Lompat ke isi

Kilometer persegi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Februari 2019 02.05 oleh Joyo254 (bicara | kontrib)

PROFIL DESA 2.1. Kondisi Umum Desa

  2.1.1. Sejarah/ Legenda Desa

Asal usul Desa Matotonan berasal dari kata Ma (banyak) Totonan merupakan nama tumbuhan ( Sambung ) merupakan nama sungai yang ada di wialayah Desa. Desa Matotonan terletak di Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki luas sekitar 17.978 km2 dengan letak geografisnya sekitar S010 126 30s - 010 33 15’ Lintang Selatan E0990 33 351 - 990 351’ 00 Bujur Timur, dengan ketinggian rata-rata 400 ml/ 25 km, dan memiliki nama-nama sungai (bat) muara (moa) sebagai berikut: No Nama Alamat Ket

1 Bat lokpag Dusun kinikdog Sungai besar

2 Bat simalimok Dusun kinikdog Sungai besar

3 Bat simaggeak Dusun kinikdog Sungai besar

4 Bat batti Dusun kinikdog Sungai besar

5 Bat batti siboirokbaga Dusun kinikdog Sungai kecil

6 Bat gagarat Dusun kinikdog Sungai kecil

7 Bat dalaggai Dusun kinikdog Sungai besar

8 Bat gojo Dusun kinikdog Sungai kecil

9 Bat simatcasa Dusun kinikdog Sungai besar

10 Bat kainuang Dusun kinikdog Sungai kecil

11 Bat pukakole siboitok baga Dusun kinikdog Sungai kecil

12 Bat pukakole sibeugak baga Dusun kinikdog Sungai besar

13 bat simaoggaga Dusun kinikdog Sungai besar

14 Bat kekeineg Dusun kinikdog Sungai besar

15 Bat kainuang Dusun kinikdog Sungai besar

16 Bat lai - lai Dusun kinikdog Sungai besar

17 Bat katuka Dusun kinikdog Sungai besar

18 Bat palittakak Dusun kinikdog Sungai besar

19 Bat pukalajo Dusun kinikdog Sungai kecil

20 Bat siruamoga Dusun kinikdog Sungai besar

21 Bat obbug Dusun kinikdog Sungai besar

22 Bat simalamuseg Dusun kinikdog Sungai besar

23 Bat sigeggle Dusun kinikdog Sungai besar

24 Bat daggot Dusun kinikdok Sungai besar

25 Bat dereiket Dusun kinikdog Sungai besar

26 Bat toilat Dusun kinikdog Sungai kecil

27 Bat malakgurek Dusun kinikdog Sungai kecil

28 Bat muttei Dusun kinikdok Sungai kecil

29 Bat mapelebuk Dusun kinikdok Sungai kecil

30 Bat pora Dusun kinikdog Sungai besar

31 Bat kaboi Dusun kinikdog Sungai kecil

32 Bat makoromimit Dusun kinikdog Sungai kecil

33 Bat bailoi Dusun kinikdog Sungai kecil

34 Bat silabok Dusun kinikdog Sungai kecil

35 Bat sinabag Dusun kinikdog Sungai kecil

36 Bat dimau Dusun kinikdog Sungai besar

37 Bat pulelegat teitei peigu Dusun kinikdog Sungai besar

38 Bat mabuggei Dusun kinikdog Sungai besar

39 Bat legdug Dusun kinikdog Sungai besar

40 Bat masoatmonga Dusun kinikdog Sungai kecil

41 Bat maburugbaga Dusun kinikdog Sungai besar

42 Bat pusirauk Dusun kinikdog Sungai besar

43 Bat matousi Dusun kinikdog Sungai kecil

44 Bat mapoulamonga Dusun kinikdog Sungai kecil

45 Bat malaipat Dusun kinikdog Sungai kecil

46 Bat pangatoili Dusun kinikdog Sungai kecil

47 Bat lappak Dusun kinikdog Sungai kecil

48 Bat pangenan Dusun kinikdog Sungai kecil

49 Bat masairasaira Dusun kinikdog Sungai besar

50 Bat obbuk Dusun kinikdog Sungai kecil

51 Bat doriat Dusun kinikdog Sungai besar

52 Bat simalalateg Dusun kinikdog Sungai kecil

53 Bat panasalat Dusun kinikdog Sungai kecil

54 Bat paluggerejat Dusun kinikdog Sungai kecil

55 Silug-lug Dusun kinikdog Sungai kecil

56 Bat sigolog Dusun kinikdog Sungai besar

57 Bat saleuru Dusun kinikdog Sungai kecil

58 Bat pakaleuruat Dusun ongah Sungai besar

59 Bat simarepet Dusun ongah Sungai besar

60 Bat kobou Dusun ongah Sungai besar

61 Bat makalabai Dusun ongah Sungai kecil

62 Bat peileggut Dusun ongah Sungai kecil

63 Bat makotkotlaggai Dusun ongah Sungai kecil

64 Bat seggaulu Dusun ongah Sungai besar

65 Bat pangasat Dusun ongah Sungai kecil

66 Bat sutdut Dusun ongah Sungai kecil

67 Bat mabekbekbaga Dusun ongah Sungai kecil

68 Bat daggi Dusun ongah Sungai besar

69 Bat polabbangi Dusun ongah Sungai kecil

70 Bat bokolek Dusun ongah Sungai kecil

71 Bat masipeu Dusun ongah Sungai kecil

72 Bat silagolago Dusun ongah Sungai kecil

73 Bat mumunen Dusun ongah Sungai kecil

74 Bat sigaiktuggou Dusun ongah Sungai kecil

75 Bat kobou Dusun ongah Sungai kecil

76 Bat malitaumonga Dusun maruibaga Sungai kecil

77 Bat sigolog Dusun maruibaga Sungai besar

78 Bat matotonan Dusun maruibaga Sungai besar

79 Bat doat Dusun mabekbek Sungai kecil

80 Bat mabekbek Dusun mabekbek Sungai besar

81 Bat tumu Dusun mabekbek Sungai besar

82 Bat alimoi Dusun matektek Sungai besar

83 Bat pasigiritat Dusun matektek Sungai kecil

84 Bat kapa Dusun matektek Sungai kecil

85 Bat pugoukgopat Dusun matektek Sungai kecil

86 Bat masaleg Dusun matektek Sungai kecil

87 Bat malabbaet Dusun matektek Sungai kecil

88 Bat siruamonga Dusun matektek Sungai kecil

89 Bat sinoat Dusun matektek Sungai kecil

90 Bat siabairaat Dusun matektek Sungai kecil

91 Bat matobek Dusun matektek Sungai kecil

92 Bat Maregdeg Dusun Kinikdog Sungai Besar

Jumlah total : 92

Sungai Besar = 53

Sungai Kecil = 39 Jumlah : 92 Batas-batas Wilayah Sebelah Utara dengan Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah Sebelah Selatan dengan Desa Madobag Kecamatan Siberut Selatan Sebelah Barat dengan Desa Sagulubbek Kecamatan Siberut Barat Daya Sebelah timur dengan Desa Saliguma Kecamatan Siberut Tengah

Dalam Peraturan Bupati No.14 Tahun 2013 (19 Maret 2013) Desa Matotonan Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat, terdiri dari 5 dusun yaitu; Dusun Kinikdok, Dusun Ongah, Dusun Maruibaga, Dusun Mabekbek dan Dusun Matektek. Dengan jumlah penduduk data Oktober 2018 sebanyak 1.410 dan 287 jumlah Kepala Keluarga.

Suatu ketika Terdengar Cerita Daerah perdesaan yang subur tumbuhan yang hijau diatas tanah yang bervariasi meliputi lereng dan bukit dikelilingi sungai Matotonan yang bermuara di sungai Sarereiket hulu. Hiduplah sekelompok Masyarakat Rukun dan Damai, meskipun Penduduknya dalam kehidupan Primitiv. Dengan dengan letak geografisnya sekitar S010 126 30s - 010 33 15 Lintang Selatan E0990 33 351 - 990 351’ 00 Bujur Timur. Jika menuju Rereiket Hulu harus melawan arus Sungai yang deras dengan alat Transportasi Sampan untuk perjalanan kehulunya memakai gala/ Tongkat dari Bambu jika perjalanan menuju Monga ( Muara Sungai rereiket) Masyarakat menggunakan pendayung yang terbuat dari kayu. Perjalanan yang ditempuh apabila dari ibu kota Kecamatan Siberut Selatan menuju daerah rereiket memakan waktu +_ 3 hari perjalanan, sebaliknya bila menuju Ibu Kota Kecamatan memakan waktu +_ 2 hari perjalanan. Tahun 2004 alat transportasi sungai Masyarakat menggunakan yang dinamakan Mesin Pompong artinya pakai sampan juga, tapi sudah bisa menggunakan mesin pompong. waktu berjalan zaman pun semakin berubah, tahun 2010 jalan darat menuju Ibu Kota Kecamatan sudah ada yang dibangun oleh OMS dari APBD Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Pemerintah Kecamatan yang dialokasikan setiap Desa dalam satu Kecamatan. OMS Desa Matotonan dengan OMS Desa Madobag sehingga alat transportasi bertambah lagi yaitu sepeda Motor bila menuju sarereiket hulu dari desa Muara Siberut melewati dusun puro I dan Puro II selanjutnya melewati Desa Madobag dan beberapa Dusun diantaranya Dusun Mangorut, dusun malelet, Dusun Masat, Dusun Rogdog, Dusun kulukubuk, Dusun Malaggasat, Dusun Madobag, dusun Maseppaket, Dusun Ugai, Dusun Malabbaet, dan Dusun Buttui. Selepas Dusun Buttui baru sampai kita di desa Matotonan dengan gerbang bat alimoi Dusun Matektek, Mabekbek, Maruibaga, Ongah dan Kinikdog. Sarereiket Hulu penduduknya merupakan pindahan dari Simatalu (Laggai) menurut cerita orang tua/ Nenek Moyang dahulu. Daerah Simatalu ini bagian pantai Barat paling selatan dari Kecamatan Siberut Utara setelah pemekaran tahun 2010 menjadi Kecamatan Siberut Barat. Orang tua dahulu pindah dari simatalu ke Sarereiket Hulu karena mereka bermain perang kecil-kecilan dengan melempar-lempar duri yang disebut Suei dalam bahasa dahulu. Pada tahun 1935 terjadila perang suku akhirnya sebagian dari penduduk suku memilih pindah dari SIMATALU menuju Sarereiket pada tahun 1938. Suku yang pindah pertama adalah suku SATOLEURU kemudian disusul Suku Sabulat dan Suku lainnya. Seperti Sarubei, Samalei, Sagoilok, Siritoitet, Satoutou dll. Mereka tidak bertempat tinggal satu lokasi, melainkan berpencar-pencar, Namun masih di Wilayah Sarereiket karena belum terbentuk perkampungan dan pemerintahan. Pada tanggal 1940 berkunjunglah Pasukan Tentara Belanda yang bernama JAPSI dengan teman-temannya di Sarereiket dengan membawa salah seorang putra daerah yang bernama Aman NGAROI suku Satoko berasal dari Saibi. Setelah itu mereka berkunjung ke SIMATALU (Laggai) Konon Ceritanya Japsi dan teman-temannya beserta Aman Ngaroi berangkatlah mereka menuju Simatalu, setelah sampai ke Siamatalu, Aman Ngaroi ini demam/ sakit tapi bukan sakit sebenarnya melainkan sakit pura-pura karena takut sama orang Simatalu sehingga tentara Belanda(Japsi) menggretak dengan menembak pangkal Bambu katanya Lihat itu aman Ngaroi tidak ada lagi yang saling membunuh, kalau ada akan saya tembak seperti pangkal bambu itu,bagaimana reaksi Samatalu (Aman Tegguruk) mereka juga takut melihat tembakan pangkal Bambu itu, akhirnya Aman Tegguruk mengatakan bahwasanya kita sudah aman tidak ada lagi yang saling membunuh dan perang kecil-kecilan. Kemudian mereka adakan acara pertemuan dan membentuk organisasi pemerintahan yang disebut Kampung, setelah terbentuk kampung, langsung ditunjuk kepala kampung yaitu Aman Arazi sedangkan kepala lori Aman Tegguruk. Kemudian tentara belanda bersama Aman Ngaroi kembali ke saibi dengan melewati Sarereiket, setelah tiba di sarereiket mereka juga mengadakan pertemuan untuk memberikan informasi bahwa antara yang pindah dari simatalu dengan yang tinggal di simatalu sudah damai/ aman, jangan ada lagi permusuhan diantara suku dan juga memberi informasi bahwa Samatalu akan berkunjung ke Sarereiket dengan tujuan berdamai yang disebut Paabat. Tepat pada hari Jumat tanggal 13 Agustus 1940 terbentuklah Kampung yang diberi nama Sarereiket berlokasi Moan Doat sampai Moan Pora, dan pada waktu itu, tertunjuklah sebagai Kepala Kampung dan Lori yang Pertama. Kepala Kampung bernama TEU TAK BUAT MONE SARUBEI, Kepala Lori bernama TAK GEREI MANAI SABULAT. Adapun yang hadir dalam pembentukan kampung pertama juga pertemuan pertama yang diadakan di Sarereiket mewakili suku-suku yang ada di sarereiket sebagai berikut : TAK BUAT MONE SUKU SARUBEI AMAN TANIU KEREI SUKU SARUBEI NGOTOT LOJO SATOLEURU-SAKOBOU LEPPET KEREI SATOLEURU SET-SET OGOK SATOLEURU UGU GUAG SATOLEURU TAK GEREI MANAI SUKU SABULAT GURIK BOK SABULAT TEU. UREP KEREI SABULAT BOLAKAH SUKU SAGARI MADDU SUKU SAGOILOK TEU. OLEI MANAI SUKU SAGOILOK KILABO SUKU SIRITOITET RAIK-RAIK SUKU SIRITOITET BURIT SUKU SAMALEI GARATTAI SUKU SATOUTOU AMAN MARIDCAT SIRIREGEI SEGGEI BAGBAG SAGULUW AMAN LAPPAT MANAI SAKAI RIGGI SOPPUT SABAGGALET AMAN PALIBATI SABULAU AMAN NGAROI SATOKO SAIBI JAPSI BELANDA ABDULLAH JAWA MAKOAIREU TASIRI SAGU

Setelah terbentuk Kampung tentara belanda (Japsi) serta teman-temannya bersama Aman Ngaroi melanjutkan perjalanan ke Siberut tepatnya di Sakkelo bagian pastoran disana terletak Posko mereka dalam tanah dan asrama mereka terletak di tepi Pantai Muara Siberut, sampai tahun 2014 asrama tentara belanda masih ada di belakang Kantor Polisi. Sebelum mereka ke Siberut Tentara Belanda (Japsi) dan Aman Ngaroi sudah terlebih dahulu mengunjungi daerah lain untuk membentuk perkampungan dan mengangkat sebagai pemimpin Kampung sehingga birokrasi Pemerintahan pada waktu itu sudah menyeluruh ada dan terbentuk. Adapun Pendidikan pada saat itu belum ada sama sekali, maka pada saat itu Masyarakat belum bisa baca tulis, beberapa jelang waktu kemudian kunjungan selanjutnya Tentara Belanda (Japsi) beserta Abdullah berkunjung lagi ke Sarereiket dengan tujuan membentuk satu lembaga Pendidikan yang disebut / dikenal pada zaman dahulu yaitu BBA, Pendirinya adalah JAPSI dan Guru adalah Abdullah. BBA didirikan pada tanggal 20 Mei 1944 berlokasi di Moan Pora. Gedung/ Fasilitas Pendidikan dikerjakan dengan Swadaya Masyarakat 70% dan bantuan Belanda 30%, tahun 1950 agama pertama kali Masuk di Sarereiket adalah agama Baha-I, sekitar tahun 1953 masuk agama Protestan, pada tahun 1964 agama Kristen Katholik masuk melului Pastor Sugiarto ( Jawa ) yang memeluk pertama adalah Suku Sagoilok, tahun 1967 agama Islam masuk melalui Abdullah (pedagang dari daerah Jawa) dan Wali Nagari Imanullah (Pariaman) yang memeluk agama Islam pertama kali Toboi Kerei Sabulat. Selanjutnya waktu berjalan pemimpinpun berganti. Pada tanggal 20 Mei 1947 kepala Kampung dan Lori diganti yang menggantikan adalah Aman Taniu Kerei kepala Kampung, yang mengganti Kepala Lori Adalah Teu Urep Kerei, perkampungan masih di Moan Pora, dua periode kepemimpinan sudah berjalan tepat pada tanggal 7 Agustus 1950 kepala Kampung dan Lori diganti lagi, yaitu kepala kampung MADDU, Kepala Lori Aman Palibati, lokasi perkampungan masih di Moan Doat sampai Moan Pora. Kemudian tiga tahun sudah berlalu, kepala Kampung diganti lagi, kepala Kampung MADDU kepala Lori Aman Palibati. Waktu berjalan zaman berganti Ke pemimpinan pun berganti lokasi Kampung bergeser, tepat pada tanggal 30 Agustus 1953 Kepala Kampung diganti lagi dan perkampungan pindah yang menggantikan kepala Kampung adalah MAGO Kepala Lori Aman Palibati dan perkampungan bergeser dari Moan Doat sampai Moan Pora menjadi dari moan doat sampai moan makoromimit, nama kampung bertambah dari Sarereiket menjadi Sarereiket Hulu. Tiga tahun berjalan Pemerintahan di Makoromimit, tepat pada tanggal 8 Agustus 1957 kepala Kampung diganti lagi, Aman PIDDA KEREI Kepala Kampung, Teu Olei manai Kepala Lori. Birokrasi Pemerintahan berjalan baik dan lancar, Masyarakat Sarereiket Hulu tetap menerima agama sekalipun ada kepercayaan Sabulungan (Dinamisme) pada waktu itu, Masyarakat tetap menjalankan keduanya, apabila ada acara keagamaan mereka tetap ikuti juga, sebaliknya bila ada acara adat Sabulungan (Dinamisme) tetap mereka laksanakan, dan seperti itu sampai 2018. Selanjutnya Kepala Kampung dan Kepala Lori diganti Lagi, yang menggantikan sebagai kepala Kampung TOBOI KEREI, kepala lori diganti oleh POG-POG tanggal 8 November 1960. Tiga tahun berjalan kepemimpianan TOBOI KEREI dan POGPOG mereka diganti lagi, MALURI Kepala Kampung PILOT Kepala Lori. Pada tanggal 4 Juli 1963 kepemimpinan Maluri dan poGpoG berjalan sudah tiga tahun kemudian diadakan pergeseran Kampung Dari Moan doat sampai makoromimit menjadi dari moan doat sampai moan kinikdok dan Kepala Kampung diganti, tepat pada tanggal 2 Januari 1967 diangkatlah kepala Kampung dan Kepala Lori, yaitu Kepala Kampung Toegimin Kepala Lori Maluri. Pada tanggal 30 April 1970 diganti lagi kepala Kampung yang terangkat kembali adalah Toegimin kepala lori yang diangkat Jamil, pada saat itu Lokasi Kampung masih di Moan doat sampai moan Kinikdog, tiga tahun berjalan kepemimpinan Toegimin sebagai kepala Kampung dan Zamil Kepala Lori, tepat pada tanggal 20 April 1975 tibalah saat penggantian Kepala Kampung dan Lori. Pada tahun 1975 terjadilah penggantian Kepala Kampung menjadi Kepala Jorong, Kepala Lori Menjadi Wali Jorong, lalu diadakan pengangkatan Kepala Jorong dan Wali Jorong, maka yang terangkat Sebagai kepala Jorong Waktu itu adalah Toegimin sedangkan Wali Jorong terangkat Zamil, Lokasi masih di Moan Kinikdog. Dengan adanya perubahan nama Pimpinan, maka banyak perubahan pada Zaman Otorita (orde lama). Lembaga pendidikan berganti lagi dari Otorita menjadi Infres (Orde lama). Kemudian perluasan Wilayah terjadi pada tahun 1978 dengan membuka Lokasi Bat Matotonan dikerjakan dengan Swadaya Masyarakat dibantu oleh Tentara Indonesia (TNI) yang dikenal waktu itu 133/ Marinir. Pembukaan Lokasi Baru ini masih dibawah pimpinan Kepala Jorong yaitu Toegimin dan Wali Jorong Zamil, kemudian setelah selesai pembukaan Lokasi baru Masyarakat dapat bantuan rumah sosial perumahan tersebut dinamakan Telemen dan sering juga disebut (Barasi). Setelah selesai rumah, tepat pada tanggal 10 Agustus 1980 pergantian Lokasi sekaligus nama Kampung dan pimpinannya, maka Kepala Jorong Menjadi Kepala Desa, Wali Jorong menjadi Kepala Dusun Lokasi dari Moan Kinikdog pindah Ke Bat Matotonan. Mengapa Nama Kampung itu Matotonan? Berikut Penjelasannya; Karena Perumahan Masyarakat terletak di pinggiran Sungai Matotonan (bat Matotonan) Totonan (Sambung) tersebut nama tumbuhan, tumbuhan yang subur hidup dipinggir sungai dan bila berbuah hanya satu tangkai saja, namun dalam satu tangkai beribu-ribu butir, ini merupakan simbol persatuan Masyarakat Matotonan. Totonan (Sambung) tersebut nama tumbuhan menurut bahasa indonesia, ini merupakan simbol melanjutkan perjuangan dan tak mudah putus asa menyambung perjuangan para orang tua dahulu. Sambung ini suka hidup di perairan sungai, ini juga merupakan simbol masyarakat Matotonan suku bekerja keras/mencari jalan yang benar. Karena air di sungai selalu mengalir sampai dataran rendah atau laut yang luas pemandangan. Totonan (Sambung) ini tumbuhan yang suka tumbuh di pinggiran sungai dan subur, kalau di pandang mata sangat indah sekali, ini juga merupakan simbol bahwa masyarakat Matotonan suka yang indah-indah. Totonan (Sambung) merupakan simbol CINTA antara mempelai dan anak daro ( Silainge dan Siokkok) bunga yang mekar dan batangnya yang dicampuri kunyit menjadi meriahnya pesta penganten khusus di Desa Matotonan. Totonan (Sambung) mempunyai tangkai satu beribu butir dapat melambangkan mempersatukan masyarakat dalam satu UMA untuk upacara adat istiadat di Desa Matotonan.

Penduduk masyarakat Matotonan 99 % berasal dari Simatalu (laggai) serta masyarakat matotonan bermacam-macam suku,di antaranya : Suku Satoleuru Suku Satoleuru terbagi sebelas suku yaitu : Samoan Muttei Saeggeoni Sarereiket Saguruk Sakobou Satengat deg-deg Satottot ake Samoan Bailoi Sabulau Siriottoi Satoinong Nama-nama suku yang tersebut pada huruf a sampai g, adalah nama suku kecil/pecahan suku, namun tetap suku SATOLEURU. Nama suku pada point h merupakan anak angkat suku pada point d ,tidak ada hubungan keluarga suku satoleuru. Dan nama suku pada point i dan j merupakan ponakan suku saguruk sekaligus anak angkat suku, hubungan keluarga merupakan keturunan perempuan. Nama suku pada point k anak angkat suku, hubungan keluarga merupakan ponakan suku satoleuru, keturunan perempuan. Suku Siritoitet Suku Siritoitet terbagi dua suku yaitu : Siritoitet Sapumaijat Nama suku yang terdapat pada point a merupakan Nama suku besar dan point b adalah pecahan suku Siritoitet, namun tetap suku siritoitet pecahan suku masih berada di samatalu (laggai) Suku Sagoilok Suku Sagoilok terbagi lima suku yaitu : Sagoilok Samoan Daggi Samoan Pora Samaraggei Sauddeinuk Nama suku pada point a sampai d merupakan pecahan suku Sagoilok, namun tetap suku Sagoilok. nama suku pada ponit e merupakan anak angkat suku Sagoilok, hubungan keluarga merupakan ponakan sagoilok (keturunan perempuan). Suku Sabulat Suku Sabulat terbagi dua suku yaitu : Sabulat Samoilaggat Satottot akek Sagurug Nama Suku pada point a adalah suku induk dan pada point b merupakan pecahan suku dari sabulat, nama suku pada point c adalah anak angkat suku sabulat dan sebagai keponakan suku sabulat (keturunan perempuan). serta pada suku pada point d adalah anak angkat suku sabulat. Suku Sabaggalet Suku Sabaggalet terbagi dua suku yaitu : Sabaggalet Saporak Nama suku pada point a adalah nama suku induk dan pada point b merupakan pecahan suku dari Sabaggalet. Suku Sarubei Suku Sarubei terbagi 3 suku yaitu : Sarubei Samalei Sabagglu Nama suku pada point a adalah nama suku induk dan pada point b dan c merupakan pecahan suku, namun masih tetap suku sarubei.

Suku Sagari Suku Sagari terbagi dua yaitu : Sagari Samekmek Nama suku pada point a merupakan suku induk dan nama suku point b anak angkat suku Sagari, tidak ada hubungan keluarga. Suku Satou-tou Suku satou-tou terbagi dua suku yaitu : Satou-tou Tasiri ugai Nama suku pada pont a merupakan suku induk dan nama suku pada point b merupakan anak angkat suku Satou-tou, hubungan keluarga tidak ada. Suku Sakairiggi Suku Sakairiggi tidak ada pecahan suku maupun anak angkat suku, kecuali diluar Desa matotonan Suku Saguluw

 Suku Saguluw tidak ada pecahan suku

Suku Siriregei

 Suku Siriregei tidak ada pecahan dan merupakan suku yang tunggal

Sehingga jumlah suku besar/ induk yang ada di Desa Matotonan SEBELAS SUKU (11 suku). Sedangkan jumlah suku kecil/ pecahan suku/ anak angkat suku berjumlah (32 Suku) maka jumlah keseluruhan sebanyak 43 Suku. SEJARAH PEMERINTAHAN DESA Sejarah Pemerintah Desa Pada tanggal 20 Mei 1983 Kepala Desa yang terpilih pertama bernama Dominikus Sagoilok kemudian terbentuklah Wilayah kerja. Wali Jorong Menjadi Kepala Dusun, dan Wilayah Kekuasaan dusun terbagi 2 wilayah yaitu Dusun Kinikdog dan Dusun Ongah. Kepala Dusun Kinikdog bernama KEMUT SAKAIRIGGI, Kepala Dusun Ongah bernama PIUS SABULAT, selama beberapa tahun berjalan Pemerintahan masa Dominikus Sagoilok beliau meninggal dunia. Pada tahun 1985 Kepala Desa yang menggantikan sebagai Penjabat Sementara adalah Ibrahim (Tanddikat Pariaman), Kepala Dusun Masih tetap Kemut dan Pius, satu tahun Kepemimpinan Ibrahim berjalan tepat tanggal 2 Januari 1986 berganti lagi Kepala Desa, yang menggantikan Kepala Desa berikut adalah Alidin sedangkan Kepala dusun Kinikdog masih Kemut Sakairiggi kepala Dusun Ongah oleh Sudartanto Samoan muntei, satu tahun berjalan kepemimpinan Alidin Sebagai Kepala Desa Penjabat Sementara (PJS) tepat pada tanggal 8 November 1987 diadakan Pemilihan Kepala Desa Matotonan yang dimenangkan oleh Hariadi Sabulat, Kepala Dusun Ongah Suradi Samoan Pora Kepala Dusun Kinikdog Suarno Sarubei. Waktu berjalan Periode kepemimpinan berganti, pada tanggal 13 Agustus 1992 Pemilihan Kepala Desa dilangsungkan namun masih terpilih kepala Desa lama yaitu Hariadi Sabulat, Kepala Dusun Kinikdog Zulkarnain Sarubei sedangkan Kepala Dusun Ongah Alcide Sabulat. Kepemimpinan Hariadi Sabulat sebagai Kepala Desa dua Periode, kemudian pada tanggal 2 Januari 1999, diadakan pemilihan Kepala Desa yang dimenangkan oleh Adiyanto Samoan Pora, Kepala Dusun Kinikdog Zulkarnain Sarubei dan Kepala Dusun Ongah Martinus Samoan Daggi. Setelah tiga tahun berjalan kepemimpinan Adiyanto Samoanpora, berganti lagi Penjabat Sementara yaitu m. Lukas Samalei melanjutkan masa periode Adiyanto Samoanpora Kepala Dusun Kinikdog Zaidin Samoan Muntei dan Kepala Dusun Ongah Jamil Saporak. Pada tanggal 4 Juli 2005 diadakan pemilihan Kepala Desa Defenitif yang terpilih adalah Kristinus Basir Sagoilok, dan kepemimpinan dusun atau Wilayah bertambah menjadi tiga Wilayah Dusun. Kepala Dusun Kinikdog Arman, kepala Dusun Ongah Martinus, Kepala Dusun Mabekbek Martono. Pada tahun 2007 Masyarakat Matotonan mendapat bantuan Perumahan Sosial sebanyak 200 unit, maka terjadilah pemekaran Lokasi perumahan Sosial bagian Bawah antara Mabebek dengan Matektek. Pembentukan Lokasi Perumahan Sosial masih masa kepemimpinan Kepala Desa Kristinus Basir Sagoilok. Tepat pada tanggal 1 Januari 2008 Penjabat Sementara (PJS) Kepala Desa Matotonan oleh Rinaldi Samoan Pora sedangkan Kepala Dusun Kinikdog Arman Satoinong Kepala Dusun Ongah Martinus Samoan Daggi dan Kepala Dusun Mabekbek Martono Sakairiggi, 2 (dua) tahun berjalan pemerintahan Kepala Desa Rinaldi tepat pada tanggal 18 Agustus 2009 terjadilah pemilihan Kepala Desa Defienitif, yang dimenangkan Oleh Rinaldi Samoan Pora. Pada pemerintahan ini terjadilah pemekaran Wilayah Dusun dari 3 (tiga) Wilayah Dusun menjadi 5 (lima) Wilayah Dusun, yaitu Dusun Kinikdog Kepala dusunnya Basilius saguluw, Dusun Ongah Kepala Dusunnya Hidayatullah Sabulat, Dusun Maruibaga kepala Dusunnya Suhefri Sulet Satottot akek, Dusun Mabekbek kepala Dusunnya Martono Sakairiggi, Dusun Matektek kepala Dusunnya Gunawan Satoutou. Pada tahun 2016 Kepala Desa Penjabat Sementara adalah utusan dari Kantor Camat Siberut Selatan, dari Kasi Pemerintahan ialah Mateus Samalinggai, S. Sos. Pada Tanggal 27 Januari 2017 Dusun Kinikdog Kepala dusunnya Basilius saguluw, Dusun Ongah Kepala Dusunnya Hidayatullah Sabulat, Dusun Maruibaga kepala Dusunnya Suhefri Sulet Satottot akek, Dusun Mabekbek kepala Dusunnya Martono Sakairiggi, Dusun Matektek kepala Dusunnya Gunawan Satoutou. Pelaksana Tugas Sementara (PLT) Kepala Desa Matotonan adalah dari Sekretaris Desa Matotonan Pujiyanto Sakobou Dusun Kinikdog Kepala dusunnya Basilius saguluw, Dusun Ongah Kepala Dusunnya Hidayatullah Sabulat, Dusun Maruibaga kepala Dusunnya Suhefri Sulet Satottot akek, Dusun Mabekbek kepala Dusunnya Martono Sakairiggi, Dusun Matektek kepala Dusunnya Gunawan Satoutou. Pada Tanggal 24 April 2017 Penjabat Sementara (PJ) Kepala Desa Matotonan dari staf kantor Camat Siberut Selatan ialah Triawan, S. Sos Dusun Kinikdog Kepala dusunnya Basilius saguluw, Dusun Ongah Kepala Dusunnya Hidayatullah Sabulat, Dusun Maruibaga kepala Dusunnya Suhefri Sulet Satottot akek, Dusun Mabekbek kepala Dusunnya Martono Sakairiggi, Dusun Matektek kepala Dusunnya Gunawan Satoutou. Pada Tanggal 27 Juni 2018 diadakan pemilihan Kepala Desa Matotonan definitif dimenangkan oleh Ali Umran Sarubei, SH Wilayah masih 5 (lima) Dusun. Dusun Kinikdog dijabat oleh Suhardiman Sapumaijat, Dusun Ongah dijabat oleh Ridwan L Samoan Muntei, Dusun Maruibaga dijabat Oleh Darius Samoan Pora, Mabekbek dijabat Martono Sakairiggi dan Matektek dijabat oleh Hanafi Sakairiggi. TABEL. 1 Sejarah Pemerintah Desa NO TAHUN NAMA KEPALA KAMPUNG/ DESA NAMA KEPALA LORI/ DUSUN NAMA KAMPUNG ALAMAT KAMPUNG/ DESA KET

1 13-08-1943 TEU TAK BUAT MONE GURIK BOOG SAREREIKET MOAN PORA KAMPUNG

2 1944-1946 AMAN TANIU KEREI TEU UREP KEREI SAREREIKET MOAN PORA KAMPUNG

3 1947-1949

MADDU 

AMAN PALIBATI SAREREIKET MOAN PORA KAMPUNG

4 1950-1953 TEU PIDDA KEREI TEU OLEI MANAI SAREREIKET MOAN PORA KAMPUNG

5 1956-1959 TEU TOBOI KEREI POG-POG SAREREIKET HULU MAKOROMIMIT KAMPUNG

6 1960-1963 TEU PIDDA KEREI PILOT SAREREIKET HULU MAKOROMIMIT KAMPUNG

7 1964-1969 TOEGIMIN TEU PIDDA KEREI SAREREIKET HULU MAKOROMIMIT KAMPUNG

8 1970-1972 TOEGIMIN JAMIL SAREREIKET HULU KINIKDOK KAMPUNG

9 1973- 10 Agustus 1980 1982 TOEGIMIN JAMIL SAREREIKET HULU KINIKDOK DESA

10 1983-1984 DOMINIKUS KEMUT-PIUS MATOTONAN MATOTONAN DESA

11 1985 IBRAHIM KEMUT-PIUS MATOTONAN MATOTONAN DESA

12 1986 ALIDIN KEMUT SUDARTANTO

MATOTONAN

MATOTONAN

DESA

13 1988-1992 HARIADI SUARNO SURADI

MATOTONAN

MATOTONAN

DESA

14 1993-1998 HARIADI ALCIDE ZULKARNAIN

MATOTONAN

MATOTONAN

DESA

15 1999-2002 ADIYANTO MARTINUS ZULKARNAIN

MATOTONAN

MATOTONAN

DESA

16 2003-2004 LUKAS ZAIDIN ZAMIL

MATOTONAN

MATOTONAN

DESA

17 2005-2007 KRISTINUS BASIR, S. Pd, M. Si ARMAN MARTINUS MARTONO


MATOTONAN


MATOTONAN


DESA

18 2008-2009 RINALDI ARMAN MARTINUS MARTONO


MATOTONAN


MATOTONAN


DESA

19 2010-2016 RINALDI HIDAYATTULLAH BASILIUS MARTONO GUNAWAN SUHEFRI



MATOTONAN



MATOTONAN



DESA

20 2016 Mateus samalinggai, S.IP HIDAYATTULLAH BASILIUS MARTONO GUNAWAN SUHEFRI



MATOTONAN



MATOTONAN



DESA

21 2017 Pujiyanto HIDAYATTULLAH BASILIUS MARTONO GUNAWAN SUHEFRI



MATOTONAN



MATOTONAN



DESA

21 2017/2018 TRIAWAN, S. Sos HIDAYATTULLAH BASILIUS MARTONO GUNAWAN SUHEFRI



MATOTONAN



MATOTONAN



DESA

22 2019-2024 ALI UMRAN, SH RIDWAN LIGGIT SUHARDIMAN DARIUS MARTONO HANAFI



MATOTONAN



MATOTONAN



DESA



Sejarah LMD/ Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pemerintahan pada tahun 1996 mitra kerja Kepala Desa dengan Lembaga masyarakat Desa di singkat ( LMD) beranggotakan 9 orang. Beriringan dengan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa di singkat ( LKMD) beranggotakan 7 orang. Dengan adanya perubahan peraturan dan perundang undangan pada tahun 1999 dan pada waktu itu juga presiden Ir. Soeharto terlengser dari jabatannya sebagai Presiden RI, Zaman itu disebut Krisismoneter. Maka secara otomatis keorganisasian berubah. Sistem pengangkatan LKMD dan LMD di tunjuk langsung oleh Kepala Desa dengan Keputusan Kepala Desa sampai tahun 2013. DAFTAR NAMA ANGGOTA LKMD-LPMD NO PERIODE DEVINITIF PERIODE PAW PERIODE PAW NAMA LEMBAGA


1996-2000


LKMD

1 T.GORA MANAI



2 MADDE KEREI



3 ZULKARNAIN



4 KEMUT



5 BELA BATEK



6 MATIAS



7 OPPUH UTEK






2001-2004


LPMD

1 T.GORA MANAI



2 MADDE KEREI



3 ZULKARNAIN



4 KEMUT



5 BELA BATEK



6 MATIAS



7 OPPUH UTEK






2005-2012


LPMD


MALAIKAT



JON EFENDI



JUSTINUS



TEPANUS



AMAN TAK OLATA



ANAS



T.GORA MANAI






20013-2018 2 PERIODE



HARIADI



ANAS KLETINUS



M,FAISAL



TEPANUS



MARTINUS



KILABO



SILVANUS



Sebelum lahirnya nama BPD dalam UU nomor 22 tahun 1999 tentang Lembaga Masyarakat Desa lembaga ini masih dinamakan Lembaga Masyarakat Desa (LMD). Dalam Keputusan Presiden RI Nomor 49 tahun 2001 tentang Lembaga Masyarakat Desa (LMD) menjadi Badan Permusyawaratan Desa ( BPD). Kemudian pemerintahan pada tahun 2001 berganti nama LMD menjadi Badan Permusyawaratan Desa di singkat dengan BPD, serta LKMD menjadi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa di singkat dengan LPMD. Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa pertama pada tahun 2001 sebanyak 9 orang dan jumlah anggota LPM sebanyak 7 orang. Selanjutnya pemerintahan pada tahun 2013, berubah lagi peraturan dan perundang undangan ,jumlah anggota BPD bukan lagi 9 orang,tetapi 7 orang,dan LPM masih tetap 7 orang. Pemerintahan Badan Permusyawaratan Desa pada tahun 2013, sudah terorganisasi.sistim pengangkatan di pilih langsung masyarakat dan mempunyai persyaratan.dan di lantik oleh Bupati dengan Keputusan Bupati.Untuk Badan Permusyawaratan Desa Matotonan sudah mempunyai atau tersendiri kantornya sejak tahun 2013. Susunan dan daftar nama anggota LKMD-BPD dan LMD-LPMD terlampir. Pada era pemerintahan Hariadi Sabulat sebagai Kepala Desa Matotonan anggota LMD berjumlah 9 Orang; DAFTAR NAMA ANGGOTA LMD TAHUN 1996-2019 NO PERIODE DEVINITIF PERIODE PAW PERIODE PAW NAMA LEMBAGA


1996-2000


LMD

1 GAGAK KEREI



2 KUROK



3 AMIN RAIS



4 BIANTORO



5 RUDI



6 AMAN TAK OLATA



7 MALAIKAT






Pada era pemerintahan Adiyanto Samoan Pora sebagai Kepala Desa Matotonan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Matotonan sebagai Berikut;

2001-2006 PERIODE PAW PERIODE PAW NAMA LEMBAGA

1 SUDARTANTO


BPD

2 ALCIDE


BPD

3 BIANTORO


BPD

4 JUSTINUS


BPD

5 MUHAMMAD EDI


BPD

6 NASDI


BPD

7 AMAN TAK ROBBUK


BPD

8 GERFASIUS


BPD

9 SULET


BPD

Pada era pemerintahan Kristinus Basir Sagoilok sebagai Kepala Desa Matotonan Definitif dilanjutkan PJS Rinaldi Samoan Pora anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Matotonan sebagai Berikut;

2007-2012 2010-2012


1 HARIADI


BPD

2 LUKAS



3 AMIN RAIS



4 BIANTORO



5 RUDI



6 AMAN TAK OLATA



7 HIDAYATTULLAH ANAS KLETIUS


8 MARTONO JON EFENDI


9 GUNAWAN FIRMANSYAH



Pada era pemerintahan Rinaldi Samoan Pora sebagai Kepala Desa Matotonan definitif dilanjutkan Oleh PJS Kepala Desa Mateus Samalinggai, PLT Pujiyanto Sakobou dan PJ. Triawan, S. Sos anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Matotonan sebagai Berikut;

2013 2014 2017


1 JON EFENDI


BPD

2 JAKOBUS



3 JASMARDI

         EMILIUS


4 PARUKSANUSIN



5 HANAFI



6 MATEUS MUHAMMAD NASIR


7 ARMAN



Pada era pemerintahan Ali Umran Sarubei, SH 2018- 2024 anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Matotonan sebagai Berikut;

2018 PAW

BPD

1 JON EFENDI Aktif

BPD

2 JAKOBUS Aktif

BPD

3 EMILIUS Berhenti

BPD

4 PARUKSANUSIN Aktif

BPD

5 HANAFI Berhenti

BPD

6 MUHAMMAD NASIR Berhenti

BPD

7 ARMAN Aktif

BPD



Sejarah Pembangunan Desa

Dengan kehadiran pemerintah merubah pola pikir masyarakat kearah yang lebih memikirkan kondisi pendidikan, ekonomi kesehatan, dan pendidikan kebudayaan .Pembangunan atau bantuan dari pemerintah dapat diterima dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab tanpa mengurangi semangat berswadaya sehingga apapun pembangunan yang direncanakan di Desa matotonan dapat berjalan dengan baik.Pembangunan yang direncanakan dilaksanakan secara merata tiap-tiap dusun agar tidak terjadi kecamburuan diantara masyarakat dan menjaga keharmonisan dan kesatuan dan persatuan di Desa matotonan, walaupun desa matotonan terbagi atas lima dusun .Meskipun sasaran pembangunan hanya pada dibeberapa dusun saja tetapi dalam pelaksanaan melibatkan perwakilan dari masing-masing dusun ,sehingga ada rasa memiliki. Tabel 2. Sejarah Pembangunan Desa

NO

TH

KEGIATAN PEMBANGUNAN

KET

1 1969 Pembuatan jembatan penyebrangan pjg 34 m pembukan lokasi perumahan pembangunan gedung sekolah Otorita membuka lokasi Desa, Wilayah dusun atotonan perubahan nama dari pemerintahan terendah


swadaya

2 1981 Pembangunan balai/Bipak Desa Matotonan dimuara Siberut Pembangunan balai lokasi bat maruibaga Swadaya/Bankdes

3 1983 Balai Desa Jembatan pjg 31m dalam lingkungan Desa, Dusun


4 1999 Pembukaan Lokasi Jalan dan Pengerasan Pengadaan Mesin Speak Boad Pembangunan MCK Desa


5 2003 penerasan jalan perkampungan APBD/P2D

6 2005 Pelatihan Pertanian /perkebunan LSM

7 2007 Pembangunan balai Desa POSKO SOSIAL Perumahan Sosial 200 unit Gedung SD 02

BANDS DINSOS DINSOS APBD

8 2008 PUSTU Jalan Rabat Beton dan jembatan pembangunan Balai Penginapan di Muara Siberut Gedung TK BAKTI Gedung TK Margaretha

APBD

9 2009 Jalan Rabat Beton Jalan rabat Beton dan jembatan (431 m) Diesel umum Bantuan Sulingan Stainlis

APBD/P2D PNPM DINSOS Dinsos

10 2010 jalan rabat beton 499 m pnpm


jalan rabat beton 1196,526 m APBD/P2D


Pembangunan Kantor Desa APBD


Pemekaran Dusun matektek dan Mabekbek swadaya


bantuan tower mini APBN

11 2011 Jalan rabat beton danjembatan(2296 m) P2d


Pembangunan Arama di Muntei PNPM

12 2012 Jalan rabat beton 1507 m pembagunan jembatan Jalan pengekerasan beton Pembangunan air bersih P2D ADD PNPM PNPM

13 2013 Jalan beton jalan rabat beton Rabat beton dan jembatan P2d Pnpm ADD

14 2014 Jembatan gantung Pembangunan jalan rabat beton Pembangunan jembatan Mesin parutan sagu 5 unit Gapura Desa

PNPM ADD &P2D ADD


ADD

15 2015 Jalan dan jembatan muara matotonan 40 m Jalan rabat beton SANITASI Bendungan air untuk pengolahan sagu 5 unit ADD/APBN/APBD

P2D/ADD APBN

ADD

Sumber Data : Kaur Ekbang. Rohadi (RPJMDesa, Revisi 2016-2017)

NO NAMA ASET/ BANGUNAN TAHUN ANGGARAN VOLUME LOKASI SUMBER ANGGARAN KET

1 Masjid Abu Ubaidah Bin Zarrah 1985 10x14 m Ds. Kinikdog Swasta Rusak Ringan

2 Gereja Asunta Maria 1985

10 X 15 M

Ds. Maruibaga APBD Rusak Berat

3 Kantor Desa Matotonan 1985 7x9 Ds. Maruibaga Swadaya Rusak Ringan

4 Balai Desa Matotonan 2002 7x18 Ds. Maruibaga APBN/ Swadaya Rusak Ringan

5 JEMBATAN BAT MARUIBAGA 2008 20 M DS.MARUIBAGA APBN RUSAK BERAT

6 LAPANGAN BOLA KAKI   50 X100M DS.ONGAH SWADAYA MASYARAKAT RUSAK RINGAN

7  Jalan Rabat Beton

 8566m  5 Dusun  ADD/ DD  Baik

8  Pat duicker

54 unit   5 Dusun   ADD/ DD  Baik

9 TPT 2010 80 M DS.MATEKTEK PNPM BAIK

10 TK. Bakti 70 2007

6 X 9 M

Ds. Ongah PNPM Mandiri Rusak ringan

12 TK. Margaretha 2007

6 X9 M

Ds. Maruibaga PNPM Mandiri

RUSAK RINGAN

13 Perumahan Sosial 2008 200 Unit Setiap Ds. APBD Baik

14 JEMBATAN MARUIBAGA 2008

23 M

DS. MARUIBAGA

APBN
RUSAK BERATGEDUNG

15 Jembatan Rabat Beton 2006 6 m Ds.Ongah P2D Baik

16 Musholla 2008 6 x 5 m Ds. Mabekbek APBD Rusak Berat

17 Posko Sosial 2008 6 x 6 m Ds.Maruibaga APBD Baik

18 Air Bersih 2009 1 Unit Ds. Ongah APBN Rusak Ringan

19 Poskesdes 2009 9 x 12 m Ds. Ongah APBD Baik

20 Asrama Muntei 2011 14 x 14 m Desa Muntei PNPM Mandiri Baik

21 Jembatan Batmatobek 2014 7 m Ds.Matektek ADD Baik

22 Rabat Beton Menuju Batpora 2014 500 m Ds.Maruibaga P2D Baik

23 Mesjid Abu Ubaidah Bin Zarrah 2014 14 x 14 m Ds.Kinikdog Atase Saudi Arabiyah Baik

24 Rehap Gedung Tk. Bakti 70 2014   Ds.Ongah ADD Baik

25 Rehap Gedung Tk. Margaretha 2014   Ds.Maruibaga ADD Baik

26

Kantor Desa

2010   Ds.Maruibaga ADD Baik

27 Penambahan Ruangan Kantor Desa 2015 6 x 6 m Ds.Maruibaga ADD Baik

28 Penambahan Ruangan Kantor Desa 2015 6 x 4 m Ds.Maruibaga ADD Baik

29 Gardu PLTS 2015 1/2 Ha Ds. Ongah APBN Baik

30 Polindes 2015 6 x 8 m Ds. Maruibaga APBD Baik

31 Jembatan Muara Matotonan 2015 45 m Ds.Mabekbek ADD Baik

32 Air Bersih 2012 1 Unit Ds.Mabekbek PNPM Baik

33 Posyandu 2016 5 x 7 m Ds. Matektek ADD Baik

34 Gapura Dusun 2016 5 Unit Setiap Dusun ADD Baik

35 Asrama Muntei 2016 6 x 14 m Desa Muntei ADD Baik

36 Jembatan Muara Peigu 2016 20 m DesaMuara siberut ADD Baik

37 TPT 2016 40 M Ds. Ongah ADD Rusak Berat

38 Jembatan Rabat Beton 2016 6 m Ds. Kinikdog ADD Baik

39 Jembatan 2016 8 m Ds.Kinikdog ADD Baik

 40 Penambahan Ruangan Kantor Desa 2016 6X6 M DS. MARUIBAGA ADD BAIK

 41 GEDUNG SULINGAN STENLIS 2012 6 X10 M Ds. Ongah APBD RUSAK BERAT

 42 JEMBATAN RABAT BETON 2017 8 M DS .ONGAH APBN BAIK

 43 TPT 2017 20 M Ds. Ongah ADD BAIK

 35 MESIN JAHIT PKK 2016 10 UNIT SETIAP DS. DUSUN ADD BAIK

 46 GEDUNG BIA 2017 4 X5 M DS. MARUIBAGA ADD BAIK

 47 REHAB GEDUNG TPA 2017 4 X10 M DS.KINIKDOG ADD RUSAK RINGAN

 48 SANITASI /LIMBAH 2017 1 Unit DS. MARUIBAGA APBD RUSAK BERAT

 49 TPT 2017 50 M DS. MARUIBAGA APBN BAIK

 50 PARUTAN SAGU 2017 1UNIT DS. MATEKTEK APBN RUSAK RINGAN

 51 POSKO LINMAS 2017 4X5 M DS. MABEKBEK ADD BAIK

 52 KANTOR BPD 2017 6X4 M DS. MARUIBAGA APBN BAIK

 53 REHAB BALAI DESA 2017 8X 18 M DS. MARUIBAGA ADD BAIK

 54 MCK 2016 4X5 M DS. MARUIBAGA APBD RUSAK BERAT

 55 REHAB AIR BERSIH 2016 1 Unit DS. MABEKBEK ADD BAIK

 56 JEMBATAN BAT ALIMOI 2015 32 M DS. MATEKTEK PNPM BAIK

 57 REHAB JEMBATAN GANTUNG 2016 32 M DS. MATEKTEK ADD BAIK

 58 SULINGAN NILAM 2016 10 UNIT SETIAP DUSUN ADD Baik

 59 RABAT BETON TEITEI RATEI 2012 100 M DS. MATEKTEK P2D BAIK

 60 telkomsel 2016 1 paket

DS. KINIKDOG

APBD BAIK

 61 JEMBATAN BAT SIGAIT 2015 8 M DS. MATEKTEK ADD Baik

 62 JEMBATAN SIRUAMOGA 2014 5 M DS. MATEKTEK ADD RUSAK BERAT

 63 JEMBATAN BAT MABEKBEK 2013 4 M DS. MATEKTEK ADD BAIK

 64 JEMBATAN MACALEK 2014 7 M DS. MATEKTEK ADD RUSAK RINGAN

 65 PENYERTAAN MODAL BUMDES 2018 1PAKET DESA MATOTONAN ADD BAIK


Demografi Desa Matotonan Tabel 3. Kondisi demografi Desa Matotonan NO URAIAN JUMLAH KET

1 Kependuduk a. Jumlah penduduk jiwa b. Jumlah Kepala Keluarga


1.410 Jiwa

   287  KK


2 Jumlah laki-laki 0-15 Thn 16-55 Thn Diatas 55 Thn

291 orang 307 orang 73 orang


Jumlah Perempuan 0-15 Tahun 16-55 Tahun Diatas 55 Tahun

252 orang 275 orang 56 orang


3 Tingkat Pendidikan Tidak tamat SD SD SMP SMA Mahasiswa/ Ex. Pelajar Diploma Strata I ( S.1) Strata 2 ( S.2) Doktor ( S. 3)

266 Orang 236 Orang

    42 Orang
 31   Orang

27

  1    Orang
Orang

Orang Orang


4 Mata pencaharian Buruh/nelayan Petani/ Pekebun/Peladang Pedagang Tukang batu Tukang kayu PNS GURU Bantu/kontrak Pengrajin Kayu Peternak


24 Orang 726 Orang 9 Orang 1 Orang 9 Orang 4 Orang 4 Orang 25 Orang 200 Orang


5 Tingkat AGAMA Islam Katolik Protestan Budha Hindu Bahai

1.050 Orang

  358  Orang
    -
    -
    -
    - 


Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : Kependudukan Dari jumlah penduduk dapat dilihat berapa jiwa dan penduduk di desa Matotonan, dan setiap tahunnya bertambah. Kesejateraan Pola hidup yang sederhana dan pola pikir banyak mempengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat. Sehingga banyak masyarakat mengandalkan sagu yang merupakan makanan pokok kisaran 95%, makanan tambahan pisang dan keladi untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Jika sudah demikian, maka kehidupan masyarakat masih jauh dari taraf sejahtera. Tingkat Pendidikan. Faktor ekonomi menjadi penyebab kesadaran tentang pedidikan, terumata wajib belajar 9 tahun masih sangat kurang. Hal ini Terbukti masih banyak usia sekolah tidak melanjutkan sekolah. Dan rata-rata pendidikan dibawah 20% dan usaha pemerintah Kabupaten melalui Pemerintah Desa Matotonan melakukan bimbingan belajar bagi Buta Aksara yang dinamakan Keaksaraan Fungsional, kelompok belajar tersebut terbagi 10 kelompok sedangkan tutor yang menjadi guru, adalah dari pemerintah desa dan kelompok PKBM. Mata Pencaharian Mayoritas mata pencaharian penduduk 25% petani dan 25 % peternak. Hal ini disebabkan dari nenek moyang adalah petani/ Peternak. Minimnya Pedidikan menjadi peyebab masyarakat tidak mempunyai keterampilan lain, sehingga tdak ada pilihan lain selain menjadi petani/ Peternak. Agama Warga Matotonan mayoritas beragama Islam 84% dan 16 % Bergama katolik.

2.3.1. Keadaan Sosial Desa a. Kondisi sosial Kondisi sosial Desa Matotonan dapat dilihat dari sisi Pemerintahan Secara umum dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas umum di Desa. Lengkap atau tidak fasilitas umum menggambarkan bagaimana pelayanan Pemerintah Desa terhadap warganya.

Tabel 4 Pemerintah Umum


NO

URAIAN KEBERADAAN

KET


ADA TIDAK


1 Pelayanan Kependudukan



2 Pemakaman


2 lokasi

3 Perijinan


Masih di Kabupaten

4 Pasar tradisional



5 Ketertiban Umum



Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : Pelayanan Kependudukan dilaksanalkan pada setiap hari jam kerja. Terkadang masyarakat lebih banyak masyarakat kerumah Aparat Desa pada sore dan malam hari. Hal ini disebabkan karena mayoitas pekerjaan Masyarakat adalah petani sehingga pada jam kerja pagi atau siang hari masyarakat masih di ladang. Pemakaman ada dua lokasi di Desa Matotonan terdiri dari pemakaman Islam dan katolik jarak lokasi sekitar 1 km.

 Perjinan di Desa Matotonan belum ada karena mayoritas masyarakat sibuk diladang masing-masing.

Ketertiban Umum terakomodir oleh Hukum Adat Yang telah dituangkan dalam Peraturan Desa Matotonan yang disesuaikan kondisi dan kebutuhan Masyarakat yang tidak lepas dari kebudayaan nenek moyang yang diwarisi secara turun temurun. Selain dari sisi Pemerintah Umum ketersdiaan saran dan presarana Desa mencerminkan bagaimana Pemerintah Desa Melayani warganya. Dapat dilihat dari tabel berikut ini. Tabel 5 Sarana dan Prasarana Desa NO JENIS SARANA DAN PRASARANA DESA JLH KETERANGAN

1 Kantor Desa 1


2 Sekretariat BPD 1


3 Gedung SD 1 Perlu rehab gedung

4 Gedung PAUD/ TK 2 Butuh dana Operasional

5 Gedung SMA - Belum ada

6 Gedung SMP - Belum ada

7 Gereja 1 Perlu pembengunan lanjutan

8 Masjid/ Mushalla 2 Kelengkapan fasilitas

9 Pasar Desa - Belum ada

10 Polindes 1 Masih dibutuhkan 1

12 PUSTU 1 Rusak Berat

13 Posyandu 1 Masih kurang

14 POSKAMLING 1 Perlu perbaikan




Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : Pasar Desa belum ada, mengingat Matotonan yang jarak tempuh dari Kecamatan sangat jauh, namun dalam RPJMDesa ini akan dimasukan. Gedung SD Perlu penambahan ruang kelas dan rehab ruangan dan WC siswa dan Guru. Posyandu Perlu dibangun Karena Wilayah Desa terbagi 5 dusun yang letaknya berjauhan. Rumah ibadah perlu biaya lanjutan untuk menyelesaikannya Secara umum sarana dan prasara di Desa Matotonan masih minim.

2.3.2.Keadaan Ekonomi Perekonomian Desa Matotonan masih jauh apa yang diharapkan karena masih mengandalkan Dana Bantuan dari PEMDA. Mengingat besarnya kebutuhan untuk menunjang Operasional Desa sedangkan Pendapatan Asli Desa Masih nihil.

Tabel 6. Sumber Penerimaan Desa

NO Sumber Penerimaan Desa Tahun

1 PAJAK -


2 Pendapatan Asli Desa -


3 Iuran Lampu PLTS 2017 2018











2.4. SEJARAH BUDAYA LOKAL DESA MATOTONAN Sejarah Kepercayaan Masyarakat Desa Matotonan Ulau Manua ( Penguasa alam semesta) Sabulungan ( roh nenek moyang, daun-daunan, roh binatang)

Zaman dahulu kepercayaan Mentawai dinamakan Sabulungan/ ulau manua. Melakukan ritual keselamatan melalui binatang dan tumbuh-tumbuhan. Adapun pusat ritualnya dinamakan bakkat katcailah. Alat atau sarana ritual dari binatang babi dan ayam, bunyi doanya menurut bahasa mentawai atau sabulungan/ulaumanua buru-buru teinungnu kina sainak areu akek bolomai, singumai, simakataik nga-nga katubumai, lepakna leek alak matat simakekeccat, ibamai sipanga-ngasa, sipukakla, sipumago, sipuaggag, lepakna leek eddak kut teinungnu simaeruk kutteinungnu simaeruk kemudian ayam sebelum dimatikan Sikebbukat mengadakan ritual “ekeu kina gouk-gouk kutsalounu simaeruk, alak iba mai, areu ake kai kasingu, kokloh, bolo, simakataik nganga Setelah itu babi dan ayam di bantai dengan pisau dinamakan parittei, Orang yang menyembelih di sebut pasi gogokgok (pembantai babi), kalau ayam tidak perlu alat, cara mematikannya hanya dengan tangan saja caranya mematahkan leher ayam tersebut. Kemudian tempat atau rumah di sebut Uma, di artikan tempat ritual sabulungan/ ulaumanua juga di artikan rumah ibadah. Adapun rumah menurut budaya Mentawai terbagi tiga (3) bagian : Uma; Sapou; Rusug; Uma adalah tempat perkumpulan suku dan tempat bakkat katcaila untuk melakukan kegiatan budaya yang tingkatannya skala besar, Sapou merupakan tempat perkumpulan keluarga dan bakkat katcaila hanya untuk sekeluarga, serta bisa digunakan untuk tempat beternak babi, ayam, dan lokasinya jauh dari wilayah Uma. Adapun rusug merupakan tempat keluarga Kaum Suku dan lokasinya berdampingan dengan Uma di dalam rusug tersebut tidak ada Bakkat Katcaila. Bakkat katcaila merupakan tempat pusat ritual adat mentawai, adapun yang dilakukan di bakkat katcailaritulanya di sebut, Pasisokggi katcaila, Pasi kut irig toitet,pasiliakek goukgouk, pasisikut irik atei goukgouk dan subbet (gettek).Isi dari pada bakkatkatcailah adalah Keliu dari kulit kayu (tumu) ini merupakan tempatnya, dan isinya, 1. Lailajet bakkatkatcaila dan isinya, Uat duru,uat mumunen,uat aileleppet,uat poula, uat bebeget,uat toktukgeta,uat kela-kelak,uat simagkainauk,uat kainenean, uat taimalauk-lauk dan bungkusannya buluk toktuk geta serta bungkusan luarnya tapit toitet pengikatnya lai-lai dari rotan yang sudah di buat khusus untuk alat adat.Sikelaknia bulau (dari tima)artinya simanene dan ettet dari batang kayu ( karahmaggah) harus dekat tempat manusia yang meninggal tidak dikubur dalam tanah. sikelak bakkatkatcaila yang lain buat toktukgeta. Kemudian buat poula dan buat duruk. macam-macam pesta (LIA Mentawai ) Eeruk Irig Pangurei Paabat Simamatei Sipututukmata Gurut uma Liat abag Tuptup-jaujau Liat sagu Liat Tinuggluh

Eeruk merupakan penutupan lia (pesta) ,dalam proses pelaksanaan pesta diawali dengan lia kecil atau lia siboitok, prosesnya sebagai berikut , Mempersiapkan segala kebutuhan pesta atau lia,sepierti, Mencari ikan tawar dan udang sesuai kebutuhan ritual adat , lebih kurang 7 bambu, ( 7 ogbug). Kaad artinya persiapan pesta seperti uloinak,uobbuk,upurud,pasiselat gettek,besok harinya baru melakukan pesta namanya pesta kecil( lia si boitok). awalnya sikepbukatbakkat kaccila pasisoggi kaccaila, kaccaila edda dorot poula, kud irik,lepak irikliaakek goukgouk siboitok

Ia marak ateinia kut irik , lepakna leek uko siberikabaga takop laitak kau goukgouk siboitok lat bakkat kaccaila

Besok harinya lia sibeugak (Eeruk) Awalnya bagian sikerei memakai atribut kerei setela itu usoksok kasosorat kiniu sikataik kiniu simaeruk kaddutta leek soggy kaccaila kut irik toitet lepak irik paeruksainak dilakukan oleh sikerei lak-laki lepak edda lia goukgouk kabakkat kacaila oleh sikebbukat uma lepaknalek mateiakek sainak beberapa ekor kemudian siap di galat dan di pinai kemudian babi itu di gantung selama satu malam, selesai itu ibu-ibuk pasikut gettek simaigi ,kut irik sikebbukat atei goukgouk ,lepat irik ukop siberikabaga ,kemudian pasikud pusikebbukat,ukop sikebbukat,sekitar jam 4:00 sore sikerei meisia pasiruruk buluk batak simaeruk sikataik kemudian pasikut gojo pasibele satulagi umat simagre Kemudian salasatu sikerei mei pasibelek karate pasinoni ayam kecil setela itu Jam8:00 sikerei pasibitbit uma termasuk pasikukru sipittok, setela itu langsumg melakukan turuk sikerei namanya sogat simagre,setela itu matikan ayam dan babi satu ekor. Pagiharinya sikepbukat bakkat kaccaila ,soggykaccaila,kut irik, lepaknalek matei akek goukgouk baru dibakar babi yang digantung. Kemudian raalak ibat sikebbukat,yaitu,ateisainak untuk pukalaibok, kemudin babi dan ayam yang dimatikan dimasak dan dibagi rata semua orang yang ada dalam satu uma kut pusikebbukat dari luccurou sainak Setelah membuat pusikebbukat sikebbukat uma makan, Pada malam harinya bagi laki-laki ukop katengan uma. Sok harinya pergi kaleleu mencari monyet ,kalau monyetnya dapat mereka membunyikan kentongan tanda mendapat monyet,kalau tidak dapat monyet,langsung mereka membuat satu ritual lagi namanya pasi buluakek ibasibau.kemudian ada lagi acara terakhir di sebut liat lajuk, maka dengan terlaksananya liat lajuk maka berakhiir pula acara Lia (pesta ). Selanjutnya Irig, adalah perkumpulan keluarga dalam satu suku, di hitung melalui irig,dilakukan apa bila ada salah seorang dalam suku yang baru nikah (usirop lalep) maka disebut irig artinya meresmikan keluarga baru supaya terhitung irignya. Kemudian pangurei adalah pesta nikah, susunan dari pada pangurei yang di lakukan sesuai dengan budaya/adat, mengali pernikahan adat , orang tua laki-laki mengunjungi orang tua perempuan atau memberikan Alaket ( Tukar cincin). Dengan persetujuan kedua belah pihak maka waktu pasibelek mone akan di tentukan. Waktu sudah sampai saatnya pasibelek mone,orang tua pihak laki-laki akan memberikan alattoga di sebut Mahar kepada orang tua perempuan. Setelah selesai pemberian alattoga (mahar) maka mempelai perempuan di jemput lagi oleh orang tua laki-laki di sebut pasoga. Waktu berjalan maka tibalah saatnya untuk melakukan pesta nikah di sebut pangurei, dengan beberapa proses yang dilakukan yaitu, Mempersiapkan Babi, ayam , gettek, toitet, sesuai kebutuhan yang sudah di perkirakan jumlah mahar yang di berikan.Kemudian pesta nikah (Pangurei) dilaksanakan dengan mempertimbangkan persiapan kedua belah pihak laki-laki maupun pihak perempuan. Selanjutnya pihak pengantin baru pergi kerumah orang tua perempuan untuk di hiasi dengan bunga-bunga sesuai ketentuan adat, sekaligus untuk menjemput daging babi,ayam,keladi,toitet. Bunga-bunga yang di pasangkan pada pengantin baru , yaitu batang totonan yang sudah di buat serta bunganya dan diwarnai dengan kiniu disebut Kinibet, dan bunga lainnya seperti surak,katcaila,sinaigiat. Alat lat kerei yang bisa dipakai pada waktu pangurei .sbb, Luat,singenyet,ngalou,letcuh.untuk khusus laki-laki :Kabit,Sabot kerei,jara-jarah,lekkau,di tambah bunga yang disebut totoirak.kemudian pakaian perempuan; Sineibak,Tetekuk,Lai-lai,sibodhag.setelah terpasangkan semua alat atau pakaian pada pengantin baru,dilanjutkan pemotongan babi,ayam, juga ada ketentuan jumlah babi yang di potong sesuai dengan mahar yang diberikan.yang mengiringi kedua pengantin, ibu pengantin laki-laki. Kemudian proses akan kembali kerumah pengantin perempuan,dengan membawak ayam per orang kedua pengantin 2 ekor ,dengan jumlah 4 ekor dan sama ibu 2 ekor, maka jumlah ayam 6 ekor, ayam ini di namakan Onien,dan ini merupakan simbol bahwa pengantin perumpuan kerumah pengantin laki-laki,juga merupakan symbol penyerahan daging babi,ayam,keladi,kelapa kepada pihak pengantin laki-laki, PAABAT, Pada zaman dahulu terjadi perang suku maupun perorangan, ada yang terbunuh dalam perang ini sudah ada yang terbunuh,maka kedua belah pihak ada rencana untuk menuntut sipembunuh.tentunya di adakan acara yang di sebut paabat.sebelum pelaksanaan pesta paabat kedua belah pihak sepakati dulu pembayaran atau denda bagi sipembunuh atau sipamatei/sipategle yang di sebut Lulu. Adapun lulu /denda sebagai berikut ; Ngong ini denda dinamakan Utek Sagu sangamata ganti seeming Sainak simatteu liat Uma Selanjutnya pembayaran sesuai dengan jumlah orang yang terbunuh,juga mengukur kemampuannya Menyediakan babi untuk kebutuhan pesta abat,artinya tidak ada ketentuan. 1 ekor babi sigelak

1 batang duruian

Sangamata sagu Sangamata gettek Sagkaju toitet. Lulu atau denda ini per orang pihak yang korban SIMAMATEI Pesta duka ,liat simamatei juga di artikan mengusir rohnya dari kehidupan keluarganya. Adapun proses Liat simamatei ,pertama dinamakan panasai. Liat panasai ini di lakukan setelah menguburkan mayat dan menumbang tanaman seperti pohon durian, kelapa, sagu, pisang, keladi, dinamakan Pasisarak money, pesta duka /Liat smamatei dilaksanakan. Kemudian sebulan waktu berjalan diadakan lagi pesta dinamakan Panusruh. Sejarah Sikerei Dasar pendirian Sikerei berasal dari Simalinggai kemudian diturunkan pada sipageta sabbau, dahulu orang tua menceritakannya, nama kampung sebenarnya asal kata sikerei maka dinamakan SAREREIKET HULU artinya sikerei berasal dari hulu. Sikerei ini identik dengan makhluk halus karena menurut kepercayaan sikerei, bagi yang melakukan kerei berkomunikasi dengan mahluk halus dengan bahasa aslinya buimajojo ukkui yang artinya jangan tergesah-gesah dengan kepercayaan pada mahluk halus pada saat melakukan usailuppa sikerei tidak terbakar oleh api dan masih banyak lagi ritual lainnya yang aneh-aneh. sehingga Sarereiket kususnya Desa matotonan sangat berpotensi dengan wisata budaya yang masih kental ini. Proses Pelaksanaan Kerei Pelaksanaan Kerei di awali dengan hijrah dari Uma (rumah besar) ke sapou (rumah kecil) , bagi yang melaksanakan kerei, di namakan PULAEAT. Sehariannya bagi yang melaksanakan kerei tinggal dan makan di rumah atau sapou pulaeat,sampai proses persiapan.setelah pindah /hijrah selanjutnya mulai menyagu.Rentetan kegiatan dalam proses persiapan sebagai berikut : Menyagu lebih kurang 10 batang Membuat pakaian (Kabit) Panaslat Membuat Salipak Membuat Bakluh Membuat Singenyet Membuat Luat Membuat Talatak Sabot kerei Sineibak Dan perlengkapan kerei yang lainnya. Setelah selesai menyagu dengan jumlah yang telah di tentukan ,dan juga menimbang persiapan alat kerei lainnya.Maka akan mempersiapkan kebutuhan komsumsi pada waktu pelaksanaan,adapun kebutuhan tersebut yaitu : Lulup-lup (kandang babi) Mengambil Ikan yang dibutuhkan,sesuai kebutuhan ritual kerei Uloinak , Mengambil kayu bakar Uokbuk,Mengambil bambu Ugettek,Mengambil keladi. Pungsi atau keguanaan alat atau kebutuhan yang tersebut diatas,adalah Lulup-lup merupakan tempat babi yang akan di semblih pada waktu pelaksanaan kegiatan, sebelumnya sudah ada ketentuan /,target /jumlah babi yang di butuhkan,itu akan di kumpulkan dalam kandang disebut Lulup-lup. Selanjutnya Ikan,udang. Ikan ini di masak dalam bambu,dan ada ketentuan jumlah bambu sesuai dengan kebutuhannya.kemudian kayu bakar untuk memasak sagu, daging babi, ayam dan yang lainnya. Begitu juga bambu untuk alat masak daging, keladi, sagu. daging di masak dengan bambu. Keladi juga merupakan alat yang penting dalam ritual adat yang di sebut IRIG, dan untuk komsumsi sikerei. Setelah persiapan sudah cukup atau lengkap, maka kegiatan kerei akan dilaksanakan. Pertama pesta di hulu atau tempat sikerei baru, yang disebut Pulaeat,disinilah mulai membuat ritual kerei disebut juga LAKOT SIKEREI.Lakot sikerei berpungsi untuk membuat sikerei baru bisa bernyanyi /lagu sikerei, dan situlah letak kekuatan sekerei baru. Dan isi lakot sikerei itu ada bermacam-macam daun dan buah ,urat serta batang.. sbb: Daun poula sebagai bungkusannya Duruk, daun ,urat,buah Bulau Taipa ali Batang sipeu Sibukah Pesta dihulu ini atau kapulaeat memotang babi satu ekor dan ayam lebih kurang 5 atau 10 ekor , dan sikerei sibau sudah mulai mengatur waktu ,tempat makan. Setelah pesta kerei pertama selesai , maka mereka pindah kerumah besar disebut UMA. Sebelum berangkat sapou pulaeat bubuk di bongkar bagian depan,tujuannay supaya sikerei sibau lancer bernyanyi lagi pula memang sudah aturan kerei. Sekerei sibau atau sikerei baru beserta kariawan lainnya berangkat menujuh rumah besar atau disebut UMA.begitu sampai di UMA sikerei sibau mulai belajar nyanyi atau lagu sikerei, yang diajarkan pertama adalah nyanyi atau lagu dinamakan Urai SUPPAH bunyinya Ekeu bajak kina bulungan artinya Engkau penguasa alam . Begitu sampai di Uma Pesta mulai di laksanakan di sebut pesta TADDEK artinya Pesta kerei perkumpulan. Syarat mendirikan kerei : Permintaan sendiri Diperintah Karena Sakit. Langkah-langkah Menentukan Guru (SIPAUMAT) Mengangkat Kariawan (SINURUG)

Ada beberapa syarat menjadi sikerei Banyak babinya Cukup umur minimal 40 tahun Sanggup melakukan larangan/pantangannya Sanggup mematuhi aturan kerei atau kei-kei Ada beberapa acara adat atau pesta adat dalam bahasa mentawainya (lia) Eeruk ( pesta besar ) Irig ( Menengah ) Pesta Perkawinan dan masih banyak lagi acara-acara adat lainnya ,seperti pesta sampan baru( lia abak si bau),pestaanak bayi (lia toga si boitok) pesta sagu(lia sagu) pesta uma (lia uma) masih banyak pesta lainnya . Proses untuk melakukan pesta besar dan menengah biasanya diawali dengan menyagu kerena sagu merupakan makanan pokok dan merupakan kebutuhan utama pada saat pesta (lia), mengumpulkan kayu api. Setelah menyiapkan keperluan dari pesta baru melangsungkan pesta kecil atau lia siboitok, setelah itu baru melakukan pesta besar. Pada saat pesta biasanya berkumpul dirumah besar biasa bisebut UMA dan biasanya pesta ini dilakukan oleh satu suku ,semua anggota suku yang ikut dalam pesta harus mengenakan pakaian adat bagi sikerei memakai pakaian kerei seperti sabungan atau baiko atau toggro ( terbuat dari kulit kayu ) dikenakan sikerei yang laki-laki dan memakai bunga-bunga . Pesta atau lia berlangsung lebihkurang tujuh hari,biasanya setelah lia selesai sebagai penutup pergi berburu kehutan. Sebelum berburu terlebih dahulu menyiapkan racun panah atau tombak, kemudian malamnya melakukan acara makan bersama(ukop katengan uma), untuk yang pergi berburu bagi laki-laki.Paginya baru pergi dan setelah kembali kalau hasil buruan dapat akanmembunyikan kentongan (tuddukat) sebagai tanda adanya hasil buruan dan sikebbukat uma atau kabagkatkatcaila mengadakan pesta yang dinamakan lia lajuk sekaligus penutup /boleh bekerja seperti biasa . Dengan kehadiran pemerintah merubah pola pikirr masyarakat kearah yang lebih memikirkan kondisi pendidikan ,ekonomi kesehatan ,dan pendidikan kebudayaan .Pembangunan atau bantuan dari pemerintah dapat diterima dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab tanpa mengurangi semangat berswadaya sehingga apapun pembangunan yang direncanakan di Desa matotonan dapat berjalan denganda baik.Pembangunan yang direncanakan dilaksanakan secara merata tiap-tiap dusun agar tidak terjadi kecamburuan diantara masyarakat dan menjaga keharmonisan dan kesatuan dan persatuan di Desa matotonan, walaupun desa matotonan terbagi atas lima dusun .Meskipun sasaran pembangunan hanya pada dibeberapa dusun saja tetapi dalam pelaksanaan melibatkan perwakilan dari masing-masing dusun ,sehingga ada rasa memiliki. HUKUMNYA MENURUT KEREI ADA 2 MACAM Wajib Sunat. Wajib adalah bila yang menawarkan sikerei lama kepada belum sikerei,maka yang bersangkutan wajib melaksanakan, bila di tolak yang bersangkutan akan mendapatkan penyakit atau kutukkan dari ULAU Manua/Sabulungan. Dan juga pada salah seorang kaum suku, ada yang sakit sudah lama, pengobatan secara adat sudah cukup, penyakit belum juga sembuh,maka sikerei ini akan memberikan saran bahwa bisa sembuh penyakit dengan melaksanakan Kerei.sehingga yang bersangkutan tidak ada kata tolak, wajib dilaksanakan. Sunat adalah bila yang menawarkan bukan sikerei,maka yang bersangkutan bisa terima atau tidak, karna tidak begitu ada pengaruhnya. Kecuali yang bersangkutan ada niat jadi sekerei,maka kalau tidak dilaksanakan akan mendapat kutuhkan/penyakit. Zaman dahulu Menurut orang tua dan nenek moyang menceritakannya, dasar pendirian arat Sabulungan berasal dari Simalinggai kemudian diturunkan pada sipageta sabbau nama kampung sebenarnya asal kata sikerei maka dinamakan SAREREIKET HULU artinya sikerei berasal dari hulu. Sikerei ini identik dengan makhluk halus karena menurut kepercayaan sikerei, bagi yang melakukan kerei  % berkomunikasi dengan mahluk halus dengan bahasa aslinya buimajojo ukkui (JANGAN TERGESAH-GESAH TUAN) yang artinya jangan tergesa-gesa dengan kepercayaan pada mahluk hulus pada saat melakukan usai luppa sikerei tidak terbakar oleh api dan masih banyak lagi hal yang aneh-aneh. Sehingga Sarereiket kususnya Desa Matotonan sangat berpotensi dengan wisata budaya yang masih kental ini. Ada beberapa syarat menjadi sikerei Banyak babinya Cukup umur minimal 40 tahun Sanggup melakukan larangan/pantangannya Sanggup mematuhi aturan kerei atau kei-kei Ada beberapa acara adat atau pesta adat dalam bahasa mentawainya lia Eeruk ( pesta besar ) Irig ( Menengah ) Pesta Perkawinan dan masih banyak lagi acara-acara adat lainnya Prose unutk melakukan pesta biasanya diawali dengan menyagu kerena sagu merupakan makanan pokok dan merupakan kebutuhan utama pada saat pesta /lia, mengumpulkan kayu api. Setelah menyiapkan keperluan dari pesta baru melangsungkan pesta kecil atau lia siboitok, setelah itu baru melakukan pesta besar .Pada saat pesta biasanya berkumpul dirumah besar biasa bisebut UMA dan biasanya pesta ini dilakukan oleh satu suku ,semua anggota suku yang ikut dalam pesta harus mengenakan pakaian adat bagi sikerei memakai pakaian kerei seperti sabungan atau baiko atau toggro ( terbuat dari kulit kayu ) dikenakan sikerei yang laki-laki dan memakai bunga-bunga. Pesta (lia) berlangsunglebihkurang tujuh hari,biasanya setelah lia selesai sebagai penutup pergi berburu kehutan. Sebelum berburu terlebih dahulu menyiapkan racun panah atau tombak kemudian malamnya melakukan acara makan bersama uantuk yang pergi berburu bagi laki-laki. Paginya baru pergi dan setelah kembali kalau hasil buruan ada maka akan membunyikan tuddukat sebagai Tanda keberhasilan. dan berakhilah pesta tersebut. Dengan kehadiran pemerintah merubah pola masyarakat kearah yang lebih memikirkan kondisi pendidikan, ekonomi kesehatan, dan pendidikan kebudayaan. Pembangunan atau bantuan dari pemerintah dapat diterima dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab tanpa mengurangi semangat berswadaya sehingga apapun pembangunan yang direncanakan di Desa matotonan dapat berjalan dengan baik. Pembangunan yang direncanakan dilaksanakan secara merata tiap-tiap dusun agar tidak terjadi kecamburuan diantara masyarakat dan menjaga keharmonisan dan kesatuan dan persatuan di Desa matotonan, walaupun desa matotonan terbagi atas lima dusun. Meskipun sasaran pembangunan hanya pada dibeberapa dusun saja tetapi dalam pelaksanaan melibatkan perwakilan dari masing-masing dusun, sehingga ada rasa memiliki. D asar pendirian arat Sabulungan berasal dari Simalinggai kemudian diturunkan pada sipageta sabbau, zaman dahulu orang tua menceritakannya, nama kampung sebenarnya asal kata sikerei maka dinamakan SAREREIKET HULU artinya sikerei berasal dari hulu. Sikerei ini identik dengan makhluk halus karena menurut kepercayaan sikerei, bagi yang melakukan kerei ike berkomunikasi dengan mahluk halus dengan bahasa aslinya buimajajo ukkui yang artinya jangan tergesa-gesa dengan kepercayaan pada mahluk halus pada saat melakukan usailuppa sikerei tidak terbakar oleh api dan masih banyak lagi hal yang aneh-aneh.sehingga Sarereiket kususnya Desa matotonan sangat berpotensi dengan wisata budaya yang masih kental ini. Ada beberapa syarat menjadi sikerei Syarat wajib menjadi Sikerei Banyak babi,Ayam,Keladi, Cukup umur minimal 40 tahun Sanggup menjauhi larangan/pantangannya Sanggup mematuhi aturan kerei atau kei-kei. Larangan/Kei-kei bagi sikerei Selama dalam proses kerei tidak boleh bersihtubuh dengan istrinya Tidak boleh makan sembarangan waktu Tidak boleh makan siamang,monyet berkulit putih (Bilou dan simabulau Tidak boleh makan ikan panjang( belut) Yang berhak menjadi sekeri Diperintah orang tua Permintaan sendiri Karena sakit LANGKAH-LANGKAH MENDIRIKAN KEREI BARU Menentukan Guru ( Sipaumat ) Mengangkat Kariawan ( Sinuruk ) Kegiatan dalam persiapan pelaksanaan Kerei

Kebutuhan pada Pelaksanaan Kegiatan Kerei ;

Menyagu Luluplup (kandang Uloinak Ugettek U ogbug Pasigabah iba Perlengkapan alat kerei dalam pelaksanaan kerei baru ; Panaslah ( membuat Pakaian) kabit. Salipak dan Bakluh Talatak Tetekuk Luat Singenyet Sibodhag Lai-lai Lekkau Sabot kerei Sineibag. Ngalou. Ada beberapa acara adat atau pesta adat dalam bahasa mentawainya lia Eeruk ( pesta besar ) Irik ( Menengah ) Pesta Perkawinan dan masih banyak lagi acara-acara adat lainnya Prose unutk melakukan pesta biasanya diawali dengan menyagu kerena sagu merupakan makanan pokok dan merupakan kebutuhan utama pada saat pesta /lia, mengumpulkan kayu api . Setelah menyiapkan keperluan dari pesta baru melangsungkan pesta kecil atau lia siboitok ,setelah itu baru melakukan pesta besar .Pada saat pesta biasanya berkumpul dirumah besar biasa bisebut UMA dan biasanya pesta ini dilakukan oleh satu suku ,semua anggota suku yang ikut dalam pesta harus mengenakan pakaian adat bagi sikerei memakai pakaian kerei seperti sabungan atau baiko atau toggro ( terbuat dari kulit kayu ) dikenakan sikerei yang laki-laki dan memakai bunga-bunga . Pesta atau lia berlangsunglebihkurang tujuh hari,biasanya setelah lia selesai sebagai penutup pergi berburu kehutan. Sebelum berburu terlebih dahulu menyiapkan racun panah atau tombak kemudian malamnya melakukan acara makan bersama uantuk yang pergi berburu bagi laki-laki.Paginya baru pergi dan setelah kembali kalau hasil buruan ada maka akan membunyikan tuddukat sebagai Tanda keberhasilan.dan berakhilah pesta tersebut.

2.5. Kondisi Pemerintah Desa 2.5.1. Wilayah Pemerintah Desa Kondisi wilayah Desa Matotonan dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 7. Kondisi Geografis NO URAIAN KETERANGAN

1. Luas Wilayah  : 8988 ha


2 Jumlah dusun = 5 Dusun Dusun Kinigdog = Dusun Onga= Ha Maruibaga = Dusun Mabekbek= Dusun Matektek=


4 Batas batas Wilayah Sebelah Utara dengan Desa Saibi Samukop Sebelah selatan dengan Desa Madobag Sebelah Barat dengan Desa Sagulubbek Sebelah timur dengan Desa Saliguma


4 TOPOGRAFI /PERPETAAN Luas kemiringan lahan rata-rata dataran Ketinggian diatas Permukaan Laut = 384 dpl / 25km dari dari permukaan laut


5 HIDROLOGI PERAIRAN Air sungai


6 Klimatologi/Iklim Suhu 22˚C - 31˚C Curah Hujan 3,320mm Kelembapan Udara 81-85%


7 Luas Lahan Pertanian /Perkebunan Lahan Kosong : 5372 Ha Kebun Coklat  : 150 Ha Kebun Nilam  : 150 ha Kebun rotan  : 200 Ha Kebun Pisang dan sagu 300 Ha


8 Lauas Pemukiman ± 2996 Ha


9 Kawasan Rawan Bencana Banjir Tanah longsor Gempa bumi


Desa Matotonan terbagi 5 Dusun yakni : Dusun Kinikdog, Dusun Ongah Dusun Maruibaga, Dusun Mabekbek, Dusun Matektek. Kelima Dusun Merupakan Dusun Definitif Sesui Peraturan Bupati No.14 Tahun 2013 (19 Maret 2013). ______ 5.2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa a. Pemerintah Desa

   -     Perangkat DESA

Tabel 8 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa NO NAMA JABATAN KET

1. ALI UMRAN, SH

Kepala Desa


2 PUJIYANTO Sekretaris Desa


3 EMILIUS KASI Pemkesra


4 MUHAMMAD NASIR KASI EKBANG


5 RUBIANTO SENTOSA KASI KESEJAHTERAAN


6 LELI FARIDA SABULAT KAUR Tata Usaha (TU)/ Umum


7 ZULFIARDI KAUR Perencanaan


8 SAHARMAN SIRITOITET, S. Pd KAUR KEUANGAN


9 DARWIS SIRITOITET Tata Usaha (TU)/ Umum


10 ZAINUDIN SAPUMAIJAT STAF KEUANGAN


11 RIDWAN LIGGIT KADUS ONGA


12 SUHARDIMAN KADUS KINIKDOG


13 DARIUS KADUS MARUIBAGA


14 MARTONO KADUS MABEKBEK


15 HANAFI KADUS MATEKTEK


Dari tabel di atas merupakan nama-nama Perangkat Desa Matotonan, semua aktif dalam melaksanakan tugas dan fungsi masi masing-masing dalam melakukan pelayanan masyarakat dan dalam membantu Kepala Desa. Tenaga Kontrak Pemerintah Desa. NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1. Ibnu Kasir Security Kantor Desa

2 Marjen Sabulat Security Kantor Desa

3 Parlin Pustaka Kantor Desa

4 Nutnaiati Tenaga Kebersihan Kantor Desa

5 Bustamam Tenaga Kebersihan Kantor Desa

6 Natianna Tenaga Kebersihan Kantor Desa

7 Abdul Rahim Tenaga Penerangan Ormas

8 Sarudin Sarubei Tenaga Penerangan Ormas

9 Safarudin Siritoitet Tenaga Penerangan Ormas

10 Samiri Tenaga Pengajar TPA-TPQ

11 Hendrizal Satotutou Tenaga Pengajar TPA-TPQ

12 Ummi Salma Satoutou Tenaga Pengajar TPA-TPQ

13 Azai Mahmud Siriregei Tenaga Pengajar TPA-TPQ

14 Efrianti Saguluw Tenaga Pengajar BIA/ Gereja

15 Sukrianto Tenaga Pengawas Asrama Matotonan


Linmas Desa NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1. Huzaifa

Linmas

Kinikdog

2 Kancius

Linmas

Ongah

3 Martin

Linmas

Maruibaga

4 Jamuliadi

Linmas

Mabekbek

5 Fransiskus Sabaggalet

Linmas

Matektek


b.Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tabel 9 NO NAMA JABATAN KET

1 JON EFENDI KETUA


2 JAKOBUS WAKIL KETUA


3 PARUK SANUSIN ANGGOTA


4 ARMAN ANGGOTA


5



Tenaga Kontrak NO NAMA JABATAN KET

1 Catur Wibowo Sekretaris BPD Sekretariat BPD

2 Zunarti Staf Adm Sekretariat BPD

3 Fitri Lukianti Tata Usaha/ TU Sekretariat BPD

4 Klementina Tenaga Kebersihan Sekretariat BPD


Kesimpulan dari tabel : Badan Permusyawatan Desa disingkat dengan BPD Merupakan mitra kerja pemerintah Desa dan mempunyai tugas dan fungsi sesuai peraturan perundang-undangan.

2.5.3. ORGANISASI-ORGANISASI DESA Lembaga Formal Karang Taruna Matotonan (KTM)/ Pemuda Tabel 10 NO NAMA JABATAN KET

1 EKY SAPUTRA KETUA AKTIF

2 ADAM SEKRETARIS AKTIF

3 KARNOMO BENDAHARA AKTIF

4 SALMAN FARID KINIGDOG AKTIF

5 IBNU KASIR ONGA AKTIF

6 JONAS MARUIBAGA AKTIF

7 RAFAEL MABEKBEK AKTIF

8 YOSEP MATEKTEK AKTIF


Tim Penggerak Kesejahteraan Keluar/ PKK/ Dasa Wisma TABEL 12 NO NAMA JABATAN KET

1 JUSNI KETUA AKTIF

2 MURTINI SEKRETARIS AKTIF

3 ROLIATI BENDAHARA AKTIF

4 HENDRIKA SUSANNA POKJA I Ongah AKTIF

6 EVI POKJA II Kinikdog AKTIF

7 LIDIA POKJA III AKTIF

8 AGUSTINA POKJA IV AKTIF

9 ADRIANNA POKJA V AKTIF



Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa ( LPMD ) TABEL 13 NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 HARIADI KETUA AKTIF

2 ANAS KLENTIUS SEKRETARIS AKTIF

3 M. PAISAL BENDAHARA AKTIF

4 ABDUL RAHMAN

AKTIF

5 SILVANUS

AKTIF


Lembaga Kerapatan Adat Matotonan (LKAM) NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 ZAIDIN KETUA AKTIF

2 APORI SEKRETARIS AKTIF

3 WALTER BENDAHARA AKTIF

4 NASARUDIN ANGGOTA AKTIF

5 JUSTINUS ANGGOTA AKTIF


Pos Pelayanan Masyarakat Terpadu (POSYANDU) TABEL 17 NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 Novi Bonita Marserina KETUA AKTIF

2 HANDAYANI SEKRETARIS AKTIF

2 ROLIATI BENDAHARA AKTIF



BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDESA ) SIMATAUTAU TABEL 17 NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 Ali Umran, SH Kepala Desa Komisaris

2 Valentinus, S. Pd Direktur Pelaksana Operasional

3 Izrail Sekretaris Pelaksana Operasional

4 Zukoidah, S. E Bendahara Pelaksana Operasional

5 Saleh Handi Saputra Pemasaran Kepala Bidang

6 Zunarti Perdagangan Kepala Bidang

7


Kepala Bidang


LEMBAGA NON FORMAL Kemasyarakatan Organisasi Tonembaga Tabel 20 NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 JON EFENDI KETUA AKTIF

2 Elva Zahar SEKRETARIS AKTIF

3 Eky Saputra BENDAHARA AKTIF


Organisasi SILIBET NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 Abdul Rahman KETUA AKTIF

2 Martin SEKRETARIS AKTIF

3 Nurul Hidayah BENDAHARA AKTIF




UMA BUDAYA MENTAWAI DESA MATOTONAN (UBMEN) NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1

KETUA


2

SEKRETARIS


3

BENDAHARA


Lembaga Keagamaan Islam PENGURUS MASJID ABU UBAIDAH BIN ZARRAH

NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 NASARUDIN KETUA


2 JON EFENDI SEKRETARIS


3 SUETNO BENDAHARA


BIDADANG REMAJA WIRID REMAJA ( WIRA ) NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 FIRMANSYAH KETUA


2 IBNU KASIR SEKRETARIS


3 KARNOMO BENDAHARA


BIDANG MAJELIS TALIM WANITA ISLAM MATOTONAN (WISMA) NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 ERMIWATI KETUA


2 KARSINI SEKRETARIS


3 DEWI YUNARTI BENDAHARA




BIDANG PENGURUS UMAT JAMAAH MUHTADIN NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 ROJALIUS KETUA


2 ABDULLAH SEKRETARIS


3 NURMAN AZIZ BENDAHARA



BIDANG PENDIDIKAN TPQ-TPA NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 JON EFENDI KEPALA SEKOLAH


2 RIDWAN L SEKRETARIS


3 SAMIRI BENDAHARA


RA/ TK/ PAUD NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 ROLIATI KEPALA SEKOLAH


2 HANDAYANI SEKRETARIS


3 TITI SURIANI BENDAHARA


-Katholik PETUGAS PASTORAN PAROKI (P3) NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 ANAS KLETIUS KETUA


2 SUHAIMIN SEKRETARIS


3 JOSEP BENDAHARA


WANITA KATHOLIK ( WK ) NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 UPAI KATARINA KETUA


2 AGNES SEKRETARIS


3 ARIANI BENDAHARA



ORGANISASI MUDA MUDI KATOLIK (OMK) NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 FRANSISKUS KETUA


2 PIAN SIUS SEKRETARIS


3 SARPINUS BENDAHARA


BINA IMAN ANAK ( BIA ) NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 EFRIANTI KEPALA SEKOLAH


2 KLARA NONET SEKRETARIS


3 FITRIANTI BENDAHARA


PAUD/ TK MARGARETTA NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 NOVELIDA KEPALA SEKOLAH


2 SAMIATI SEKRETARIS


3 EFRIANTI BENDAHARA







BAB III POTENSI DAN MASALAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM ) memuat acuan dalam penyelengaraan pembangunan ditetapkan oleh Pemerintahan Desa dan disepakati bersama seluruh unsur masyarakat. Komitmen Pemerintahan Desa yang dituangkan dalam dokumen RPJM dijadikan sebagai dasar penyelenggaraan pemerintahan serta pedoman pelaksanaan Pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat untuk masa 6 tahun yang akan datang. RPJM Desa merupakan alat atau media untuk mewujudkan masyarakat yang sejaterah dan mandiri, jika diakomodir secara tepat dan benar oleh Pemerintah dan pihak terkait.

Dalam rangka m,ewujudkan Desa Mandiri dan sejaterah dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya : Kemampuan menganalisa dan memanfaatkan potensi yang ada serta mengetahui permasalahan yang ada di Desa tersebut.

3.1. POTENSI DESA MATOTONAN

Pertanian perkebunan dan Kehutanan Secara geografis Desa Matotonan memiliki potensi alam yang potensial untuk dikembangkan sebagai pusat pengembangan hasil alam terutama dalam bidang pertanian. Didukung oleh potensi alam yang subur sesuai dengan mata pencaharian penduduk didominasi oleh petani. Pertanian dan Pangan Sagu merupakan makanan pokok masyarakat matotonan, selain sagu untuk membuka lahan padi ladang masih sangat memungkinkan karena masih banyak lahan yang kosong belum dimanfaatkan. Pertanian Palawija Pertanian palawija sangat baik untuk dikembangkan Seperti Keladi, pisang dan talas, namun hasil alam tersebut belum dimanfaatkan masyarakat untuk membuat hasil olahan makanan yang bernilai ekonomis. Keterampilan dan ketersediaan pasar menjadi factor utama sumber daya alam tidak punya nilai ekonomis.


Perkebunan dan Kehutanan Desa Matotonan memilik luas lahan perkebunan yang luas meliputi : lahan tidur, perladangan sagu, coklat dan rotan. Hasil perkebunan yang sangat menonjol adalah pisang,keladi, sedangkan hasil perkebunan hutan yang menonjol adalah rotan dan nilam.

Peternakan Disektor peternakan sangant menunjang perekonomian dan juga dapat di konsumsi oleh masyarakat pada upacara adat dan pada waktu penting seperti :Sapi, babi, dan ayam. Kegiatan ini dilakukan masih secara tradisional, sehingga belum menjadi sumber yang utama ekonomi masyarakat Home Industri Potensi industry kecil di Desa Matotonan masih terkendala oleh permodalan dan jangkauan pasar yang letaknya jauh di Ibu Kota Kecamatan. Perdagangan Sektor Perdagangan dIDesa Matotonan Masih belum dilakukan secara baik, masih dalam bentuk kecil- kecilan hal ini foktor permodalan yang masih kecil. Potensi Alam Lainnya Desa Matotonan mempunyai potensi air terjun yang bagus sehingga memungkinkan dapat membangun PLTA.

3.2 MASALAH

Kondisi perhubungan antar Desa satu dengan Desa Tetangga menggunakan sarana transportrasi pompong dan jalan darat dengan berjalan kaki. Sulitnya sarana antar Dusun Maupun ke Ibu Kota Kecamatan, sehingga dalam melakukan aktifitas okonomi masyarakat terkendala dengan biaya transportasi yang besar.hal ini membuat potensi yang ada sulit untuk dipasarkan. Ke Ibu Kota Kecamatan. Sarana prasaran pendukung kegiatan ekonomi, Pendidikan dan layanan masyarakat masih sangat minim. Sarana air bersih yang belum memadai untuk mencukupi kebutuhan air masyarakat. Banyak Lahan subur yang belum digarap masyarakat. Pengadaan pupuk dan bibit belum sesuai dengan kebutuhan masyurakat, Harga pupuk untuk sampai ke Desa sangat mahal, sehingga hasil pertanian masyarakat tidak memadai. Masih kurangnya pembinaan dan keterbatasan modal serta pemasaran yang sulit sehingga industry kecil sulit untuk dikembngkan. Sulitnya akses komunikasi Ke Desa,sehingga informasi tidak terakomodir dimasyarakat. Belum ada penerangan listrik PLN, masyarakat masih memakai genset yang banyak mamakan biaya yang banyak. Itupun hanya dimiliki bebnerapa orang saja.

SDM di Desas Matotonan masih rendah disebabkan oleh beberapa faktor : Karena keterbatasan biaya untuk menyekolahkan anak. Kesadaran untuk bersekolah masih kurang. Kecenderungan untuk menikah muda. Dengan rendahnya Sumber Daya Manusia ( SDM ) menyebabkan ketidak mampuan dalam mengelolah Potensi yang ada di Desa. Bertitik tolak dari potensi dan masalah diatas maka disusunlah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des)Serta arah Kebujakan Pembangunan. RPJM ini akan menjadi acuan pengembangan Pembangunan di Desa Matotonan untuk rentang waktu 6 tahun yang akan datang.







BAB IV RECANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDESA)

VISI DAN MISI VISI DESA MATOTONAN




Visi Desa Matotonan adalah “TERBANGUNNYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA YANG BAIK, GUNA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DESA YANG LEBIH MEMBAIK”. Selanjutnya untuk mencapai VISI Desa Matotonan telah ditetapkan MISI meliputi: Melakukan reformasi birokrasi di jajaran Aparatur Pemerintahan Desa guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada Masyarakat Menyelenggarakan Pemerintahan yang bersih, terbebas dari korupsi serta bentuk-bentuk penyelewengan lainnya Meningkatkan perekonomian Masyarakat Desa melalui BUMDES dalam menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dengan berbasiskan pada potensi asli Desa Meningkatkan mutu kesejahteraan masyarakat dengan cara melakukan pembinaan pola piker dengan melakukan pelatihan-pelatihan untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dan layak Membangun rumah Adat wisata dan seni buadaya local ditingkat Desa untuk mempertahankan Adat istiadat Membangun pasar Desa untuk menunjung penghasilan pertanian masyarakat Desa Menurunkan laju kematian warga yang diakibatkan oleh kurangnya pelayanan kesehatan dengan mengoptimalisasikan lembaga-lembaga kesehatan yang ada seperti BPJS dan mengadakan Alat Transportasi kesehatan Meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan balita melalui revitalisasi posyandu Mengupayakan Akses Sekolah seluas-luasnya bagi masyarakat baik pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dengan cara beasiswa Mengintensifkan pemberantasan buta aksara dengan membuka pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) DI TINGKAT Desa Melakukan rintisan pembentukan taman bacaan, perpustakaan Desa dan layanan Internet gratis untuk merangsang minat baca masyarakat ditingkat Desa Meningkatkan kualitas infranstruktur jalan, Talut Desa yang terintegrasi dengan pengelolaan lingkungan hidup yang sehat, alami dan lestari 4.2.Kebijakan Pembangunan 4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa Kebijakan Pembangunan Desa diarahkan pada pengelolaan keuangan secara tepat, benar, dan mengarahkan pembangunan pada kegiatan yang menguasai haja thidup masyarakat.Mengutamakan akses jalan, Pendidikan dan kesehatan meliputi : Arah Pengolahan Pendapatan Desa Pendapatan Desa bersumber dari swadaya masyarakat dan dari pemerintahan ( Bantuan Keuangan Desa ) Bersumber dari Pajak Pendapatan dari kekayaan Desa, Swadaya dan dari pemerintah dikelolah oleh bendahara Desa. Arah Pengelolaan Belanja Desa Penghasilan Tetap Kepala Desadan Perangkat Desa Tunjangan BPD Pengadaan Barang dan Jasa Pengadaan ATK dan inventaris kantor Desa Biaya Operasional Pemerintahan Desa Pembangunan Sarana prasaran. Kebijakan Umum Anggaran Pemerintahan Desa Matotonan bersama BPD mengadakan musyawarah untuk membahas anggaran yang dibutuhkan selama satu tahun dengan menggunakan tolak ukur pada tahun-tahun yang sebelumnya yang kemudian dituangkan dalam APB Desa. Kebijakan Umum Desa. Secara Administratif Desa Matotonan terbagi atas 5 Dusun, dalam pelaksanaan pembangunan dilakukan secara adil dan merata dan pekaksanaannya secara bertahap berdasarkan hasil musyawarah demi menjaga keharmonisan dalam masyartakat, Meskipun dalam pelaksanaan pembangunan harus belibatkan seluruh warga, agar tercipta rasa saling memiliki meskipun pembangunan tersbut berlokasi di dusun lain. Selain azas adil dan merata kami juga lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat darurat atau membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditunda. PROGRAM PEMBANGUNAN DESA Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa : Penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat

Tunjangan Jabatan Kepala Desa dan Perangkat

Tenaga Kontrak Kantor Desa

Tenaga Kontrak Kantor BPD

Tunjangan BPD

Tunjangan Asuransi Kesehatan dan Purna Bakti Kepala Desa & BPD

Belanja Barang dan Jasa

Pembelihan Peralatan Kantor

Belanja Jasa Kantor

Belanja Cetak dan Pengadaan

Belanja Sewa

Belanja Makan Minum

Pengadaan Pakaian Dinas

Dana Tak terduga/ Taktis

Belanja Perjalanan Dinas

Operasional BPD

Pengadaan papan informasi Pengadaan mobiler kantor Desa dan BPD Penambahan ruangan kantor Desa Pembangunan Pustaka Desa Biaya Operasional Kadus, LPM, Karang Taruna, PKK, Pengadaan ATK Kator Desa dan BPD Pengadaan Buku ADM Kantor Desa dan BPD Pengadaan Buku ADM Kadus Biaya Operesiaonal Tenaga kontrak Biaya pemeliharaan Kendaraan dinas Biaya pemeliharaan genset Operasional LINMAS Biaya Operasional MUSDES Dan APBDes Penetapan batas Desa dan Dusun Biaya Penyusunan Peraturan Desa Pengadaan Komputer Sekretariat BPD Pengadaan Pagar Kantor Desa dan BPD Pengadaan Tiang Bendera Sekretariat BPD Pembangunan Parkir kantor Desa dan BPD



Bidang Pelaksanaan Pembangunan Talut jalan Pembangunan pos posyandu Pembangunan tanggul abrasi sungai Buka jalan baru Betonisasi jembatan kayu Pembangunan tambatan perahu Pembangunan MCK Rehap mesjid Rehap gereja Rehap ruang kelas SDN O2 Matotonan Perehapan Air bersih

Pengadaan pasar Desa

Pembangunan Balai/penginapan di Muara Siberut Pembangunan /perehapan asrama putra di Desa Muntei

Pembangunan Balai Dusun

Pembangunan Gudang Di Muara Siberut Pembangunan air bersih Pembangunan Bak sampah Pembangunan gedung madrasah Pembangunan Gedung BIA Rehab musallah Perehapan Pustu Penambahan ruangan pos ronda Pembangunan pagar kantor Desa Pembangunan Pagar Sekretariat BPD Pembangunan lapangan futsal Pembangunan penginapan umum Buka pemukiman baru Pembangunan Lapangan Bola kaki Pembangunan lapangan volley ball Pembangunan Lapangan Basket Pembangunan Lapangan Badminton Pembangunan Tenis Meja Pembangunan pagar Desa dengan areal Peternakan Pembangunan Sekretariat LPM Pembangunan sekretariat Karang Taruna Pembangunan Sekretariat PKK Pembangunan gedung BUMDesa Pengadaan WC SD 02 Matotonan Pembangunan AIR Bersih Rehap gedung TK margaretha Rehap gedung TK Bakti 70 Pembangunan gedung pustaka Desa Pengikisan jalan berbukit Pembangunan jembatan penyebrangan sungai Kinikdog dan sungai pora Pembesihan aliran sungai Pemeliharaan jembatan gantung Pembangunan Gapura Desa dan Dusun Pembangunan Sanggar seni dan budaya Pembangunan Balai Serba guna Pembangunan Jembatan penyebrangan penginapan di Muara Siberut Pengadaan pagar di asrama Muntei Pengadaan Air Bersih di Asrama Muntei Bidang Pemberdayaan masyarakat Pengadaan mesin pengolahan sagu Pengadaan alat pertanian : sinsaw ,tengki semprot,cangkul, sabik, mesin rumput Pengadaan bibit ikan nila,gurami Pengadaan bibit pinang Pengadaan bibit manau Pengadaan bibit pala Pengadaan bibit kelapa Pengadaan bibit karet Pengadaan bibit palawija Pengadaan Pelet Pengadaan bibit dan pembukaan lahan nilam Pengadaan alat penyulingan nilam

Bantuan honor tenaga guru madrasah

Bantuan honor tenaga guru BIA

Bantuan honor Pengawas asrama di Muntei

Bantuan modal Usaha Pengadaan bibit itik air Pengadaan PLTS terpusat Pengadaan alat pengolahan sagu menjadi tepung Pengadaan alat pengelaan keripik pisang Pengadaan mesin jahit Pengadaan Gudang Desa Di muara Siberut Pengadaan perumahan social Pengadaan bibit pisang medan Pengadaan bibit babi lokal Pengadaan bibit ayam kampung Cetak padi ladang Penambahan kader posyandu Pengadaan Pakan ayam Pengadaan Transportasi umum: pompong, viar Pengadaan MOLEN Desa Pembangunan Balai Di Muara Siberut Pengadaan Kendaraan Dinas Tenaga Kesehatan Pengadaan Perlengkapan Medis Pengadaan Kendaraan Dinas Roda dua Pemerintah Pengadaan Jamban Masyarakat Pembangunan air bersih( Masuk rumah) Pembangunan Irigasi Pengadaan peralatan Kader Posyandu Pengadaan bibit ayam potong Pengadaan Pupuk Pengadaan bibi karet


Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Pembinaan BUMDes Pembinaan LPM Pelatihan BPD Pelatihan Aparatur Pemerintahan Pelatihan Keterampilan Menjahit Pembinaan Karang Taruna Pembinaan PKK /Dasa wisma Pelatihan Kewira usahaan Pelatihan Kader Posyandu Pengandaan Buku Panduan Tentang Peternakan dan Pertanian Bea Siswa ( mahasiswa ) Pelatihan Budidaya Pisang medan Pelatihan Pariwisata Pelatihan pertanian padi ladang Pelatihan pengolahan keripik pisang Pelatihan Budidaya ikan Pelatihan beternak ayam kampung, Program Pemberantasan Buta Huruf Pembentukan Posyantek Desa Pembinaan Kader teknis dan kader pemberdayaan Pelatihan kelompok tani, kelompok budi daya ikan, ternak dll Strategi Pencapaian Strategi pencapaian pembangunan dilakukan dengan analisa terhadap kebutuhan masyarakat Desa. Kebutuhan harus sesuai dengan dukungan potensi dan masalah yang ada di Desa menjadi lebih rill. Yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang didukung dengan potensi SDA dan SDM. Dalam mewujudkan hal ini diperlukan musyawarah Desa dengan mel