Lompat ke isi

Stasiun Kedundang

Koordinat: 7°52′51″S 110°5′41″E / 7.88083°S 110.09472°E / -7.88083; 110.09472
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Kedundang
Kedundang
+11 m
Papan nama Stasiun Kedundang masih terpasang
Lokasi
Koordinat7°52′51″S 110°5′41″E / 7.88083°S 110.09472°E / -7.88083; 110.09472
Ketinggian+11 m
Operator
Letak
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Ditutup21 Juli 2007
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Kedundang (KDG) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas III/Kecil yang terletak di Kedundang, Temon, Kulon Progo, berbatasan dengan Kulur, Temon, Kulon Progo. Stasiun yang terletak pada ketinggian +11 m ini termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta serta merupakan stasiun yang letaknya pada paling barat di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Stasiun Kedundang yang berada di lintas antara Stasiun Wates dengan Stasiun Wojo ini resmi dinonaktifkan pada tanggal 21 Juli 2007, dimaksudkan untuk efisiensi setelah dibukanya jalur ganda lintas Yogyakarta-Kutoarjo, dikarenakan fungsi awalnya hanya sebagai stasiun persilangan antara kereta api sewaktu masih menggunakan jalur rel tunggal.[3] Sekitar 2 km ke timur stasiun ini, antara Stasiun Kedundang dengan Stasiun Wates, terdapat Halte Pakualam yang berlokasi di Hargorejo, Kokap, Kulon Progo.

Stasiun Kedundang memiliki arsitektur yang mirip dengan Stasiun Sukoharjo, Stasiun Winongo, Stasiun Palbapang, dan Stasiun Bantul, yaitu ciri khas desain atap dan lubang ventilasi udara yang berbentuk bulat. Stasiun ini diperkirakan juga dibangun saat pembangunan jalur rel Yogyakarta-Maos-Cilacap pada kurun waktu tahun 1887 oleh perusahaan kereta api negara pemerintah Hindia Belanda, Staatsspoorwegen.

Stasiun Kedundang yang bercat putih biru bercorak khas era Perumka ini memiliki beberapa ruangan, seperti ruang tunggu penumpang, ruang pelayanan tiket, ruang kepala stasiun, dan ruang PPKA yang tampaknya dibangun belakangan karena bentuk bangunannya berbeda dengan bentuk asli (bangunan stasiun ini bergaya 1950-an).

Bahkan kondisi jendela, pintu, lantai dan ruang tunggu yang mulai rusak. Hal ini dikarenakan sudah tidak ada yang merawat untuk membersihkan stasiun. Masih terdapat juga toilet, sumur, ruang sintelis di sebelah selatan bangunan stasiun dan dua rumah dinas DKA. Pada sebelah barat stasiun terdapat perlintasan sebidang dengan nomor pos jaga 667. Papan nama stasiun juga masih terpasang.

Sehubungan dengan rencana pembangunan bandara di Temon, Kulon Progo, muncul wacana untuk mengaktifkan kembali Stasiun Kedundang sebagai stasiun sub penghubung untuk menuju New Yogyakarta International Airport. Saat ini sedang dilakukan studi kelayakan untuk jalur menuju bandara tersebut.[4][5]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Dua Stasiun KA Daop VI Yogyakarta Ditutup Selamanya". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2007-06-16. Diakses tanggal 2018-12-09. 
  4. ^ Media, Harian Jogja Digital (2018-09-17). "Proyek Kereta Bandara, Pemdes di Temon Belum Peroleh Sosialisasi". Harianjogja.com. Diakses tanggal 2018-12-09. 
  5. ^ "Kedundang Bakal Jadi Stasiun Sub Penghubung Bandara Baru". Tribun Jogja. 2016-02-29. Diakses tanggal 2018-12-09. 

Pranala luar

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines