Kerajaan Buol
Kerajaan Buol adalah kerajaan yang berada di Buol provinsi Sulawesi Tengah. Kerajaan Buol telah berdiri sejak abad ke 13 yang mendapat pengaruh dari kesultanan Ternate di maluku Utara. Sultan Pondu 1745 –1770 merupakan salah seorang sultan dari kerajaaan Buol yang memberontak kepada Belanda yang akhirnya di tangkap dan di hukum gantung di Ternate.
Sejarah Kerajaan Buol
Sejarah Buol mulai dikenal secara teratur sejak jaman pemerintahan Ndubu I dengan permaisurinya bernama Sakilato (sekitar 1380 M) dan selanjutnya digantikan oleh Anogu Rlipu sebagai Madika yang kemudian memindahkan Pusat pemerintahan dari Guamonial ke Lamolan. Setelah Anogu Rlipu meninggal dunia dan Dae Bole belum kembali maka Bokidu memutuskan Bataralangit menjadi Madika (Raja) dengan gelar Madika Moputi atau Sultan Eato dan diperkirakan Madika Moputi adalah Raja Buol yang pertama memeluk Agama Islam dengan nama Muhammad Tahir Wazairuladhim Abdurahman dan meninggal pada tahun 1594 M.
Daftar Raja Kerajaan Buol
1. Raja Anogu Lripu (± 1476 -1540) merupakan Raja pertama yang di catat dalam sejarah yang membentuk dan administrasi berdasarkan kebangsawanan jogugu, ukumo, kapitalau.
2.Raja Bataralangit (± 1540 -1560)
3.Raja Sultan Eato Madika Moputi( ± 1560 –1592 ) merupakan Raja pertama yang masuk Islam dan di ikuti oleh seluruh rakyatnya
4.Raja Pombang Lripu (± 1592 -1633) mendapat gelar dari Belanda Prins Pombang Yakut Kuntu Amas Paduka Raja Besar.
Setelah pemerintahan pombang Lripu , maka raja-raja yang memerintah selanjutnya keturunan dari kedua raja yaitu keturunan sultan Eato dan keturunan Pombang Lripu. Beberapa raja-raja yang dimaksud adalah sebagai berikut:
5.Todael memerintah ( ± 1662 -1690) M berkedudukan di kudodungo.
6.Dokliwan memerinta ±1690 -1712 M berkedudukan di Biau / Atinggola
7.Makalalang memerintah ± 1712 –1720 M berkedudukan di Mayaki / Unone
8.Dai Makio memerintah ± 1720 –1745 M bekedudukan di kantanan
9.Sultan Pondu memerintah ± 1745 –1770 M berkedudukan di lonu
10.Punu Bwulyaan II memerintah ±1770 –1778 M berkedudukan dilamadong
11.Boiya Mogilalo memerintah ±1778 -1776 M berkedudukan di potangoan
12.Kalui Memerintah ±1786 –1795 M memerintah di lamolan
13.Undaing memerintah ± 1795 -1802
14.M potangoanTimumun memerintah ±1802 –1804 M berkedudukan dipotangoan
15.Datu Mimo memerintah ±1804 –1810 berkedudukan dilamolan
16. Sultan Undain
17. 1804-1810: Datumimo
18. 1810-1818: Mokoapat
19. Ndubu II
20. Takuloe
21. 1839-1843: Datumula
22. 1843-1857: Elam Siradjudin
23. 1857-1858: Modeiyo (wakil)
24. 1858-1864: Lahadung
Dari Raja 1 sampai ke 24, pelantikan raja tidak selalu didasarkan pada garis keturunan, tetapi Raja merupakan pimpinan yang di pilih oleh lembaga adat yang bernama Bokidu. pada abad ke 19 pemerintah Kolonial Belanda menghapuskan lembaga adat dan melantik raja berdasarkan keturunan yang di lanjutkan oleh
Dinasti Turumbu/Turungku yaitu:
25 1864-1890: Turumbu / Turungku
26 1890-1899:Haji Patra Turungku
27 1899-1914: Datu Alam Turungku
28 1914-1947: Haji Akhmad Turungku
29 1947-1997: Mohammad Aminullah Turungku
30 1997- …….: Mahmud Aminullah Turungku
Pranala luar
http://bloggersulteng.blogspot.com/2014/05/sekilas-sejarah-kabupaten-buol.html
http://protomalayans.blogspot.com/2012/10/suku-buol-sulawesi.html
https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/buol-kerajaan/
https://buolkab.go.id/profil-wilayah/
Pengguna ini adalah peserta kompetisi Wiki Jelajah |