Lompat ke isi

Rumah Adat Dalam Loka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rumah Adat Dalam Loka yang berasal dari daerah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Rumah dalam Loka atau istana Sumbawa merupakan peninggalan sejarah dari kerajaan yang berlokasi di kota Sumbawa Besar. Dalam Loka dibangun pada tahun 1885 oleh Sultan Muhammad Jalalludin III (1983-1931). [1]

Rumah Dalam Loka merupakan desain asli rumah kediaman raja-raja Sumbawa. Kuatnya pengaruh budaya Islam yang masuk di wilayah ini pada masa itu telah membuat hampir seluruh aspek adat dan kesukuan masyarakat Sumbawa larut dalam nilai-nilai syariah Islam.

Rumah Adat Dalam Loka berbentuk rumah panggung dengan luas bangunan 904 M2. Istana Dalam Loka terlihat sangat megah. Istana yang dibangun dengan bahan kayu ini memiliki filosofi “adat berenti ko syara, syara barenti ko kitabullah”, yang berarti semua aturan adat istiadat maupun nilai-nilai dalam sendi kehidupan tau Samawa (masyarakat Sumbawa) harus bersemangatkan pada syariat Islam.

Struktur dan Arsitektur Rumah

Dalam Loka sendiri berasal dari 2 kata dalam bahasa Sumbawa, yakni “Dalam” yang berarti “Istana” dan “Loka” yang berarti “Dunia. Penamaan tersebut sesuai dan fungsi rumah adat ini yang memang digunakan untuk pusat pemerintahan dan kediaman raja-raja Sumbawa pada masa silam.

Sesuai dengan fungsi tersebut, rumah adat Sumbawa ini memiliki desain yang cukup besar. Bangunan yang luasnya mencapai ini berdiri dengan ditopang oleh 99 tiang yang melambangkan 99 sifat Allah (asmaul husna) dalam ajaran Agama Islam.[2]

Tiang-tiang penyangga mampu menopang tegaknya rumah yang terbagi menjadi 2 ukuran sama besar (kembar) yang bernama Bala Rea atau Graha Besar. Dalam Graha Besar ini ada beberapa ruangan yang dipisahkan dinding penyekat sesuai dengan fungsi dan namanya masing-masing, yaitu:

  • Lunyuk Agung terletak di bagian depan bangunan berfungsi sebagai tempat musyawarah, resepsi, atau acara pertemuan adat dan keagamaan.
  • Lunyuk Mas terletak di sebelah Lunyuk Agung berfungsi sebagai ruangan khusus permaisuri, istri-istri menteri, dan staf penting kerajaan saat dilangsungkan upacara adat.
  • Ruang Dalam yang terletak di sebelah barat. Ada yang hanya disekat oleh kelambu dan berfungsi sebagai tempat shalat, dan di sebelah utaranya merupakan kamar tidur dayang-dayang dan permaisuri.
  • Ruang Dalam yang terletak di sebelah timur terdiri dari empat kamar. Kamar-kamar ini diperuntukan bagi putra/putri raja yang sudah menikah.
  • Ruang sidang terletak di bagian belakang Bala Rea. Selain digunakan untuk bersidang, pada malam hari ruangan ini juga dijadikan tempat tidur para dayang.
  • Kamar mandi terletak di luar ruangan induk yang memanjang dari kamar peraduan raja hingga kamar permaisuri.
  • Bala Bulo terletak di samping Lunyuk Mas dan terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berfungsi sebagai tempat bermain anak-anak raja yang masih kecil, dan lantai kedua berfungsi sebagai tempat menyaksikan pertunjukan di lapangan istana bagi permaisuri dan istri para bangsawan. [3][4]

Referensi

  1. ^ Kompasiana.com. "Istana Dalam Loka (Sumbawa) "RUMAH PANGGUNG TERBESAR DI DUNIA"". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2019-03-07. 
  2. ^ Kaya, Indonesia. "Istana Tua Dalam Loka Peninggalan Kejayaan Kesultanan Sumbawa, NTB - Situs Budaya Indonesia". IndonesiaKaya (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2019-03-07. 
  3. ^ antaranews.com. "Istana Dalam Loka, bukti sejarah Kesultanan Sumbawa". Antara News. Diakses tanggal 2019-03-07. 
  4. ^ Anom, I. G. N.; Sugiyanti, Sri; Hasibuan, Hadniwati (1996-01-01). Hasil Pemugaran dan Temuan Benda Cagar Budaya PJP I. Direktorat Jenderal Kebudayaan.