuki, yang terletak di perbatasan Provinsi Ōmi dan Provinsi Mino. Dewa tersebut pun mengutuknya dengan penyakit dan dia jatuh sakit.

Cerita di atas adalah versi yang terdapat dalam buku Kojiki. Dalam versi Nihonshoki, Yamato Takeru dana ayahnya, Kasiar Keiko menjaga hubungan baik.

Menurut sumber-sumber tradisional, Yamato Takeru meninggal pada tahun ke-43 dari pemerintahan Kaisar Keiko (景行天皇43年).[1] Harta peniggalannya dikumpulkan bersama dengan pedang Kusanagi; dan istrinya menghormatinya dengan membuat sebuah kuil di rumahnya. Beberapa waktu kemudian, relik-relik peninggalannya dan pedang suci Kusanagi-nya dipindahkan ke lokasi saat ini, yaitu di Kuil Atsuta.[2]

Patung Yamato Takeru di Kenroku-en

Yamato Takeru diyakini telah meninggal di suatu tempat di Provinsi Ise. Menurut legenda, nama Prefektur Mie berasal dari kata-kata terakhirnya. Setelah kematian, jiwanya berubah menjadi burung besar putih dan terbang menjauh. Makamnya di Ise dikenal sebagai Makam Burung Plover Putih. Patung Yamato Takeru berdiri di Kenroku-en di Kanazawa, Ishikawa.

Mitologi komparatif

Antropolog C. Scott Littleton mendeskripsikan legenda Yamato Takeru sebagai "Arthurian"[3] karena beberapa kesamaan struktural dengan legenda Raja Arthur. Poin umum dari kedua legenda tersebut di antaranya penggunaan dua pedang sihir, dari mengesahkan otoritas pahlawan; peran kepemimpinan dalam pasukan perang; kematian di tangan musuh setelah menyerahkan pedang kepada sosok perempuan; perjalanan ke akhirat; dan lain-lain.[4] Littleton mengusulkan teori bahwa kedua legenda tersebut berasal dari nenek moyang yang sama dari daerah timur laut Iran.[5]

Lihat juga

Catatan

  1. ^ Ponsonby-Fane, Richard. (1953) Studies in Shinto and Shrines, p. 433.
  2. ^ Ponsonby-Fane, p. 434.
  3. ^ Littleton, C.S. (1983).
  4. ^ Littleton, C. S. (1995), p. 262.
  5. ^ Littleton, C. S. (1995).

Referensi

Pranala luar