Lompat ke isi

Bunga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bunga

Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.

Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.

Rudbeckia fulgida

Fungsi bunga

Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.

Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.

Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.

Morfologi bunga

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh komposisi fitohormon tertentu. Bunga hanya dimiliki oleh tumbuhan tingkat yang paling tinggi, yaitu kormofita untuk membentuk alat pembiakan khusus yang disebut biji.

Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum.

Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik). Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:

Bagian-bagian bunga, meliputi :

A. Kelopak bunga (Calix) Merupakan bagian terluar dari bunga. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau atau warna lain yang tersusun dalam satu atau beberapa lingkaran. Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi kuncup bunga.

B. Mahkota bunga (Corolla) Mahkota bunga umumnya lebih besar dari pada kelopak bunga dan terletak di sebelah dalam kelopak bunga. Setiap jenis tumbuhan, umumnya memiliki warna mahkota bunga yang mencolok sehingga menarik perhatian serangga untuk membantu tumbuhan dalam penyerbukan. Selain itu, mahkota bunga juga memiliki bentuk yang beraneka ragam. Kelopak dan mahkota bunga bersama-sama membentuk perhiasan bunga (periantum).

C. Benang sari (Stamen) Benang sari merupakan organ perkembangbiakan (alat kelamin) jantan pada tumbuhan, Letak benang sari umumnya mengelilingi putik. Benang sari menghasilkan sel kelamin jantan. Bagian-bagian penyusun benang sari adalah tangkai sari (filamen). Pada ujung benang sari terdapat kepala sari atau kotak sari (antera). Kepala sari berisi serbuk sari (pollen). Serbuk sari merupakan sel kelamin jantan (sperma).

D. Putik (Pistilum) Putik terletak di bagian pusat bunga setelah benang sari. Putik merupakan organ perkembangbiakan betina, karena membentuk sel telur (ovum). Bagian-bagian penyusun putik adalah kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan bakal buah (ovarium). Di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovulum). Di dalam bakal biji terdapat sel telur yang merupakan sel kelamin betina.

Tidak semua bunga memiliki bagian-bagian bunga yang lengkap. Bunga yang memiliki bagian-bagian yang lengkap, yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik disebut bunga lengkap. Sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satu di antara keempat bagian bunga, disebut bunga tidak lengkap. Bunga yang memiliki putik disebut bunga betina. Bunga yang memiliki benang sari disebut bunga jantan. Bunga yang memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga disebut bunga hermafrodit.


Organ reproduksi wanita adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.

Gambar bunga