Lompat ke isi

Adi Hidayat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Adi Hidayat
Berkas:Adi Hidayat.jpg
NamaAdi Hidayat
Lahir11 September 1984 (umur 40)
Indonesia Pandeglang, Banten
KebangsaanIndonesia Indonesia
ZamanAbad modern
JabatanDa'i, Ahli ilmu al-Qur'an, ulama
Alma materKuliyya Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya (Lc.)
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung (MA)
Situs webquantumakhyar.com

Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA. (lahir 11 September 1984) adalah Ulama' asal Indonesia yang memiliki kecerdasan intelektual sangat tinggi, salah satunya dapat menguasai isi kitab suci Al-Qur'an beserta letak barisnya. Selain itu, ia juga menguasai ilmu hadist dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya. Pada 2013, Ustaz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute, dan tiga tahun berikutnya ia bersama dua sahabatnya mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Saat ini Ustadz Adi aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya. Ia juga aktif menulis dan telah memiliki beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia.

Beliau memulai pendidikan formal di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III dan beralih ke SDN III Pandeglang di jenjang kelas IV hingga VI. Di dua sekolah dasar ini beliau juga mendapat predikat siswa terbaik, hingga dimasukan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang. Dalam program ini, beliau juga menjadi siswa teladan dengan peringkat pertama. Dalam proses pendidikan dasar ini, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang. Pagi sekolah umum, siang hingga sore sekolah agama. Di madrasah ini, beliau juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.

Tahun 1997, beliau melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah hingga Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut. Ponpes yang memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional. Di Ponpes inilah beliau mendapatkan bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama. Guru utama beliau, Buya KH. Miskun as-Syatibi ialah orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan beliau terhadap al-Qur’an dan pendalaman pengetahuan.

Selama masa pendidikan ini beliau telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, bahkan Propinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh al-Qur’an. Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Univ. Islam Madinah di Ponpes Taruna al-Qur’an Jogjakarta. Beliau juga seringkali dilibatkan oleh pamannya KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.

Beliau lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf. Tahun 2003, beliau mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Univ. al-Azhar Kairo, hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek. Tahun 2005, beliau mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.

Di Libya, Adi Hidayat muda belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan selainnya. Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menjadikan beliau mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini. Selain pendidikan formal, beliau juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya. Beliau belajar al-Qur’an pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). Beliau juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya). Adapun di antara guru tafsir beliau ialah syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) Ilmu Hadits beliau pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya). Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya beliau pelajari dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria). Beliau mendalami ilmu lughah melalui syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya. Adapun ilmu tarikh beliau pelajari di antaranya dari Ust. Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya). Selain para masyayikh tersebut, beliau juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.

Di akhir 2009 beliau diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah. Beliau juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.

Awal tahun 2011 beliau kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes al-Qur’an al-Hikmah Lebak Bulus. Dua tahun kemudian beliau berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah. Pada November 2016, beliau bersama dua sahabatnya Heru sukari dan Roy Winarto mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Kini, Ustadz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya. Beliau juga giat mengukir pena dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.[1][2][3][4].

Pendidikan

Ustadz Adi Hidayat menyelesaikan pendidikan formalnya pada beberapa lembaga berikut ini[1][5][6]:

  • Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut (1997 - 2003)
  • UIN Syarif HIdayatullah, Jakarta (2003 - 2005)
  • Kuliyya Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya (2005 - 2009)
  • UIN Sunan Gunung Djati, Bandung[7]

Karya Tulis

Beberapa karya tulis Ustadz Adi HIdayat antara lain[1]:

  • Minhatul Jalil Bita’rifi Arudil Khalil (tahun 2010)
  • Quantum Arabic Metode Akhyar (tahun 2011)
  • Ma’rifatul Insan: Pedoman Al-Qur’an Menuju Insan Paripurna (tahun 2012)
  • Makna Ayat Puasa, Mengenal Kedalaman Bahasa Al-Quran (tahun 2012)
  • Al-Arabiyyah Lit Thullabil Jami’iyyah (tahun 2012)
  • Persoalan Hadist-hadist Populer (tahun 2013)
  • Ilmu Hadist Praktis (tahun 2013)
  • Tuntunan Praktis Idul Adha (tahun 2014)
  • Pengantin As-Sunnah (tahun 2014)
  • Buku Catatan Penuntut Ilmu (tahun 2015)
  • Pedoman Praktis Ilmu Hadist (tahun 2016)
  • Manhaj Tahdzir Kelas Eksekutif (tahun 2017)
  • Muslim Zaman Now (2018)[8]

Referensi

  1. ^ a b c "Profil dan Biografi Ustadz Adi Hidayat - Da'iIndonesia". AkhyarTV (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-02. 
  2. ^ "QAI | Quantum Akhyar Institute". quantumakhyar.com. Diakses tanggal 2019-03-02. 
  3. ^ "Profil, Biografi dan Prestasi Ustadz Adi Hidayat Lc yang luar biasa". kumparan. Diakses tanggal 2019-03-02. 
  4. ^ Abdurrahman, Muhammad Sufyan. "Berawal dari Mimpi Bertemu Rasul, Dakwah Adi Hidayat Sesak Atensi". detiknews. Diakses tanggal 2019-03-02. 
  5. ^ https://bantentribun.id/hj-rafiah-akhyar-sosok-ibu-bersahaja-dibalik-kesuksesan-ustad-adi-hidayat-lc-ma/
  6. ^ Administrator (2018-11-22). "Biografi Ustadz Adi Hidayat". Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Daerah Garut. Diakses tanggal 2019-03-02. 
  7. ^ Abdurrahman, Muhammad Sufyan. "Berawal dari Mimpi Bertemu Rasul, Dakwah Adi Hidayat Sesak Atensi". detiknews. Diakses tanggal 2019-03-02. 
  8. ^ "QAI | Quantum Akhyar Institute". quantumakhyar.com. Diakses tanggal 2019-03-02.