Lompat ke isi

Sindrom lorong karpal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 November 2018 03.08 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)
Sindrom lorong karpal
Lorong karpal terdiri dari tulang dan flexor retinaculum.
Informasi umum
SpesialisasiNeurologi, Bedah ortopedi Sunting ini di Wikidata
Bidai yang kaku dapat menjaga pergelangan tangan lurus.
Bekas luka operasi pelegaan lorong karpal untuk mengatasi CTS.

Sindrom lorong karpal (bahasa Inggris: Carpal Tunnel Syndrome, disingkat CTS) adalah penyakit di pergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan gejala nyeri, mati rasa, dan parestesia (kesemutan atau seperti terbakar). Saraf yang tertekan adalah saraf median yang terentang antara lengan bawah dan telapak tangan di dalam lorong karpal.[1] Penyakit ini tampaknya disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.[2] Faktor-faktor predisposisinya mencakup diabetes, obesitas, kehamilan, hipotiroidisme, dan penggunaan tangan untuk bekerja berat atau bekerja dengan alat-alat yang bergetar. Namun, tidak terdapat cukup bukti klinis yang membuktikan bahwa penggunaan tangan yang lebih ringan atau berulang-ulang dapat menyebabkan sindrom lorong karpal.[3]

Gejala utama CTS ialah mati rasa yang kadang-kadang timbul pada ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan setengah lingkaran jari manis.[4] Mati rasa ini sering kali terjadi pada malam hari, dan diduga terjadi berkaitan dengan pergelangan tangan yang tertekuk pada saat tidur. Posisi tidur, seperti tidur miring, dapat menjadi faktor terkait.[5] CTS yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kerusakan permanen saraf dengan gejala mati rasa yang terus-menerus, atropi otot di pangkal ibu jari, dan kesulitan menggerakkan ibu jari.[6]

Perawatan yang umum dilakukan ialah penggunaan bidai pergelangan tangan, yang mencegah pergelangan menekuk ketika tidur,[7] dan suntikan kortikosteroid. Satu-satunya perawatan yang secara ilmiah terbukti dapat mengobati penyakit ini adalah pembedahan untuk memotong ligamen silang karpal.[8]

CTS mulai diselidiki pada tahun 1950-an, namun gejalanya telah dikenal sejak lama.[9] Pada 1854, Sir James Paget adalah orang pertama yang melaporkan saraf tertekan di pergelangan tangan karena retak tulang.[10]

Referensi

  1. ^ Scott, Kevin R.; Kothari, Milind J. (October 5, 2009). "Treatment of carpal tunnel syndrome". UpToDate. 
  2. ^ McCartan, B (2012 Apr). "Carpal tunnel syndrome". British journal of hospital medicine (London, England : 2005). 73 (4): 199–202. PMID 22585195. 
  3. ^ Carpal Tunnel Syndrome Fact Sheet (Juli 2012) National Institute of Neurological Disorders and Stroke, diakses tanggal 4 September 2013
  4. ^ Walker, Jennie A. (2010). "Management of patients with carpal tunnel syndrome". Nursing Standard. 24 (19): 44–8. PMID 20175360. 
  5. ^ McCabe, SJ (2007 Sep). "Epidemiologic associations of carpal tunnel syndrome and sleep position: Is there a case for causation?". Hand (New York, N.Y.). 2 (3): 127–34. doi:10.1007/s11552-007-9035-5. PMID 18780073. 
  6. ^ Uemura, T (28). "Clinical outcome of carpal tunnel release with and without opposition transfer". J Hand Surg Eur Vol. 35 (8): 632–6. doi:10.1177/1753193410369988. PMID 20427406. Diakses tanggal 26 February 2011. 
  7. ^ Shiel, William C. "Carpal Tunnel Syndrome & Tarsal Tunnel Syndrome". MedicineNet. 
  8. ^ Bickel, Kyle D (2010). "Carpal Tunnel Syndrome". Journal of Hand Surgery. 35 (1): 147–152. doi:10.1016/j.jhsa.2009.11.003. PMID 20117319. Diakses tanggal 26 February 2011. 
  9. ^ Amadio, Peter C. (2007). "History of carpal tunnel syndrome". Dalam Luchetti, Riccardo; Amadio, Peter C. Carpal Tunnel Syndrome. Berlin: Springer. hlm. 3–9. ISBN 978-3-540-22387-0. 
  10. ^ Fuller, David A. (September 22, 2010). "Carpal Tunnel Syndrome". eMedicine. 

Pranala luar