Lompat ke isi

Debat parlementer di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Di Indonesia, debat kompetitif dalam gaya debat parlementer sudah mulai berkembang, walaupun masih didominasi oleh kompetisi debat berbahasa Inggris. Kejuaraan debat parlementar pertama di tingkat universitas adalah Java Overland Varsities English Debate (JOVED) yang diselenggarakan tahun 1997 di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, dan diikuti oleh tim-tim dari berbagai wilayah di P. Jawa. Kejuaraan debat se-Indonesia yang pertama adalah Indonesian Varsity English Debate (IVED) 1998 di Universitas Indonesia. Hingga kini (2006), kedua kompetisi tersebut diselenggarakan setiap tahun secara bergilir di universitas yang berbeda.

Beberapa komunitas debat tingkat universitas yang aktif di Indonesia (2006):

  • English Debating Society Universitas Indonesia (EDS UI)
  • English Debating Society Universitas Gadjah Mada (EDS UGM)
  • Student English Forum Institut Teknologi Bandung (SEF [ITB])
  • Parahyangan English Debate Society (PEDS)
  • Atmajaya Debating Club (ADC)
  • Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) English Club
  • Bina Nusantara Association of Debaters (BAD), a part of Bina Nusantara English Club (BNEC)
  • English Debating Society Universitas Hasanuddin (EDS UNHAS)
  • [Student English Activity - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (SEA-UMY)

][1] Indonesia juga memiliki kompetisi debat dalam bentuk acara televisi yang disiarkan oleh Televisi Republik Indonesia dengan judul Battle of Wits.

Keikutsertaan dalam World Schools Debating Championship (WSDC)

Indonesia mengirimkan delegasi pertamanya ke WSDC 2001 yang diadakan di Johannesburg, Afrika Selatan. Sebagai tim baru, tim Indonesia berhasil meraih gelar "Best New Team". Pada keikutsertaan Indonesia yang ketiga kalinya di WSDC 2003, Indonesia berhasil masuk 16 besar (peringkat 11) sehingga lolos ke babak eliminasi perdelapan final. Tahun berikutnya, Indonesia juga mendapatkan tempat di perdelapan final dengan menduduki peringkat 13. (Sumber: The 2005 ISDC Program Book)

Keikutsertaan dalam Asian Universities Debating Championship (AUDC)

Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah turnamen debat berskala regional pada tahun 2007, diwakili oleh [ITB] yang memenangkan bidding untuk AUDC 2007. Indonesia telah aktif berpartisipasi sejak AUDC pertama pada tahun 2005. Dalam hal prestasi debat, prestasi terbaik Indonesia adalah saat tim dari Universitas Indonesia masuk ke babak 16 besar pada tahun 2007, dengan anggota Siti Astrid Kusumawardhani, Astari, Ahmad Hilmy. Prestasi lain adalah memenangkan liga E-For-L pada tahun 2007 dan 2006 oleh UGM (Bernando Tampubolon, Engelbertus Panggalo, Novelisa) dan Binus (Siti Nur Aulia, Ranthy Tampubolon, Sarel Dika). Pada tahun 2007, semi final liga E-For-L dipenuhi tim-tim Indonesia, yakni UGM (Bernando Tampubolon, Engelbertus Panggalo, Novelisa) , Atma Jaya Jakarta (Anthonny Saputra, Paula Lucia, Nita Chrysanti), [ITB] (Masyhur Azis Hilmy, Aino Nindya Avekari, Luthfi), dan UNY.

Keikutsertaan dalam All-Asian Intervarity Debating Championship

Prestasi terbaik Indonesia dalam All-Asian Intervarity Debating Championship saat tim dari Universitas Indonesia yang beranggotakan Adisti Ikayanti, M. Donny Eryastha, dan Siti Astrid Kusumawardhani mencapai babak perempat final dalam kompetisi di Langkawi, Malaysia, tahun 2006.

Keikutsertaan dalam World Universities Debating Championship (WUDC)

Keikutsertaan dalam WUDC tidak mewakili negara tetapi mewakili universitas. Pada WUDC 2006 di Dublin, Irlandia, satu tim dari Universitas Indonesia yang beranggotakan Santi Nuri Dharmawan dan Mahardhika Sadjad lolos ke babak eliminasi ESL (English as Second Language). Pada WUDC 2008 di Bangkok, Thailand, tiga tim dari Universitas Indonesia lolos ke babak eliminasi ESL. Tim pertama beranggotakan Miranda Anwar dan Siti Astrid Kusumawardhani, tim kedua beranggotakan Kartika Anindya dan Mahardhika S. Sadjad, tim ketiga beranggotakan Dewi Wijayanti dan Tirza Reinata.

Pranala luar