Lompat ke isi

Kodifikasi (linguistik)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 Februari 2019 11.48 oleh Vanished user eBSCVIXVbE7sn (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam sosiolinguistik, kodifikasi adalah proses pemilihan dan penormaan kode bahasa yang akan difungsikan di masyarakat sebagai acuan bahasa baku.[1] Kodifikasi merupakan sarana mematok dan mengerangkai norma bahasa yang berlaku pada saat tertentu,[2] serta juga menerbitkan hasil keputusan tersebut dalam kamus, tata bahasa, dan publikasi normatif lainnya.[3] Kodifikasi biasanya berhubungan dengan pembentukan ideologi benar-salah dalam bahasa, yaitu bentuk-bentuk yang disetujui secara normatif dianggap benar dan yang lain dianggap salah.[4] Kegiatan kodifikasi dapat menjadi puncak dari proses-proses standardisasi yang berlangsung secara alami.[5]

Pemilihan kodifikasi bisa didasarkan pada keputusan arbitrer si kodifikator, yaitu pada dasarnya berkarakter preskriptif.[6] Dalam kasus lain, kodifikasi dipondasikan pada analisis saksama terhadap fenomena linguistik dan cara berfungsinya bahasa dalam lingkungan sosial, yang dijadikan dasar deskriptif untuk pembentukan model preskripsi yang layak.[7]

Fungsi kodifikasi

Andrzej Markowski membedakan tujuh fungsi kodifikasi:[8]

  • pengukuhan (stabilisasi) – menstabilkan dan mengukuhkan norma bahasa selama periode tertentu;
  • promosi – jika ada varian alternatif dalam norma bahasa, salah satunya bisa lebih didukung, menyebabkan varian tersebut menjadi lebih kukuh dan menggantikan yang lain secara bertahap;
  • penyusunan norma – memperkenalkan nomenklatur untuk bidang pengetahuan atau teknologi baru; namun, hal ini tidak berlaku bagi lapisan umum dari bahasa baku, yang bentuknya seharusnya didasarkan pada praktik penggunaan bahasa yang sudah ada;
  • penghambatan – menolak sebagian unsur bahasa umum atau menyetujuinya sebagai bentuk yang cocok untuk ragam informal saja;
  • perlindungan – melindungi bahasa terhadap unsur yang dinilai tidak sesuai dengan model-modelnya, misalnya dengan menolak pinjam terjemah;
  • pendukungan – memengaruhi stabilisasi model sistemis tertentu;
  • pemodelan – kodifikasi solusi bahasa tertentu menyebarkan pola yang belum cukup didukung oleh model-model sistemis.

Referensi

  1. ^ Sutarma & Sadia (2013), hlm. 124
  2. ^ Markowski (2005), hlm. 60-64
  3. ^ Kraus (2017)
  4. ^ Walsh (2016), hlm. 8
  5. ^ Abdel Al (1996), hlm. 23
  6. ^ Markowski (2005), hlm. 67
  7. ^ Markowski (2005), hlm. 67
  8. ^ Markowski (2005), hlm. 60-64

Kepustakaan