Bahasa Esperanto
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Esperanto adalah bahasa buatan yang diciptakan oleh L.L. Zamenhof, dan merupakan bahasa buatan yang paling banyak diucapkan di seluruh dunia.[6] Nama "Esperanto" adalah nama samaran dari L.L Zamenhof sendiri ketika ia menerbitkan tentang bahasanya pada tahun 1887.[7] Tujuan utama Zamenhof adalah untuk membuat bahasa netral yang mudah dipelajari dan digunakan sebagai bahasa perantara oleh berbagai orang yang memiliki bahasa ibu yang bermacam-macam.
Sejarah
Esperanto dikembangkan pada 1877–1885 oleh L.L. Zamenhof. Setelah sekitar sepuluh tahun perkembangannya, pada 26 Juli 1887 dia menerbitkan Unua Libro, tata bahasa pertama dari Esperanto, di Rusia, diikuti oleh versi dari beberapa bahasa lain dari tahun 1887 sampai 1889. Jumlah penuturnya berkembang pada dekade-dekade selanjutnya, pada awalnya sebagian besar hanya di Kerajaan Rusia dan Eropa Timur, lalu merambah ke Eropa Barat dan lalu ke Amerika. Pada dekade-dekade awal penutur Esperanto biasanya berhubungan satu sama lain melalui majalah dan korespondensi. Pada tahun 1905 Kongres Esperanto Dunia diadakan di Boulogne-sur-Mer, Perancis sejak itu kongress dunia diadakan setiap tahun kecuali ketika perang dunia.
Kata 'Esperanto' sendiri berarti "seseorang yang berharap" di dalam bahasa Esperanto. Kata tersebut digunakan oleh Zamenhof sebagai pseudonim buku pertamanya. Lambat laun istilah tersebut digunakan untuk menyebut bahasa itu sendiri.
Jumlah pengguna
Sekitar 2 juta orang menggunakan bahasa Esperanto sebagai bahasa kedua,[8] dan sekitar 1.000 hingga 2.000 orang yang menggunakan bahasa Esperanto sebagai bahasa ibu.[1] Wikipedia bahasa Esperanto masuk dalam urutan ke-32 Wikipedia bahasa terbesar berdasarkan jumlah artikel,[9] dan Wikipedia terbesar dalam bahasa buatan.[10] Jumlah dua juta pengguna bahasa ini dapat ditarik dari banyaknya penjualan teks atau karya literatur yang menggunakan bahasa tersebut, banyaknya jumlah tulisan di Internet, dan lain sebagainya. Jumlah dari sumber-sumber lain berkisar antara sepuluh ribu (oleh lawan-lawan Esperanto) hingga tiga puluh atau empat puluh juta (oleh pengguna antusias Esperanto).
Pada tahun 1927 ketika populasi bumi sekitar dua miliar orang, Dr. Johannes Dietterle dari Reich Institute fur Esperanto di Leipzig menyelenggarakan survei dimana ia memperkirakan jumlah pengguna Esperanto ada sekitar 128.000 orang. Saat ini populasi bumi sekitar enam miliar orang, dan perkiraan jumlah pengguna Esperanto ada sekitar dua juta orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna Esperanto meningkat sangat pesat dalam kurun waktu 80 tahun.
Penutur
Sejak lahir
Dalam seratus dua puluh tahun sejarah Esperanto banyak penggunanya yang menjadi sangat tertarik oleh bahasa ini sehingga mengajarkannya kepada anak mereka yang baru lahir, dengan demikian bahasa ini menjadi bahasa ibu anak tersebut. Faktor lain yang berperan penting adalah banyaknya pernikahan antar pasangan dengan bahasa yang berbeda bahasa dan hanya bahasa Esperanto yang dikuasai sama-sama oleh mereka berdua. Sebagai akibatnya saat ini ada beberapa ratus hingga beberapa ribu individu di seluruh dunia yang menyebut bahasa Esperanto sebagai bahasa ibu mereka. Saat ini paling tidak ada satu konferensi tahunan, satu majalah internasional, dan satu milis Internet yang dikhususkan untuk orang-orang seperti mereka. Namun, sejauh yang diketahui, tidak ada penutur yang tidak pandai bahasa apapun selain bahasa Esperanto setelah usia tiga atau empat tahun - dengan kata lain, setelah melampaui usia dimana sosialisasi di luar keluarga inti mereka menjadi hal yang penting. Selain itu, karena jumlah mereka sangat sedikit dan mereka secara umum tidak seantusias orangtua mereka, pengaruh yang mereka berikan untuk perkembangan dan pemakaian bahasa ini sangat sedikit pula.
Menurut asalnya
Kebanyakan penutur bahasa Esperanto berasal dari Eropa Timur dan Tengah, terutama dari bekas negara-negara Uni Soviet, termasuk negara-negara di kawasan Baltik; dan di Asia Timur, terutama Tiongkok. Bahasa ini juga banyak dikenal di kawasan Amerika Selatan dan Asia Selatan, dan tidak banyak dikenal di kawasan Amerika Utara, Afrika, dan dunia Muslim (Arab dan negara-negara dengan mayoritas penduduk Islam lainnya).
Secara resmi tidak ada negara yang mengakui Esperanto sebagai bahasa resmi. Beberapa negara pada satu waktu, ikut mendanai promosi penggunaan bahasa Esperanto untuk kepentingan mereka sendiri (dalam 25 tahun terakhir termasuk Hungaria, Vietnam, dan Tiongkok) dan bahkan membiayai organisasi nasional Esperanto untuk alasan yang sama, tetapi sejauh ini tidak ada yang mendukung bahasa Esperanto sebagai bahasa internasional atau mendukung pengajaran bahasa ini secara luas di negara mereka.
Lihat pula
Referensi
- ^ a b Corsetti, Renato; Pinto, Maria Antonietta; Tolomeo, Maria (2004). "Regularizing the regular: The phenomenon of overregularization in Esperanto‑speaking children" (PDF). Language Problems and Language Planning. John Benjamins Publishing Company. 28 (3): 261–282. doi:10.1075/lplp.28.3.04cor. ISSN 0272-2690. OCLC 4653164382. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2015-07-21.
- ^ Bahasa Esperanto di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ https://doaj.org/article/fdf36b2da3254f92a9871a45b863c433.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Esperanto". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Esperanto". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Zasky, Jason (2009-07-20), "Discouraging Words", Failure Magazine
- ^ Keith Brown and Sarah Ogilvie, Concise Encyclopedia of Languages of the World (Elsevier, 2009: ISBN 0-08-087774-5), p. 375.
- ^ "How Many People Speak Esperanto? - Esperanto.net".
- ^ "List of Wikipedias". Meta.wikimedia.org. Diakses tanggal 14 Januari 2015.
- ^ "List of Wikipedias by language group". Meta.wikimedia.org. Diakses tanggal 14 Januari 2015.