Beylik Tunis
Beylik Tunis | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1705–1881 | |||||||||
Beylik Tunis pada tahun 1707 | |||||||||
Status | Beylik Kesultanan Utsmaniyah | ||||||||
Ibu kota | Tunis | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Arab Tunisia, Turki Utsmaniyah, Arab Yudeo-Tunisia, Domari | ||||||||
Agama | Islam Sunni, Yudaisme | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Bey | |||||||||
• 1705–35 | Al-Husayn I ibn Ali at-Turki | ||||||||
• 1859–81 | Muhammad III as-Sadiq | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Didirikan | 15 July 1705 | ||||||||
• Protektorat | 12 May 1881 | ||||||||
Mata uang | Rial Tunisia (hingga tahun 1891) Franc Tunisia (dari tahun 1891) | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Tunisia | ||||||||
Beylik Tunis adalah wilayah otonom di Kesultanan Utsmaniyah yang didirikan pada tanggal 15 Juli 1705 setelah Dinasti Husain yang dipimpin oleh Al-Husayn I ibn Ali at-Turki berhasil mengalahkan Dey Turki di wilayah Tunisia. Meskipun Dey telah disingkirkan, Tunisia tetap tunduk kepada Utsmaniyah dan sholat Jumat dikumandangkan dengan nama Sultan Utsmaniyah. Uang juga dicetak dengan nama sang sultan dan setiap tahun duta besar Tunisia datang membawa hadiah ke Konstantinopel.
Pada tahun 1861, Tunisia memberlakukan konstitusi pertama di dunia Arab, tetapi upaya modernisasi terhambat oleh ekonomi yang buruk dan ketegangan politik. Pada tahun 1869, Tunisia bangkrut dan komisi keuangan internasional (dengan perwakilan dari Prancis, Britania dan Italia) datang dan mengambil alih ekonomi Tunisia.
Tunisia menjadi protektorat Prancis pada tanggal 12 Mei 1881 setelah Prancis mengklaim bahwa pasukan Tunisia telah masuk ke wilayah Prancis di Aljazair.