Sistem inspeksi kereta api
Kereta Inspeksi adalah Kereta/Rangkaian Kereta yang digunakan untuk inspeksi Pejabat Negara, Kementerian Perhubungan, Ditjen Perkeretaapian maupun PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Macam-Macam kereta Inspeksi di Indonesia
Kereta Inspeksi Wijayakusma
Merupakan KRD dengan nomor seri KD1-82201 yang digunakan untuk kereta inspeksi (KAIS). Biasanya digunakan untuk Pejabat/ Direksi dan Tamu Penting PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk inspeksi, dan juga bila Presiden akan bepergian menggunakan kereta api, KAIS inilah yang menjadi pembuka jalan kereta Kepresidenan. KAIS ini disimpan dan dirawat di Dipo Lokomotif Tanah Abang, Jakarta.
Rail One
Satu unit KRD Indonesia yang digunakan khusus untuk Presiden Indonesia maupun Pejabat Pemerintahan yang akan berkunjung ke wilayah tertentu untuk tujuan pemerintahan (inspeksi). Satu rangkaian terdiri dari 2 kabin masinis.[1]
New Rail Two
Kereta inspeksi (KAIS) ini terdiri dari dua unit kereta rel diesel (KRD) yang bersifat married pair, modifikasi dari KRD yang dulunya digunakan untuk revenue service. Awalnya, Rail Two dikenal dengan nama New Rail One, dikarenakan terdapat nama tersebut di dalam interior kereta. Selain New Rail One, KAIS ini juga sempat dikenal dengan nama Kereta Inspeksi 2, karena tulisan yang terdapat di bagian eksterior kereta. Sebelum memiliki nama, pecinta kereta api menyebut KAIS ini dengan sebutan kodok atau cabai hijau. Bahkan, ada juga yang menyebutnya ulat bulu
Rail Three
Sama seperti New Rail Two, Kereta inspeksi (KAIS) ini terdiri dari dua unit kereta rel diesel (KRD) yang bersifat married pair, modifikasi dari KRD yang dulunya digunakan untuk revenue service. KAIS ini juga sempat dikenal dengan nama Kereta Inspeksi 3 karena tulisan yang terdapat di bagian eksterior kereta. Tidak seperti New Rail Two, warna eksterior kereta ini jika dilihat sekilas mirip VR seri Sm3, warnanya didominasi putih.
Kereta Inspeksi Sindoro-Semeru
Khusus digunakan untuk Pejabat Kementerian Perhubungan dalam melakukan suatu perjalanan inspeksi atau kedinasan. KAIS Sindoro seri S1-31101 dan Semeru I-09201, dengan DMU (Diesel Multiple Unit) buatan PT INKA, Madiun.
Spesifikasi KAIS Sindoro-Semeru
Spesifikasi | Keterangan |
---|---|
Panjang | 20 Meter |
Lebar | 2.9 Meter |
Tinggi | 3.5 Meter |
Berat Kosong | 46 Ton |
Kecepatan Max | 100 km/jam |
Kapasitas Angkut | 30 orang |
Perlengkapan | Kamera untuk memantau kondisi rel yang akan dilalui GPS Webcam untuk Teleconference |
Mesin Bawah | D2676LUE-LE621/ DIWA |
Mesin Atas | CAT C11 ACERT + Hydro-Mechanical Transmission |
Kereta Inspeksi Kaldera Toba
Kereta inspeksi Kaldera Toba merupakan kereta inspeksi yang digunakan untuk pejabat kementerian perhubungan dan direktorial jenderal perkeretaapian dalam melakukan suatu perjalanan inspeksi atau kedinasan di Sumatra Utara.
Kereta Inspeksi Sriwijaya
Milik Divisi Regional III Palembang dengan kode seri KD1 82202, hasil modifikasi dari MCW-302 dengan kapasitas angkut 30 orang. Interior depat terdapat kabin serta sofa, ruang tengah dengan multimedia dan meja panjang untuk rapat/makan. Livery yang digunakan sama seperti KAIS Wijayakusuma, hanya berbeda stripping yang berwarna emas.
Kereta Inspeksi & Kereta Ukur
Untuk Kereta Inspeksi & Kereta Ukur Yang Dimiliki Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Memiliki Setidaknya 2 Kereta Inspeksi & 2 Kereta Ukur Yang Bentuk & Rupanya Sama, Seperti Untuk Kereta Inspeksi adalah KAIS Merbabu (SI 3 15 01 - SI 3 15 02) dan Kelud (SI 3 16 01 - SI 3 16 02). Dan Kereta Ukur, Terdapat KAUR Ciremai (SU 3 14 01) dan KAUR Galunggung (SU 3 16 01).
Kereta Inspeksi Kedinasan
Terdiri atas 6 kereta dalam satu rangkaian yaitu Barito, Kapuas, Mahakam, Kahayan, Mendawai, dan Martapura. Nama kereta tersebut diambil dari nama-nama sungai di Kalimantan KAIS ini biasanya ditarik oleh CC300 ketika inspeksi oleh jajaran pemerintah pejabat Kementerian Perhubungan atau Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Insiden
16 Juli 2014, sekitar pukul 23.45, KAIS Sindoro yang baru saja ditumpangi Wamenhub mobil crane di lintasan Desa Banjarkemantren, Buduran, Sidoarjo. Kejadian itu terjadi karena saat KAIS melintas dari arah selatan, palang pintu masih terbuka. Akibatnya, pengendara pun tidak mengetahui bahwa ada kereta yang melintas saat itu. Kecelakaan pun terjadi dan memakan 2 korban yaitu sang masinis dan seorang pengendara motor yang sedang melintas. Akhirnya, KAIS Sindoro yang rusak parah diganti dengan KAIS Kaldera Toba.[2]