Lompat ke isi

Bantuan:Suntingan kecil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 Juni 2008 15.56 oleh Afiet (bicara | kontrib) (Lihat pula: Anatomi dan morfologi kedelai)

Pengguna masuk log dapat menandai suntingannya sebagai suntingan kecil (minor). Hal ini merupakan pilihan personal yang umumnya dipilih jika perubahan yang dilakukan tidak berdampak besar untuk makna suatu artikel, seperti koreksi tipografi, format, pengubahan susunan kata, dll, tanpa mengubah isi artikel.

Sebaliknya, suatu suntingan besar (mayor) akan membuat pengguna lain yang memantau atau berkepentingan dengan suatu artikel akan tertarik untuk mengulas perubahan yang terjadi pada artikel tersebut. Dengan demikian, perubahan sekecil apapun, jika mengubah arti atau pengertian suatu artikel, bisa jadi tidak dapat dianggap sebagai suntingan kecil.

Perbedaaan antara suntingan besar dan kecil cukup penting karena seorang pengguna dapat memilih untuk mengabaikan suntingan kecil sewaktu melihat halaman perubahan terbaru. Seorang pengguna yang masuk log bahkan dapat mengatur preferensi pribadinya untuk otomatis mengabaikan suntingan kecil. Tidak ada seorangpun yang senang jika merasa "ditipu" karena tidak mengawasi perubahan penting yang terjadi pada suatu artikel hanya karena perubahan tersebut ditandai sebagai suatu "suntingan kecil". Jadi, ingatlah untuk memperhatikan pandangan kontributor lain sewaktu Anda menentukan suatu suntingan sebagai suntingan kecil.

Pengguna yang tidak masuk log tidak diizinkan untuk menandai suntingan mereka sebagai suntingan kecil untuk mencegah vandalisme. Kemampuan untuk menandai suatu suntingan sebagai suntingan minor ini juga merupakan suatu alasan untuk mendaftar di Wikipedia.

Lihat pula

MORFOLOGI DAN ANATOMI TANAMAN KEDELAI (Glycine max) I. MORFOLOGI

Kedelai (Glycine max (L.) Merill) dikenal dengan berbagai nama daerah, antara lain : sojaboom, soja, soja bohne, soybean, kedele, kacang ramang, kacang bulu, kacang gimbol, retak mejong, kaceng bulu, kacang jepun, dekenana, demekun, dele, kadele, kadang jepun, lebui bawak, lawui, sarupapa tiak, dole, kadule, puwe mon, dan gadelei. Secara morfologis, bagian-bagian kedelai dapat dideskripsikan sebagai berikut : Akar Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk cabang-cabang akar. Akar tumbuh ke arah bawah, sedangkan cabang akar berkembang menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun, akar akan berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan air. Pertumbuhan ke samping dapat mencapai jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga 120 cm. Selain berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat pengankut air maupun unsur hara, akar tanaman kedelai juga merupakan tempat terbentuknya bintil-bintil akar. Bintil akar tersebut berupa koloni dari bakteri Rhizobium japanicum. Pada tanah yang telah mengandung bakteri rhizobium, bintil akar mulai terbentuk sekitar 15 – 20 hari setelah tanam. Bakteri rhizobium dapat mengikat nitrogen dari udara yang kemudian dapat digunakan untuk pertumbuhan kedelai. Sebaliknya rhizobium juga memerlukan makanan yang berasal dari tanaman kedelai untuk pertumbuhannya (simbiosa). Batang Tanaman kedelai merupakan tanaman semusim, berupa semak rendah, tumbuh tegak berdaun lebat dengan beragam morfologi. Kedelai berbatang perdu dengan tinggi 30 – 100 cm. Batang dapat membentuk 3 – 6 cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak bercabang sama sekali. Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi determinit, indeterminit, dan semi indeterminit. Pertanaman determinate memiliki karakteristik tinggi tanaman pendek sampai sedang, ujung batang hampir sama besar dengan batang bagian tengah, daun teratas sama besar dengan daun batang tengah, dan berbunga serentak. Pertanaman indeterminate memiliki karakteristik tinggi tanaman sedang sampai tinggi, ujung batang lebih kecil dari bagian tengah, dan pembungaan terjadi secara bertahap mulai dari bagian pangkal ke bagian atas. Tipe semideterminate memiliki karakteristik antara indeterminate dan determinate. Daun Pada node pertama tanaman kedelai yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua node di atasnya terbentuk satu daun bertiga. Daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak daun. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang. Bunga Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat jantan dan alat betina. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup sehingga kemungkinan kawin silang alami amat kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong. Buah Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman.

II. ANATOMI Kedelai (Glycine max) merupakan salah satu tumbuhan Angiospermae. Angiospermae merupakan tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup. Organ vegetatif tumbuhan ini terdiri dari akar, batang, dan daun. Akar, batang dan daun terdiri dari 3 sistem jaringan yang sama, yaitu: sistem jaringan dermal/penutup, sistem jaringan pembuluh dan sistem jaringan dasar. Sistem jaringan dermal terdapat pada bagian terluar tubuh tumbuh-tumbuhan. Pada tubuh tumbuhan primer, sistim jaringan ini terdiri dari jaringan epidermis, sedangkan pada tubuh tumbuhan sekunder, epidermis digantikan oleh jaringan periderm. Sistim jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan larutan garam dari akar ke daun melalui batang; sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ lainnya. Sistim jaringan pembuluh terdapat diantara sistim jaringan dasar, yang sebagian besar terdiri dari jaringan parenkim. Perbedaan pokok antara ketiga organ tersebut terdapat pada distribusi relatif sistem jaringan pembuluh dan sistim jaringan dasar. Anatomi Akar Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda. Anatomi Batang Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil. Anatomi Daun Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.