Lompat ke isi

Pembagian Al-Qur'an menurut jumlah ayat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 Januari 2019 01.59 oleh Skigehtut (bicara | kontrib) (Menghapus Kategori:Al Qur'an; Menambah Kategori:Al-Qur'an menggunakan HotCat)

Pembagian Alquran menurut jumlah ayatnya adalah pembagian atau pengelompokan surah-surah Alquran menjadi empat kelompok: al-sab' al-ṭiwāl, al-mi'ūn, al-maṡānī, dan al-mufaṣṣal.

Terminologi

Istilah-istilah ini berasal dari suatu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya dengan sanad hasan dari Watsilah bin al-Asqa', “Sesungguhnya Nabi (Muhammad) bersabda, ‘Aku diberi al-sab' al-ṭiwāl sebagai pengganti Taurat, al-mi'ūn sebagai pengganti Zabur, dan al-maṡānī sebagai pengganti Injil. Dan aku diberi karunia lebih berupa al-mufaṣṣal.’”[1]

Al-Sab' al-ṭiwāl (السبع الطوال) berarti tujuh yang panjang. Terminologi yang lain adalah al-sab' al-ṭuwal (السبع الطول). Al-Sab' al-ṭiwāl adalah tujuh surah panjang setelah Surah Al-Fatihah. Disebut demikian karena surah-surah tersebut sangat panjang (jika dibandingkan dengan surah lain).[2] Ibnu Abbas berkata tentang al-sab' al-ṭiwāl, bahwa tujuh surah ini adalah surah yang khusus diberikan kepada Nabi Muhammad, selain bahwa Nabi Musa diberi dua surah di antaranya. Namun, Ibnu Abbas tidak menjelaskan surah yang mana.[3]

Al-Mi'ūn (المِؤُوْنُ) berasal dari kata mi'ah (مائة) yang artinya 'seratus'. Al-Mi'ūn adalah sekelompok surat Alquran yang jumlah ayatnya mencapai seratus ayat atau lebih.[4] Urutannya dalam Alquran berada setelah surah-surah al-sab' al-ṭiwāl.[5] Ada yang mengatakan bahwa al-mi'un adalah tujuh surah dari Surah al-Isra' sampai Surah al-Mukminun.[6]

Al-Maṡānī (المثاني) artinya adalah 'yang diulang-diulang'.[7] Al-Maṡānī adalah surah-surah yang jumlah ayatnya kurang dari seratus ayat, selain surah-surah al-mi'un.[4] Meskipun demikian, secara umum Alquran dan semua surah di dalamnya disebut al-maṡānī karena di dalamnya diceritakan berbagai kisah dan kabar berita secara berulang-ulang. Hal itu juga berdasarkan firman Allah dalam Alquran sebagai berikut.[2]

Selain itu, al-maṡānī bisa berarti Surah Al-Fatihah karena nama lain dari surah tersebut adalah al-sab' al-maṡānī.[6][8] Surah Al-Fatihah adalah surah yang selalu diulangi, dibaca di setiap rakaat dalam salat.[4]

Al-Mufaṣṣal (المُفَصَّلُ) secara bahasa artinya 'lengkap', 'terperinci', 'jelas', 'terbagi-bagi'.[9] Kelompok surah al-mufaṣṣal dinamakan demikian karena banyaknya basmalah, sehingga terbagi menjadi banyak surah. Alasan lainnya adalah karena surah-surah dalam kelompok ini sedikit yang di-naskh, yang juga menjadikan surah-surah al-mufaṣṣal dinamakan al-muḥkam.[4] Yang termasuk kelompok surah al-mufaṣṣal adalah mulai dari Surah Qaf sampai akhir Alquran.[4] Jumlahnya mencapai 65 surah. Kelompok ini terbagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu ṭiwāl al-mufaṣṣal, awsāṭ al-mufaṣṣal, dan qiṣār al-mufaṣṣal.[6]

Daftar surah

Al-Sab' al-Ṭiwāl

Yang dimaksud dengan tujuh surah yang panjang, enam di antaranya adalah Surah Al-Baqarah, Surah Ali Imran, Surah An-Nisa', Surah Al-Maidah, Surah Al-An'am, dan Surah Al-A'raf. Adapun surah yang ketujuh adalah Surah Al-Anfal dan Surah At-Taubah sekaligus. Hal ini dikarenakan dua surah ini dianggap masih satu surah.[4]

Al-Mi'ūn

Al-Maṡānī

Al-Mufaṣṣal

Ṭiwāl al-mufaṣṣal

Awsāṭ al-mufaṣṣal

Qiṣār al-mufaṣṣal

Kelompok surah al-mufaṣṣal dalam shalat disyariatkan untuk dibaca setelah Surah Al-Fatihah oleh imam shalat berjamaah atau oleh orang yang shalat munfarid: ṭiwāl al-mufaṣṣal dibaca pada Salat Subuh, awsāṭ al-mufaṣṣal dibaca pada Salat Isya, dan qiṣār al-mufaṣṣal dibaca pada Salat Magrib.[10]

Referensi

  1. ^ As-Sab'u Ath-Thiwal diakses 5 Juli 2017.
  2. ^ a b ِAz-Zarkasy, Abu Abdillah Badruddin Muhammad bin Abdillah (1957). Al-Burhān fī 'Ulūm al-Qur'ān. Kairo: Dar Ihya` al-Kutub al-'Arabiyyah.  (Lihat jilid 1 hlmn. 244-245.)
  3. ^ As-Suyuthi, Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakr (1974). Al-Itqān fī 'Ulūm al-Qur'ān. Kairo: General Egyptian Book Organization.  (Lihat jilid 1 hlmn. 142-143.)
  4. ^ a b c d e f Makna al-ṭiwāl, al-maṡānī, dan al-mufaṣṣal, dan al-mi'ūn dalam fatwa-fatwa tentang tilawah dan mendengarkan Alquran (22) diakses 5 Juli 2017.
  5. ^ Al-sab' al-ṭiwāl, al-mi'ūn, al-maṡānī, dan al-mufaṣṣal - Fatwa Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz al-Uqail diakses 5 Juli 2017.
  6. ^ a b c Hoda Al-Qur'an website diakses 5 Juli 2017.
  7. ^ Arti dan terjemahan المثاني di Kamus Arab-Inggris Almaany (dalam bahasa Inggris, diakses 6 Juli 2017).
  8. ^ Al-Qurasyi, Isma'il bin 'Umar bin Katsir (1999). Tafsīr al-Qur'ān al-'Aẓīm. Riyadh: Dar Taibah for Publishing and Distribution.  (Lihat jilid 1 hlm. 102)
  9. ^ Arti dan terjemahan مفصل di Kamus Arab-Inggris Almaany (dalam bahasa Inggris, diakses 5 Juli 2017).
  10. ^ Bacaan Al-Qur’an Setelah Al-Fatihah Dalam Shalat diakses 5 Juli 2017.

Catatan kaki

  1. ^ Wakaf dari Pelayan Dua Tanah Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa'ud