Roti panggang
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Rachael Adrino (Kontrib • Log) 2092 hari 73 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Roti panggang (bahasa Inggris: toast) merujuk kepada kepingan roti yang dibakar atau dipanggang dengan proses radiasi termal sehingga roti menjadi lebih kecoklatan dan garing. Warna kecoklatan adalah hasil dari reaksi Maillard mengubah rasa roti dan membuatnya lebih kering sehingga lebih mudah untuk menaburkan topping di atasnya. Memanggang roti adalah metode umum untuk membuat roti basi menjadi lebih enak. Roti sering dipanggang menggunakan toaster atau pemanggang roti, tetapi oven juga bisa digunakan. Meskipun banyak jenis roti yang dapat dipanggang, yang paling umum digunakan adalah "roti iris", mengacu pada roti yang sudah diiris dan dikemas saat dibeli dan mungkin berwarna putih, coklat, multigrain, dan lain-lain.
Roti panggang umumnya dimakan dengan olesan mentega atau margarin, dan bahan olesan dengan rasa dasar manis, contohnya selai atau jelly. Di beberapa wilayah, ada juga yang menggunakan olesan dengan rasa gurih seperti selai kacang dan ekstrak ragi yang juga populer. Ketika dioles mentega, roti panggang juga dapat disajikan sebagai pendamping hidangan gurih, terutama sup atau semur, atau ditaburi atasnya dengan bahan-bahan yang lebih sehat seperti telur atau kacang panggang sebagai makanan ringan. Roti panggang adalah menu sarapan umum. Sementara jenis roti iris paling umum, seperti bagel dan muffin Inggris juga dipanggang. Studi ilmiah pada awal 2000-an menemukan bahwa roti panggang mungkin mengandung karsinogen yang disebabkan oleh proses pencoklatan.[1]
Meskipun sama, ada perbedaan mendasar antara roti panggang dan roti bakar yaitu media yang digunakan untuk memanaskan roti. Roti panggang cenderung menggunakan alat yang tidak menggunakan api secara langsung untuk memanaskan yang secara singkat mengandalkan proses radiasi termal, sementara roti bakar bisa menggunakan api secara langsung dalam proses pembuatannya.
Etimologi dan sejarah
Kata roti panggang dalam bahasa Inggris yaitu toast memiliki definisi "potongan roti yang dikeringkan dengan panas", diambil dari kata torrere yang artinya "to burn" atau membakar.[2] Referensi pertama untuk roti panggang dalam cetakan adalah dalam resep untuk Oyle Soppys (penyedap bawang yang direbus dalam satu galon bir basi dan satu liter minyak) yang berasal dari 1430.[3] Pada 1400-an dan 1500-an, roti panggang dibuang atau dimakan setelah digunakan sebagai penyedap untuk minuman. Pada 1600-an, roti panggang masih dianggap sebagai sesuatu yang harus dimasukkan ke dalam minuman.[3] Dalam drama 1602-nya, The Merry Wives of Windsor, Shakespeare memberi Falstaff kalimat: "Ambilkan aku satu perempat karung; dan masukkan roti panggang ke dalamnya."[4] Pada 1700-an, ada referensi untuk "bersulang" (arti lain toast untuk minum) sebagai isyarat yang menunjukkan ketertarikan seksual bagi seseorang: "Ay, Nyonya, akhir-akhir ini seluruh Kebanggaan Hidup Anda menjadi Pujaan Umum di setiap Meja Publick."[3] Roti panggang telah digunakan sebagai elemen masakan haute Amerika sejak setidaknya tahun 1850-an.[5]
Penyajian
Dalam dapur modern saat ini, metode umum yang digunakan untuk memanggang roti adalah dengan memakai pemanggang roti atau toaster, perangkat elektronik yang dibuat sesuai dengan tujuan penggunaannya. Untuk menggunakan toaster modern, potongan roti diletakkan di celah sempit pada bagian atas toaster, lalu toaster diatur untuk mendapatkan pengaturan yang benar (beberapa mungkin memiliki pengaturan yang lebih rumit daripada yang lain) dan kemudian tuas di bagian depan atau samping ditekan ke bawah. Roti panggang sudah siap atau matang ketika tuas mencapai titik atas dan berhenti dengan tanda bunyi bersamaan dengan keluarnya roti panggang. Jika roti belum cukup matang, tuas dapat ditekan kembali.
Referensi
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamatareke
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamanytimes.com
- ^ a b c Martin, Gary. "The toast of the town". phrases.org.uk. Diakses tanggal 21 Februari 2016.
- ^ Shakespeare, William. "Act 3, Scene 5". Dalam Mowat, Barbara A.; Werstine, Paul. The Merry Wives of Windsor. Folger Shakespeare Library. hlm. 125.
- ^ Barry-Jester, Anna Maria (29 Maret 2016). "Toast Has Been A Fad For 150 Years". FiveThirtyEight. Diakses tanggal 30 Maret 2016.
Pranala Luar